Get Mystery Box with random crypto!

Kelas Afirmasi Online

Logo saluran telegram kelasafirmasionline — Kelas Afirmasi Online K
Logo saluran telegram kelasafirmasionline — Kelas Afirmasi Online
Alamat saluran: @kelasafirmasionline
Kategori: Psikologi
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 13.39K
Deskripsi dari saluran

Allah sesuai prasangka hambaNya

Ratings & Reviews

3.33

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

1

2 stars

1

1 stars

0


Pesan-pesan terbaru 4

2023-06-29 15:49:07
1.1K viewsAhmad Sofyan Hadi, 12:49
Buka / Bagaimana
2023-06-29 15:48:02 Ridho adalah cara melepas beban pikiran, membebaskan pikiran dari hal-hal yang disesali. Sebab memikirkan terus menerus sama saja dengan mengafirmasikannya.

Coba saja, Anda yang pernah ditipu, biasanya mengingat terus menerus pengalaman ditipu itu bukan? Menyesal terus bukan?

Akhirnya merasa tak berdaya terus, merasa jadi korban terus, merasa tak ada jalan keluar apalagi untuk bergerak maju bertumbuh.

Benar?

Maka sekali lagi, ridho adalah melepaskan pikiran dari rasa tak berdaya itu. Memilih melepaskan pengalaman ditipu itu, lalu melangkah dengan ringan. Fokus pada tujuan hidup, memenuhi pikiran dengan imajinasi positif.

Bisa dibilang, ridho adalah landasan Afirmasi. Tapi ridho bukan teori, tapi perjalanan spiritual dimana akhirnya akan mengalami sendiri.

Kita bahas besok malam ya.
1.1K viewsAhmad Sofyan Hadi, 12:48
Buka / Bagaimana
2023-06-29 02:50:28
1.1K viewsAhmad Sofyan Hadi, 23:50
Buka / Bagaimana
2023-06-29 01:11:32 Kasihan Ya...

Saya paling menghindari mengomentari masalah orang lain. Termasuk kasus yang sedang viral, tokoh publik yang menikah lagi.

Tapi saya ingin mengingatkan teman-teman semua, hati-hati dengan empati yaitu merasakan kondisi hati seseorang, seolah-olah dialami oleh diri sendiri.

Sebab empati bisa menarik kejadian itu ke diri sendiri.

Contoh dan ini kisah nyata. Seorang wanita melihat orang lain yang sakit, lalu dia bergumam "kasihan ya" yang sebenarnya wanita ini 'ikut merasakan' penderitaan orang yang sakit.

Beberapa hari kemudian, si wanita ini sakit seperti sakitnya orang yang dilihat sebelumnya. Jadi berempati, ikut merasakan apalagi sampai benar-benar bereaksi seolah-olah diri sendiri yang mengalami, sama saja mengafirmasikan hal itu terjadi ke diri sendiri.

Ini mirip dengan menonton sinetron dimana tokoh utama jadi korban kedzaliman dan tak bisa melawan. Setidaknya sampai sinetron bersambung terus, si tokoh selalu didzalimi.

Penonton yang menghayati, berempati kepada tokoh utama, hidupnya pun jadi sama dengan tokoh utama di sinetron. Jadi korban kedzaliman orang lain dan merasa tak bisa melawan.

Ingat, bahasa pikiran itu imajinasi, emosi, dan ucapan. Manakala ketiganya selaras, jadilah prasangka yang sempurna. Allah bersama prasangka hambaNya.

Bila mendapatkan berita buruk, cukup istighfar atau dzikir lain meminta perlindungan semoga Allah menolong orang yang mendapatkan keburukan, dan kita dijauhkan dari keburukan itu.

Tidak semata-mata sehelai daun jatuh, kecuali atas izin Allah. Apalagi seseorang menikah lagi. Jadi kapasitas kita mengimani sebagai takdir (yang sudah terjadi).

Bila Anda tidak mau terjadi ke diri sendiri, jangan menghubungkan rasa dengan pelakunya atau siapa pun yang terlibat.

Gak usah menonton beritanya, mengomentari postingannya, atau membenci/mengasihani pelakunya, apalagi membantu memviralkan. Netral saja, ambil hikmahnya, dan senantiasa berlindung kepada Allah dari fitnah akhir zaman.

Wallahu'alam
Ahmad Sofyan Hadi

-------------------------------------------------------

Kuliah Online 14 Hari
Memprogram Ulang Pikiran dengan Selftalk



https://member.kelasafirmasionline.com/aff/5/1481/?coupon=BEHINDSIGN
1.2K viewsAhmad Sofyan Hadi, 22:11
Buka / Bagaimana
2023-06-28 04:44:39 Batas Imajinasi

Apa batasan imajinasi kita?

Sebenarnya tidak ada, sepanjang terus diimajinasikan, otomatis jadi program di pikiran.

Sepintas ini seperti "angin surga" bahwa hidup diawali "mengkhayal" nanti terwujud sendiri.

Tapi, disana ada kata "otomatis jadi program pikiran bila terus diimajinasikan."

Artinya ada imajinasi yang tidak jadi program pikiran, yaitu manakala tidak terus menerus diimajinasikan.

Artinya, bisa jadi Imajinasi seseorang liar, tapi manakala tidak kunjung jadi program ke pikiran, pikiran pun bosan dan akhirnya dilupakan.

Jadi gak bisa konsisten.

Dengan kata lain, pikiran sendiri yang membatasi imajinasi itu. Mana imajinasi yang dianggap wajar dan kelewatan.

Contoh imajinasi seseorang "kalau aku punya income Rp 1 M per bulan". Ternyata imajinasi itu sudah tertolak oleh pikiran diindikasikan tidak ada gambaran jelas bagaimana Rp 1 M diterima setiap bulan.

Imajinasi hanya menggambarkan dirinya tertawa, tapi tidak ada gambar uang di pikiran. Anda boleh cek dengan membayangkan menerima uang sebesar-besarnya.

Anda juga kesulitan membuat gambaran detailnya bukan? Artinya memang pikiran "males" mikir itu.

Inilah bedanya imajinasi sekedar mengkhayal, dengan imajinasi yang jadi program pikiran.

Bila sudah jadi program pikiran, ada gambar detail seolah-olah terlihat, seolah-olah bisa disentuh, seolah-olah ada suara-suara.

Contoh, imajinasi "bagaimana kalau aku ditagih?"

Biasanya, ini biasanya lho ya, ada gambaran orang yang marah-marah, atau melihat pesan wa yang mengancam atau memaksa.

Artinya gambarnya detail sampai tubuh bereaksi seolah-olah beneran terjadi. Makanya ada yang diare, sakit kepala, atau malah gak enak makan setelah membayangkan hal itu.

Anehnya, seringkali imajinasi negatif yang gampang sekali mendapatkan porsi di pikiran, mudah terbayang dengan jelas.

Sedangkan imajinasi positif seperti sering tertolak, sering hambar atau gak jelas bentuknya. Makanya sering tertolak.

Jadi meskipun tak ada batas untuk berimajinasi, pikiran kita sendirilah yang membatasi itu dan pikiran negatif seringkali menjadi pembatas untuk berimajinasi positif.

Lalu bagaimana menghapus Imajinasi negatif?

Kita bahas di Zoom Meeting Jumat malam ya, Ridho sebagai Landasan Afirmasi

Wallahu'alam
Ahmad Sofyan Hadi.
1.2K viewsAhmad Sofyan Hadi, 01:44
Buka / Bagaimana
2023-06-27 04:35:30
1.2K viewsAhmad Sofyan Hadi, 01:35
Buka / Bagaimana
2023-06-27 04:34:53 Imajinasi Negatif Dibalik Penolakan

Ada imajinasi negatif dibalik penolakan. Maksudnya menolak dalam hati sebuah pengalaman di masa lalu, tentu saja pengalaman negatif.

Pernah gak sih Anda mengalami kejadian yang sangat-sangat tidak menyenangkan? Baik itu didzalimi orang lain, melakukan hal memalukan, atau kegagalan?

Kenyataannya, sebagian kita berusaha melupakan pengalaman itu, atau bahkan menolak dalam pikiran dengan berusaha bersikap "baik-baik saja".

Berusaha melupakan artinya masih ingat. Benar?

Berusaha tampil baik-baik saja artinya secara sadar merasa tidak baik. Benar?

Terus menerus menolak pengalaman masa lalu, artinya secara sadar kejadian itu masih "menempel" di pikiran belum dilepaskan.

Lalu apa ciri-ciri orang yang menolak masa lalu?

Pertama, tersulut emosi ketika ingat atau ada yang mengingatkan pengalaman itu. Sekedar jadi badmood atau hati gak nyaman.

Kedua, mimik wajah berubah keruh dan nada bicara jadi ketus ketika ingat atau ada yang mengingatkan peristiwa itu.

Ketiga, menyalahkan orang lain atas peristiwa di masa lalu itu. Masih menyalahkan artinya peristiwa itu sangat disesali dan berusaha ditolak.

Keempat, mencari pelarian atau pelampiasan dengan aktivitas lain saat ingat peristiwa itu. Seperti ingat mantan jadi banyak makan atau ingin main olah raga, semata-mata untuk mengalihkan pikiran atau melampiaskan emosi negatif yang dipendam karena masih ingat peristiwa itu.

Lalu apa imajinasi negatif yang ada di pikiran saat bersikap menolak pengalaman di masa lalu?

Imajinasi negatifnya adalah membayangkan pengalaman itu seolah-olah sedang atau baru saja terjadi.

Anda bayangkan seseorang yang dulu, dulu sekali pernah mengalami pelecehan seksual. Itu dulu. Nah berusaha menolak dengan ciri-ciri diatas artinya dia membayangkan seolah-olah kejadiannya baru saja terjadi, atau baru kemarin terjadi.

Ini menyakitkan bukan?

Itu sebabnya berusaha menolak malah justru semakin membayangkan peristiwa tersebut. Padahal kalau benar ditolak, lepaskan, jangan ditempel di pikiran terus.

Caranya bagaimana?

Ridho.

Menerima peristiwa itu sebagai takdir Allah yang sudah terjadi. Terima dengan cara menyerahkan kepada Allah.

Bila sudah ridho, artinya sudah lepas dari pikiran. Pikiran bisa fokus membayangkan hal-hal yang menyenangkan dan karena itulah imajinasi mudah terwujud.

Wallahu'alam
Ahmad Sofyan Hadi

--------------------------------------------------------

Zoom Meeting
Ridho Pondasi Afirmasi

Jumat, 30 Juni 2023
Pukul 19.30-21.30 WIB
Ahmad Sofyan Hadi

Investasi:
Rp 99.000 mendapatkan rekaman.
(Khusus member MUPS GRATIS)

Pendaftaran selain Member MUPS:


https://kao.orderonline.id/zoom-ridho-sebagai-landasan-afirmasi

Informasi & Pendaftaran MUPS:


https://member.kelasafirmasionline.com/aff/5/1481/?coupon=BEHINDSIGN

(Bagi Member MUPS tidak perlu daftar, link zoom dibagikan di group)
1.3K viewsAhmad Sofyan Hadi, 01:34
Buka / Bagaimana
2023-06-25 03:27:01 Mewujudkan Imajinasi

Silahkan dengarkan

https://t.me/AudioKAO/50
1.5K viewsAhmad Sofyan Hadi, 00:27
Buka / Bagaimana
2023-06-12 04:36:03 Live Streaming dan Rekaman Zoom Meeting

Dahsyatnya Selftalk! Bedah Selftalk melalui Goresan Tanda Tangan


Minggu, 11 Juni 2023
Pukul 19.30 - 21.00 WIB

https://www.youtube.com/live/39MN41nrGlc?feature=share
524 viewsAhmad Sofyan Hadi, 01:36
Buka / Bagaimana
2023-06-12 02:09:07 Teman-teman, ada yang sudah ikut zoom semalam?

Apa ilmu yang didapat dari materi semalam selain informasi analisa tanda tangan paket A-F?

Silahkan share ya, untuk memperkuat sugesti ke pikiran.
607 viewsAhmad Sofyan Hadi, 23:09
Buka / Bagaimana