Get Mystery Box with random crypto!

REVOWRITER

Logo saluran telegram revowriter — REVOWRITER R
Logo saluran telegram revowriter — REVOWRITER
Alamat saluran: @revowriter
Kategori: Tidak terkategori
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 1.06K
Deskripsi dari saluran

Saluran untuk karya-karya anggota Komunitas Revowriter yang beranggotakan para Muslimah penulis ideologi.

Ratings & Reviews

2.33

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

2


Pesan-pesan terbaru

2022-08-25 15:59:52 #forumlekturasi8

*"Bedah Buku Harian untuk Menjadi Anak yang Baik"*

Buku adalah bagian tak terpisahkan dalam mendidik anak. Terutama yang bertutur tentang kisah-kisah pembangun karakter, agar mereka memiliki akhlak yang baik. Tapi, kadang sebagai orang tua kita bingung memilih buku apa yang tepat untuk mereka.

Hampir semua kisah-kisah Nabi sudah kita bacakan. Sirah Rasululllah SAW pun sudah sebagian besar kita sampaikan. Kisah-kisah para sahabat dan salafushaleh, malah sudah berulang-ulang. Lalu kisah apalagi ya?

Nah, ini ada buku-buku recomended yang bisa dijadikan investasi untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang mulia pada anak-anak. Biar mereka gak bosan diceritakan kisah yang itu-itu saja.

Eits, jangan memutuskan beli dulu sebelum mengintip spil isi bukunya di Forum Lekturasi 8 *Bedah Buku Harian untuk Menjadi Anak yang Baik*

Judul-judul bukunya aja udah bikin kepo:
1. Sebenarnya Saya Sangat Hebat
2. Pekerjaan Sendiri Kerjakan Sendiri
3. Saya adalah Raja Pengendali Diri
4. Orang Tua Bukan Pelayanku
5. Kebiasaan yang Baik akan Menemani Sepanjang Hidup Saya

Dan lain-lain, ada sepuluh buku.

Tahu kan, buku ini ikl4nnya berseliweran di beranda, harg4nya sepaket hampir setengah juta. Wow!

Apa sih isi bukunya? Ada gak sih buku sejenis yang lebih terjangkau?

Stt ... yang sudah punya bukunya jangan kasih tau dulu ya

Biar gak penasaran, yuk langsung saja daftar *Forum Lekturasi 8*

Bersama:
Asri Supatmiati/Kholda Najiyah
Founder Revowriter

Kamis, 8 September 2022
Pukul: 13.00 WIB-selesai
Zoom Meeting
Investasi: infak terbaik

Bank Syariah Indonesia (BSI)
Kode 451
Nomor: 7002678106
ASRI SUPATMIATI

Konfirmasi:
Minah wa.me/6282244674828

Oh ya, minta tolong share sebanyak-banyaknya ya, siapa tahu banyak ibu yang membutuhkan info ini. Terima kasih

#forumlekturasi8
#revowriter
47 views12:59
Buka / Bagaimana
2022-08-25 15:59:48
36 views12:59
Buka / Bagaimana
2022-08-25 06:40:00 Wajar jika media begitu santer menyoroti dan membesar-besarkan berita terkait siswi yang sebetulnya sedang dilatih berkerudung. Mereka memoles isi berita sedemikian rupa, menuliskan kata “memaksa” untuk menekankan stigma dalam peristiwa tersebut.
Peran Pendidik dalam Islam
Dalam Islam, guru berperan sebagai pengajar sekaligus pendidik. Setiap guru bertanggung jawab membentuk kepribadian Islam pada diri peserta didik. Mereka harus memiliki perilaku dan pemikiran islami. Akidah Islam harus menjadi landasan berpikir mereka sekaligus standar dalam bertingkah laku. Mereka pun harus memastikan bahwa hanya pemahaman Islam yang membentuk pemikiran mereka. Pemahaman (tsaqafah) asing yang bercokol dalam pemikiran mereka harus ditinggalkan.
Rasulullah saw. bersabda, “Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak.” (HR Bukhari)
Dengan demikian, upaya para guru untuk mengajarkan siswinya yang beragama Islam untuk berkerudung, sudah tepat. Hal tersebut bukanlah perundungan, melainkan upaya membentuk karakter pelajar agar berkepribadian Islam. Terkait siswi tersebut belum siap menerimanya ialah perkara lain. Sudah seyogianya para guru untuk terus memberikan pemahaman (pembinaan) terkait kewajiban berbusana muslimah pada para siswinya yang beragama Islam.
Khatimah
Pendidikan sekuler demokrasi hanya akan terus memproduksi generasi yang jauh dari nilai-nilai Islam. Mereka cenderung memberontak tatkala diajarkan tentang pemahaman Islam karena selama ini generasi muslim lebih banyak “diasuh” oleh berbagai ide sesat nan menyesatkan.
Sekularisme, hedonisme, liberalisme, dan kapitalisme, bercokol di dalam pemikiran generasi. Menjadi tanggung jawab negara untuk mengubah cara berpikir sekuler pada generasi muslim menjadi islami. Namun, apakah mungkin sistem pemerintahan sekuler bisa membantu generasi muslim untuk berkepribadian Islam?
Kalau begitu, sistem pemerintahan dan pemimpinnya harus segera beralih dari sistem sekuler demokrasi menuju sistem Islam. Ini karena sistem Islam (Khilafah) merupakan satu-satunya yang terbukti menghasilkan generasi muslim unggul dan berkepribadian Islam. []

Yuk follow akun #Revowriter



Fanpage https://web.facebook.com/revowriter

Telegram
https://t.me/revowriter

Youtube
https://youtube.com/channel/UCpGD9y3jhDPW_wUx57HZVVg

Instagram
https://instagram.com/revowriter?utm_medium=copy_link
59 views03:40
Buka / Bagaimana
2022-08-25 06:40:00 Melatih Berkerudung Dianggap Merundung? Ke Mana Arah Pendidikan Indonesia?

Penulis: Rindyanti Septiana, S.H.I.
Muslimah News, OPINI — Publik jadi bingung dengan arah pendidikan di negeri mayoritas muslim ini. Setiap hal terkait syariat Islam, semisal pakaian muslimah (kerudung dan jilbab) di lingkungan sekolah, ternyata masih menjadi masalah.
Banyak sekali berita terkait penggunaan kerudung dan jilbab yang menuai pro dan kontra. Namun, lebih banyak yang kontra atas penggunaan kerudung dan jilbab pada siswi di sekolah. Contohnya pernyataan, “Jangan memaksakan siswi untuk berkerudung dan berjilbab. Sekolah tidak boleh membuat aturan dengan mewajibkan para siswi untuk berkerudung dan berjilbab,” serta kalimat lainnya yang cenderung kontra dengan busana muslimah di sekolah.
Kali ini, seorang siswi kelas 10 di SMAN 1 Banguntapan mengaku “dipaksa” berhijab oleh guru BK. Diberitakan, siswi tersebut depresi dan sampai mengurung diri. Peristiwa ini langsung menunai respons cepat dari pihak Ombudsman RI (ORI) perwakilan Yogyakarta (DIY). Kepala ORI DIY Budhi Masturi akan menelusuri dugaan “perundungan” tersebut. (Detik, 29/07/2022).
Budhi menilai, pemaksaan berkerudung di sekolah negeri yang bukan berbasis agama bisa terkategori perundungan. Menurutnya, sekolah yang diselenggarakan pemerintah harus mencerminkan kebinekaan, bukan melakukan pemaksaan. Artinya, jika ada guru yang menyarankan atau melatih siswi berkerudung, bisa dianggap tindakan pemaksaan dan terkategori perundungan.
Penerapan Sistem Sekuler
Konsekuensi dari penerapan sistem sekuler demokrasi ialah setiap warga negara bebas beragama, berekspresi, memiliki, dan berpendapat. Kebebasan ini dijamin oleh negara dan inilah yang terjadi di Indonesia.
Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia turut dalam berbagai perjanjian pokok hak asasi manusia internasional, yakni Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR); Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR); Konvensi Hak Anak (CRC); dan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW).
Penegakan aturan wajib berkerudung dan berjilbab oleh pemerintah Indonesia terhadap perempuan dan anak perempuan dianggap melanggar sejumlah ketentuan dalam beberapa perjanjian. Human Rights Watch juga menentang kebijakan pemerintah mana pun, baik yang memaksakan mengenakan hijab, jilbab, maupun nikab. Mereka berulang kali mengkritik pemerintah di sejumlah negara terkait aturan berpakaian muslimah.
Hal ini menunjukkan pada kita bahwa sikap pemerintah Indonesia (yang memandang sekolah negeri harus menonjolkan kebinekaan, bukan menonjolkan simbol agama lewat busana muslimah) merupakan kesepakatan perjanjian dan arahan HAM Barat.
Generasi muslim yang jauh dari pemahaman Islam pun menjadi merasa dipaksa dan terancam haknya tatkala sekolah melatih mereka untuk berbusana islami. Lantas, ke mana arah pendidikan Indonesia sebenarnya?
Arah Pendidikan
Fungsi pendidikan adalah melatih para siswa melakukan kebaikan, yaitu taat pada syariat tersebab mereka merupakan generasi muslim. Tidak semestinya generasi muslim jauh dari ajaran Islam.
Pemisahan sekolah negeri dan sekolah berbasiskan agama sendiri merupakan konsekuensi dari penerapan sistem sekuler demokrasi. Akibatnya, generasi muslim yang menuntut ilmu di sekolah negeri tidak merasa wajib berbusana islami. Saran atau upaya melatih generasi untuk berbusana islami akan dianggap sebagai perundungan.
Peristiwa ini akan selalu terjadi selama negara masih mengadopsi pendidikan sekuler demokrasi. Harus diakui, pendidikan Indonesia memang diarahkan untuk memisahkan agama dari kehidupan setiap siswa (sekularisasi). Seperti saat ini, sekolah didorong dalam upaya penguatan karakter siswa didik melalui promosi profil Pelajar Pancasila, bukan pelajar berkarakter islami.
Di sisi lain, pencegahan perundungan di sekolah dilakukan pemerintah dengan menggandeng Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, LSM, dan media.
53 views03:40
Buka / Bagaimana
2022-08-25 06:40:00
47 views03:40
Buka / Bagaimana
2022-08-22 19:48:01 Yuk follow akun #Revowriter



Fanpage https://web.facebook.com/revowriter

Telegram
https://t.me/revowriter

Youtube
https://youtube.com/channel/UCpGD9y3jhDPW_wUx57HZVVg

Instagram
https://instagram.com/revowriter?utm_medium=copy_link
90 views16:48
Buka / Bagaimana
2022-08-22 19:47:31
83 views16:47
Buka / Bagaimana
2022-08-22 19:47:17 Karya Sahabat Lebah Revowriter
75 views16:47
Buka / Bagaimana
2022-08-04 02:38:29 Model pendidikan yang seperti ini yang dibutuhkan umat dan negara. Jika negara menerapkan sistem yang dituntun oleh wahyu, maka bukan hanya pendidikan yang adil dan merata tapi juga semua kebutuhan rakyat terpenuhi.

Masihkah berharap pada aturan saat ini yang cenderung terus berubah, bergantung siapa yang memimpin dan menjabat. Sementara umat bingung melaksanakannya, ditambah belum tampak secara nyata rule model yang pemerintah ambil. Jika dulu Islam sudah mencontohkan secara nyata, lalu masih layakkah umat mengambil aturan yang lain?

Allahualam bishawab.

==============================
Raih Amal Sholih dengan Ikut Serta Menyebarkan Status ini.
==============================
Facebook : https://www.facebook.com/GuruMuslimahInspiratif/
Telegram : t.me/GuruMuslimahInspiratif

============================

*Yuk follow akun revowriter!*



*Fanpage:* https://web.facebook.com/revowriter

*Telegram:* https://t.me/revowriter

*Youtube:* https://youtube.com/channel/UCpGD9y3jhDPW_wUx57HZVVg

*Instagram:* https://instagram.com/revowriter?utm_medium=copy_link
198 views23:38
Buka / Bagaimana
2022-08-04 02:38:29 Selain itu, jika anak terkena virus kebebasan yang kebablasan membuat anak tergerus pergaulan bebas. Merasa boleh melakukan apa saja, egois dengan keilmuannya tanpa memperhatikan bahwa ilmu yang dimiliki titipan Allah dan digunakan untuk kemaslahatan umat. Budaya permisif dan serba boleh yang menggejala di tengah generasi saat ini, membuat mereka teralihkan dari pengembangan potensinya. Banyak anak yang akhirnya malas belajar, terpengaruh media sosial yang begitu masif. Sehingga PR para guru dalam mendidik anak menjadi tambah sulit.

Formula Sistem Pendidikan yang Dibutuhkan Umat

Maka, butuh formula sistem pendidikan yang memanusiakan manusia dan mengarahkan potensi mereka sesuai tuntunan Sang Pencipta. Sehingga potensi tersebut bisa dimaksimalkan untuk kepentingan umat di sepanjang masa. Sistem itu haruslah mengacu pada tuntunan wahyu ilahi, karena Allah sebagai Sang Pencipta lebih tahu yang terbaik bagi apa yang diciptakannya termasuk manusia.

Islam sebagai sebuah way of life memiliki sistem pendidikan yang unik dan ideal. Dalam Islam, kewajiban negara untuk memastikan setiap warga negaranya mendapatkan akses pendidikan. Di kampung atau di kota, bahkan di belahan bumi mana pun. Jika negara lalai dalam memberikan akses pendidikan secara gratis bagi warga negaranya, maka berdosa. Negara akan diingatkan oleh umat, agar menunaikan kewajibannya dan memenuhi hak rakyat.

Sekolah mana pun unggul, karena SDM yang disiapkan unggul dan berkualitas. Sarana dan prasarana pun terpenuhi dengan baik, kurikulum yang mudah dipahami dan direalisasikan. Sehingga out put pendidikan mampu bersaing di dunia internasional. Hal utama, anak didik dibekali akidah yang kokoh dan mantap. Setelah itu, dibekali ilmu dan tsaqafah agar terbentuk syakhsiyah islamiah (berkepribadian Islam) dan sains atau ketermpilan dalam kehidupan.

Tak heran jika di masa kejayaan peradaban Islam lahir para ulama dan ilmuwan hebat. Di antaranya:

Al Kindi memiliki julukan filusuf Arab dan ilmuwan yang produktif. Ia menulis banyak karya di banyak sejumlah disiplin ilmu, mencakup metafisika, etika, logika, psikologi, farmakologi, matematika, astrologi, optik, dan lain sebagainya.

Buku-buku terkenal karangan Al-Kindi adalah Kitab Al-Kindi ila Al-Mu’tashim Billah Fi Al-Falsafah Al-Ula, Kitab Al-Falsafah Ad-Dakhilat wa Al-Masa’il Al-Manthiqiyyah wa Al-Muqtashah wa Ma Fawqa Al-Thabi’iyyah, Kitab fi An-Nahu La Tanalu Al-Falsafah Illa Bi ‘ilm Al-Riyadhiyyah, dan lain sebagainya.

Al Farabi menguasai banyak bahasa, dengan konsentrasi Arab, Persia, Turki, dan Kurdi. Ahli di bidang matematika, pengobatan, musik, agama, dan lain sebagainya. Karya-karya Al-Farabi yang terkenal adalah Al-Musiqi Al-Kabir, Ihsha'u Al-Iqa, Ihsha'u Al-Ulum wa At-Ta'rif bi Aghradhiha, dan lain sebagainya.

Ibnu Sina menguasai bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia menjadi amat terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Ibnu Sina menulis lebih dari 200 buku, di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanūn Fi At-Thibb, yang berisi ensiklopedia tentang ilmu kedokteran. Ibnu Sina berhasil mengkodifikasi pemikiran kedokteran Yunani dan Arab.

Karya-karyanya tentang kedokteran menjadi referensi penting disiplin kedokteran di masa itu, bahkan sempat menjadi rujukan primer kedokteran di Eropa selama lima abad (dari abad ke-12 hingga 17 M).

Al-Ghazali memperoleh pendidikan di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Ia belajar mazhab Syafi'i dan mendalami teologi Islam dan tasawuf. Berkat pengetahuannya yang luas dan dalam, ia dipercaya memimpin Universitas Nizamiyya di Bagdad dan sekaligus menjadi guru besarnya. Bukunya yang berjudul Ihya Ulumuddin, Tahafut Al-Falasifah, dan lain sebagainya terus dipelajari di berbagai belahan dunia hingga sekarang.

Masih banyak lagi ulama sekaligus ilmuwan yang terkenal dan dikenang sepanjang masa hingga saat ini. Lahir dari sistem pendidikan yang dituntun oleh wahyu, mampu bersaing di dunia internasional bahkan menjadi rujukan dunia.
113 views23:38
Buka / Bagaimana