Get Mystery Box with random crypto!

Kepoocuy Channel

Logo saluran telegram kepoocuy — Kepoocuy Channel K
Logo saluran telegram kepoocuy — Kepoocuy Channel
Alamat saluran: @kepoocuy
Kategori: Tidak terkategori
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 89.96K
Deskripsi dari saluran

Group chat : https://t.me/kepoocuygroup

Ratings & Reviews

4.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

1

2 stars

0

1 stars

0


Pesan-pesan terbaru 58

2022-10-11 05:35:05
Seorang emak-emakengendarai motor dan menabrak seorang bocah, korban mengalami memar2 sedangkan pengendara motor kabur.

TKP : Jalan pendapatan Kongsi Ujung Marindal, Medan
3.2K viewsKaya Pernah Lihat, 02:35
Buka / Bagaimana
2022-10-09 17:35:26 Caption postingan

https://t.me/kepoocuy/2197?single

SC : kalteng.tribunnews.com

Pembunuhan pasangan suami istri (Pasutri) yang terjadi di Jalan Cempaka, Kota Palangkaraya, akhirnya berhasil diungkap pihak kepolisian pada, Minggu (9/10/2022).

Pembunuhan tersebut menewaskan dua korban, yakni  Pasangan Suami-Istri Yendianoor (46) dan Fatmawati (45).

Keduanya dibunuh oleh tersangka bernama Fajri alias Aji alias Utuh di rumah korban dengan perlakuan keji.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Kismanto Eko Saputro mengatakan pembunuhan tersebut diduga akibat adanya dendam pelaku pada kedua korban.

“Menurut keterangan terduga pelaku, motifnya sakit hati karena korban menjanjikan perkerjaan tapi tidak ditepati, gawai pelaku digadaikan kepada korban, tapi uangnya belum diberikan dan pelaku sering dihina korban,” ungkapnya.

Saat press release usai prarekonstruksi, pelaku beserta barang bukti sajam ditampilkan oleh pihak kepolisian.

Kemudian rilis dilanjutkan oleh Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa mengatakan pembunuhan terjadi pada Jumat (23/9/2022) lalu.

“Kasus berhasil terungkap pada, Kamis (8/10/2022), berkat doa dan dukungan dari seluruh pihak kasus ini dapat terungkap,” terangnya.

Ia melanjutkan petugas kepolisian berhasil mendapatkan petunjuk berdasarkan alat bukti yang berhasil diamankan.

“Pelaku kita amankan di rumahnya Jalan Stroberi, kemudian petugas melakukan introgasi guna mencari alat bukti utama yakni berupa sajam yang digunakan pelaku,” ungkap Kapolresta.

“Alhamduillilah sajam berhasil ditemukan di drainase Jalan Nyai Undang dan Jalan Damang Batu,” ujarnya.

Ia melanjutkan pencarian barang bukti sajam dilakukan oleh seluruh rekan anggota, baik dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Kalteng, Jatanras Polresta Palangkaraya, Resmob Polsek Pahandut, dan tim Emergency Response Palangkaraya.

Kapolresta Palangkaraya juga menjelaskan kronologis singkat kasus pembunuhan pada pasutri tersebut.

Sebelum kejadian, terduga pelaku pada siang hari bertemu dengan korban seperti biasanya. Kemudian malam harinya, niat jahatnya muncul dan merencanakan untuk menghabisi korban.

Kejadian bermula sekira pukul 22.00 WIB, tersangka berangkat dari Jalan Stroberi membawa parang yang sudah dipersiapkan tersangka Fajri untuk menghabisi kedua korban.

“Namun sebelumnya tersangka meminum obat batuk yang dioplos alkohol untuk memacu keberaniannya,” ungkap Kapolresta.

Kemudian, tersangka masuk melalui pintu belakang dan menghabisi nyawa Yendianoor kemudian Fatmawati.

“Pengakuan dari tersangka, ia menebas korban pria sebanyak 8 kali dan berlanjut ke korban perempuan. Tersangka kemudian mendengar suara dari korban pria, ia kembali lagi ke kamar dan melakukan tebasan lagi pada Yendianoor,” jelas Kombes Pol Budi Santosa.

Baru setelah itu, tersangka Fajri melarikan diri karena tidak bisa mengejar anak korban.

“Tersangka kemudian pergi dan membuang barang bukti sajam yang digunakannya ke drainase Jalan Nyai Undang dan Jalan Damang Batu, lalu pulang ke rumah,” jelasnya.

Petugas berhasil mengamankan tersangka dan sejumlah barang bukti yakni 1 buah sajam, 1 lembar celana pendek, 1 buah baju kaos berkerah, dan 1 unit sepeda motor.
2.1K viewsKaya Pernah Lihat, 14:35
Buka / Bagaimana
2022-10-09 17:33:43
Postingan sebelum2nya

https://t.me/kepoocuy/2072
https://t.me/kepoocuy/2073

Caption di bawah
2.1K viewsKaya Pernah Lihat, 14:33
Buka / Bagaimana
2022-10-09 14:45:23
Tambahan

https://t.me/kepoocuy/2195
1.7K viewsKaya Pernah Lihat, 11:45
Buka / Bagaimana
2022-10-09 13:08:55 Caption postingan

https://t.me/kepoocuy/2191?single

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisial TSR,18 yang tewas bunuh diri di Hotel Porta by Ambarrukmo, pada Sabtu (8/10/2022) akan dimakamkan hari ini di Kendal, Jawa Tengah.

Kapolsek Bulaksumur, Depok, Sleman Kompol Sumanto mengatakan tadi malam orang tua korban sudah datang ke RS Bhayangkara, dan langsung membawa pulang jenazah korban ke Kendal, Jawa Tengah untuk dimakamkan.

"Semalam informasinya langsung dibawa ke Kendal untuk dimakamkan. Iya [hari ini]. [korban] kelahiran Cimanggis, Depok tapi untuk jenazah dibawa ke Jawa Tengah sana," ucapnya dihubungi Minggu (9/10/2022).

Menurut Sumanto, orang tuanya memang sudah ada firasat tidak baik dan sudah datang ke Jogjakarta Sabtu pagi mau mencari korban. Dicari di kontrakan tidak ada dan putus kontak sekitar jam 12.00 WIB. Sampai akhirnya dapat kabar korban sudah meninggal bunuh diri.

"Memang dari pagi orang tuanya memang sudah ada firasat, tapi belum ketemu korban. Memang ada masalah beberapa hari terakhir. Itu juga sudah ada keterangan [surat] psikolog. Memang akhir-akir ini sudah beda [perilaku korban]," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan surat penyerahan jenazah oleh pihak Polsek sudah dibuatkan tadi malam. Setelah rampung urusan surat menyurat jenazah langsung diserahkan.

"Langsung dibawa keluarga, informasinya saat sudah beres [surat] jenazah diserahkan. Dari Polsek juga kami buatkan surat," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo menyampaikan UGM berbela sungkawa atas meninggalnya salah satu mahasiswanya UGM dari Fisipol.

"UGM berduka cita mendalam atas meninggalnya salah satu mahasiswa kami di Hotel Porta. Inisial TSR mahasiswa Fisipol," paparnya.

Mengenai motif dari bunuh diri korban dan lainnya, UGM menyerahkan ke pihak kepolisian. "Untuk selanjutnya terkait motif dan lain-lain sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian," jelasnya. 
3.1K viewsKaya Pernah Lihat, 10:08
Buka / Bagaimana
2022-10-09 13:08:02
Caption di bawah
3.0K viewsKaya Pernah Lihat, 10:08
Buka / Bagaimana
2022-10-07 03:16:32 Caption postingan

https://t.me/kepoocuy/2180?single

https://t.me/kepoocuy/2170?single

Polisi di Thailand utara mengatakan setidaknya 38 orang, sebagian besar di antaranya anak-anak, tewas dalam penembakan di Kota Uthai Sawan, Provinsi Nongbualamphu, hari Kamis (06/10).

Penembakan terjadi di satu fasilitas penitipan anak, setidaknya 22 anak-anak dari tempat penitipan anak dan 1 anak pelaku menjadi korban tewas atas insiden ini. Korban termuda baru berusia dua tahun.

Pelaku penembakan, Panya Kamrab, merupakan anggota polisi yang dipecat tahun lalu karena kasus narkoba.

Kamrab masuk ke fasilitas tersebut dan mengeluarkan tembakan sebelum melarikan diri. Beberapa korban dikatakan ditikam.

Dari hasil autopsi, kebanyakan korban anak-anak tewas karena luka sayatan pada leher dan beberapa luka tikaman pada tubuh mereka.

Sekitar 30 anak berada di fasilitas tersebut saat pelaku tiba sekitar jam makan siang, kata pejabat setempat, Jidapa Boonsom, kepada kantor berita Reuters.

Tersangka kemudian menembak empat atau lima staf, termasuk seorang guru yang tengah hamil delapan bulan, kata Jidapa.

"Awalnya kami mengira itu adalah [suara] mercon," kata Jidapa.

Polisi mengatakan Kamrab marah setelah tiba di penitipan anak ini dan tidak mendapati anaknya. Laporan lain menyebutkanya anaknya berada di tempat tersebut.

Ia lantas mengeluarkan tembakan dan menabrakkan kendaraannya ke kerumunan, sebelum pulang ke rumah dan membunuh istri dan anaknya, kata juru bicara polisi Paisan Luesomboon.

Saksi mata, Paweena Purichan, kepada kantor berita AFP mengatakan dirinya mendapati pelaku mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan.
"Ia ingin menabrakkan ke mobil-mobil lain di jalan," ujarnya. "Ia menabrak sepeda motor dan dua orang luka-luka ... saya langsung menghindar."

Para korban yang mengalami luka-luka tengah dirawat di rumah sakit setempat, dan meminta warga untuk menyumbangkan darah.

Pelaku yang membawa senjata dan pisau disebut media Thailand menembak diri sendiri setelah dia menembak istri dan anaknya.

Motif penembakan sejauh ini belum jelas.

Pada 2020, seorang tentara menewaskan 21 orang dan melukai puluhan lainnya di Kota Nakhon Ratchasima. Tentara ini kemudian di tembak mati.

Memiliki senjata adalah hal yang biasa di Thailand dan mantan polisi relatif mudah mendapatkan senjata api.
3.3K viewsKaya Pernah Lihat, 00:16
Buka / Bagaimana
2022-10-07 03:15:48
Caption di bawah
3.2K viewsKaya Pernah Lihat, 00:15
Buka / Bagaimana
2022-10-07 03:00:58
Lanjut di bawah
Caption di bawah
3.3K viewsKaya Pernah Lihat, 00:00
Buka / Bagaimana
2022-10-06 04:41:26 Caption postingan

https://t.me/kepoocuy/2160?single

Artikel jurnalis.co.id

Petugas gabungan Polres Ketapang dan Polsek Sandai mengamankan warga Desa Kenyabur, Kecamatan Hulu Sungai, Lustara (38) karena membunuh istri dan anak laki-lakinya. Insiden tersebut berlangsung di sebuah pondok ladang pertanian, Desa Kenyabur, Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang, Sabtu (01/10/2022).

Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Yasin membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Menurut saksi mata, Yohanes (67) dan Peni (63) yang merupakan orang tua pelaku mendengar keributan dan teriakan kedua korban Romeda Kolekta (41) dan Al Meisen (7) dari pondok ladang yang ditinggali ketiganya.

Setelah mendengarkan teriakan kedua korban, kedua saksi langsung keluar rumah dengan berbekal alat penerangan lampu sentar. Kebetulan saksi tinggal tidak jauh dari kediaman pelaku.

“Saksi Peni sempat melihat pelaku memegang sebilah parang, mengejar anaknya Al Maisen dan mengayunkan parang ke arah kepala, sehingga mengalami luka,” jalas Kasat, Senin (03/10/2022).

Selanjutnya, dalam keadaan gelap, kedua saksi yang ketakutan langsung melarikan diri ke pemukiman warga Desa Kenyabur untuk melaporkan kejadian tersebut.

“Pada pagi keesokan harinya, Minggu (02/10/2022) pelaku kembali ke Desa Kenyabur dan langsung diamankan warga desa. Kepala Desa pun langsung menghubungi petugas Polsek Sandai untuk melaporkan peristiwa itu,” kata Yasin.

Atas laporan Kepala Desa, petugas gabungan Polres Ketapang dan Polsek Sandai langsung turun ke lokasi kejadian untuk mengamankan pelaku serta melakukan olah tempat kejadian perkara.

Saat petugas tiba di lokasi kejadian, didapati dua orang korban, yakni perempuan atas nama Romeda Kolekta dan anak laki-laki atas nama Al Meisen dalam keadaan meninggal dunia.

“Hasil visum tenaga medis mengungkapkan bahwa korban Romeda Kolekta meninggal akibat luka terbuka karena benda tajam di bagian leher, tenggorokan, bahu dan punggung. Sedangkan Al Maisen meninggal akibat luka terbuka di belakang kepala, leher dan punggung,” paparnya.

Dia menambahkan, dari keterangan keluarga korban, bahwa pelaku memiliki permasalahan keluarga dengan orang tua istrinya. Pelaku juga sering ribut dengan istrinya.

“Informasi sementara yang kita dapat, pelaku memiliki permasalahan keluarga dengan mertua pelaku serta istrinya sendiri,” ungkapnya.

Namun demikian, untuk motif pelaku dalam peristiwa ini masih didalami dengan memeriksa pelaku dan beberapa saksi.

“Selain pelaku, kita juga mengamankan barang bukti berupa sebilah parang dengan panjang 47 cm yang digunakan pelaku menghabisi nyawa anak dan istrinya,” pungkas Yasin. (lim)
2.4K viewsKaya Pernah Lihat, 01:41
Buka / Bagaimana