2022-08-31 23:25:01
İnnalillahi wainnailaihi rojiun
Caption postingan
https://t.me/kepoocuy/1924?single
Sumber : Kompas, Okezone dan CNN
Penyebab kecelakaan maut truk trailer muatan besi di Jalan Sultan Agung Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat, diduga akibat sopir mengantuk. Hal ini berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian.
Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Salahuddin, mengatakan, hingga kini proses penyelidikan masih dilakukan dengan dugaan sementara yang mengarah kepada penyebab kecelakaan.
"Salah satunya, kondisi rem kendaraan yang dalam keadaan baik, tidak ada rem blong. Mesin juga terkendali secara bagus," katanya, dilansir Antara, Rabu (31/8/2022).
Menurut dia kecelakaan ini diduga akibat kelalaian sopir. Truk muatan besi ini diperkirakan telah melakukan perjalanan yang cukup jauh yang terlihat dari pelat kendaraan truk trailer yang memiliki nomor polisi N 8051 EA. Nomor dengan awalan N merupakan identitas kendaraan dari Malang, Jawa Timur.
"Saya belum melihat tagihannya, kalau dilihat pelat nomornya itu N nah itu Malang. Kemungkinan jarak jauh dari Malang ke sini, bisa saja ke Jakarta ataupun ke Pondok Ungu," ucapnya.
Atas dasar asumsi itu, truk kemungkinan baru saja menempuh perjalanan jauh sehingga sopir diduga mengantuk. "Kelalaian, bisa saja mengantuk, tapi sedang didalami dan diminta keterangan sopirnya untuk lebih lanjut nanti," kata dia.
Sementara menurut Pengamat transportasi, Azas Tigor Nainggolan, mengungkapkan ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut yang tewaskan sejumlah orang tersebut.
"Pertama, kejadian ini bisa jadi karena pengemudi lalai dan tidak siap atau tidak laik kerja," tutur Tigor dikutip dari program Breaking News Kompas TV, Rabu (31/8/2022).
Kedua, Tigor menduga kendaraan yang tidak laik menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Berdasarkan pandangan dari tayangan Kompas TV, Tigor melihat truk tersebut sudah kelebihan dimensi dan beban atau over dimension overload (ODOL).
Ketiga, Tigor menduga kecelakaan terjadi juga bisa disebabkan oleh kurangnya pengawasan. Ia mempertanyakan truk tersebut bisa melintas pada waktu yang tidak seharusnya.
Seharusnya, kata Tigor, ada waktu tertentu untuk kendaraan besar seperti truk bisa melintas. Biasanya, Tigor mengatakan ketentuan umum biasanya mengatur truk hanya bisa lewat pada pukul 20.00 sampai 06.00 pagi.
"Namun, kenapa ini bisa lewat? Dan juga truk ini kelihatan betul over dimension overload. Ini kecurigaan awal, jadi saya duga ini tidak ada petugas, baik itu polisi maupun Dishub Pemkot Bekasi," ujar Tigor.
Berikut identitas 10 korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut:
1. Abdul Muis Al Habsi, 11 tahun (RSUD Kota Bekasi)
2. Samsudin Baharsa, 25 tahun (RSUD Kota Bekasi)
3. Timo, 59 tahun (RSUD Kota Bekasi)
4. Ilham Agustis Saifullah, 13 tahun (RSUD Kota Bekasi)
5. Taufik, 22 tahun (RSUD Kota Bekasi)
6. Muryati, 37 tahun (RSUD Kota Bekasi)
7. Vidi Vidiyono, 9 tahun (RSUD Kota Bekasi)
8. Ridho Santoso, 20 tahun (RS Ananda)
9. Santoso Fauzi, 33 tahun (RS Ananda)
10. Novval, 8 tahun (RS Ananda)
Berikut daftar 23 korban luka dalam kecelakaan:
1. Eling, 63 tahun (RSUD Kota Bekasi)
2. Purwanti, 58 tahun (RSUD Kota Bekasi)
3. Marsiah, 49 tahun (RSUD Kota Bekasi)
4. Ahmad Sali, 49 tahun (RSUD Kota Bekasi)
5. Rojali, 41 tahun (RS Ananda)
6. Zefandra, 8 tahun (RS Ananda)
7. Fikri Faturahman, 9 tahun (RS Ananda)
8. Malika Salsabila, 12 tahun (RS Ananda)
9. Ardina Sarefa, 11 tahun (RS Ananda)
10. Ilyas Keanu, 10 tahun (RS Ananda)
11. Maudy, 11 tahun (RS Ananda)
12. Reza Alam Kasusma, 10 tahun (RS Ananda)
13. Ahmad Maulana, 8 tahun (RS Ananda)
14. M Yusuf, 7 tahun (RS Ananda)
15. Farel, 8 tahun (RS Ananda)
16. Defa Anggi, 11 tahun (RS Ananda)
17. Fahira Saumi, 11 tahun (RS Ananda)
18. M. Rizki Pratama, 12 tahun (RS Ananda)
19. Jeje Gafatah, 3 tahun (RS Ananda)
20. Siti Marita, 33 tahun (RS Ananda)
21. Rinjani, 3 tahun (RS Ananda)
22. Fauzi Ahmad, 10 tahun (RS Ananda)
23. Dzilzian Langit Ramadhan, 11 tahun (RS Ananda)
Data korban tewas dan luka diambil dari pernyataan resmi Dirut RSUD Kota Bekasi dan data dari RS Ananda
6.2K viewsKaya Pernah Lihat, 20:25