Get Mystery Box with random crypto!

REVOWRITER

Logo saluran telegram revowriter — REVOWRITER R
Logo saluran telegram revowriter — REVOWRITER
Alamat saluran: @revowriter
Kategori: Tidak terkategori
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 1.06K
Deskripsi dari saluran

Saluran untuk karya-karya anggota Komunitas Revowriter yang beranggotakan para Muslimah penulis ideologi.

Ratings & Reviews

2.33

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

2


Pesan-pesan terbaru 2

2022-08-04 02:38:29 Sistem Zonasi Benarkah Keadilan Akses Pendidikan Terpenuhi?

Oleh. Sherly Agustina, M.Ag.
(Penulis dan pemerhati kebijakan publik)

#GuruMuslimahInspiratif--"Zonasi itu niatnya baik sekali, sangat mulia karena ada unsur pemerataan dan keterjangkauan akses pendidikan. Namun tetap harus dibarengi dengan kesiapan infrastruktur beserta sarana dan prasarana pendidikan. Sehingga peserta didik baru akan bisa terakomodir melalui sistem tersebut." (Pakar Pendidikan Prof Mohamad Amin).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 1 Tahun 2021 yang menjadia acuan dalam pelaksanaan PPDB tahun 2022. Dijelaskan bahwa PPDB dilakukan melalui empat jalur, yaitu zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan jalur prestasi. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri menjelaskan bahwa kebijakan zonasi dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), merupakan salah satu upaya meningkatkan akses layanan pendidikan yang berkeadilan (Gatra.com, 20/6/2022).

Sistem zonasi yang sedang diwacanakan beberapa tahun belakangan ini menuai pro dan kontra. Konsepnya terlihat bagus agar akses pendidikan adil dan merata. Namun, di tataran mikro dan teknis terjadi ketidaksesuaian antara konsep dengan realita. Seperti yang terjadi di salah satu SMA negeri Bekasi, warga demo karena anak mereka banyak yang tidak bisa masuk ke sekolah tersebut lewat jalur zonasi. Padahal, di sekolah tersebut menerima ratusan murid di tahun ini.

Lain halnya di SDN 197 Sriwedari Surakarta, tahun ini hanya memiliki satu murid. Alasannya, sekolah tersebut berada di lingkungan perhotelan, kantor dan lapangan, sementara jumlah penduduknya kurang. Kalau pun ada anak yang sekolah, orang tua nya lebih memilih ke sekolah swasta yang menurut mereka lebih baik dari sekolah negeri.

Mengapa permasalahan ini terjadi, jika demikian bagaimana akses layanan pendidikan yang berkeadilan dapat terwujud?

Bukan Hanya Konsep, Butuh Sistem yang Tepat

Sebuah konsep yang bagus perlu didukung banyak hal, di antaranya sistem negara yang komprehensif, integral dan solutif. Selain itu, butuh faktor pendukung lainnya, sarana dan prasarana, SDM yang unggul, berkualitas, dan memadai. Ditambah lingkungan sekolah yang kondusif, sehingga murid fokus belajar tidak mudah tergoda dan terganggu dengan lingkungan luar sekolah yang kurang baik.

Begitu pun untuk mewujudkan out put pendidikan tak cukup mengandalkan sebuah konsep saja, tapi banyak faktor lain yang menjadi pendukung. Iklim yang ada di negeri ini, orang tua berharap anaknya bisa masuk ke sekolah unggulan lewat jalur zonasi atau pun lainnya. Karena sebuah harapan, anaknya bisa menjadi SDM yang unggul dan berkualitas.

Namun, iklim ini di satu sisi memicu semangat berprestasi. Sementara di sisi lain membuat anak yang tak mampu bersaing menjadi terlihat lemah. Padahal sejatinya, setiap anak memiliki potensi dan keunggulan masing-masing. Tak bisa jika yang diambil penilaian hanya aspek IQ saja misalnya, atau anak yang berprestasi hanyalah yang nilai eksaknya tinggi.

Penilaian seperti ini membuat sempit dalam melihat kecerdasan setiap anak. Tidak sesuai dengan realita. Di dunia nyata, bukan hanya anak yang ahli eksak saja yang dibutuhkan. Ahli seni, ukur, jahit, retorika, bangunan, arsitek, desain dan masih banyak lagi dibutuhkan masyarakat. Keberagaman kecerdasan ini yang harus digali dengan baik dari masing-masing anak. Artinya, butuh pendidikan yang mampu menggali potensi setiap anak, mengakomodir dan mengembangkannya semata untuk kemaslahatan umat.

Akan tetapi, jika sistem yang digunakan masih kapitalisme yang penuh dengan intrik materi. Mungkin ada sekolah atau lembaga pendidikan yang menerima suap dari orang tertentu hanya karena ingin anaknya masuk ke sekolah unggulan, sementara anaknya tak memenuhi kualifikasi. Sulit juga jika sistem yang digunakan masih sekuler, agama hanya dipahami di ranah privat saja. Berilmu tapi tidak dibarengi pemupukan iman yang benar, out put pendidikan yang ada kurang bimbingan agama. Mudah rapuh dan labil.
82 views23:38
Buka / Bagaimana
2022-08-04 02:37:54
74 views23:37
Buka / Bagaimana
2022-08-03 16:54:56

*TANTANGAN MENULIS BERANTAI*

#RevowriterWritingChallenge

Revowriter Writing Challenge (RWC) hadir lagi. Apaan tuh? Menantang diri menulis dan menantang teman lain untuk menulis.

Ya, mungkin hari ini masih ada yang enggan menulis. Takut jelek. Takut salah. Takut dibully. Padahal gagasan berjubel di kepala. Pikiran greget ingin menuangkannya.

Hai, jangan takut. Selama yang kau tuliskan kebenaran, kenapa tidak? Yang menulis kesesatan aja pede.

Yuk menulis. Berbagi kebenaran. Berbagi inspirasi. Demi pembaca yang butuh pencerahan. Secuil gagasanmu, boleh jadi lautan ilmu bagi pembaca. Sebait kutipanmu, bisa saja memperbaiki jalan hidup mereka.

So, Revowriter menantang kalian untuk mengangkat pena dengan *Tantangan Menulis Berantai*

#RevowriterWritingChallenge

Revowriter menantang siapa saja untuk menulis ... Terbuka untuk umum.

Cara mengikuti:
*1. Posting tulisan apa saja, kapan saja selama Agustus ini (tidak harus setiap hari) lalu tag dan tantang teman lainnya untuk menulis.
*2. Plihan tema bebas*
*3. Jenis tulisan bebas*
*4. Tagar:

#TantanganMenulisBerantai
#RevowriterWritingChallenge
#RWC2022

BTW tidak ada hadiah. Tidak ada panitia. Tidak ada juri. Hanya tag teman yang ditantang menulis saja ya ...

Tujuan:
1. Memaksa diri untuk menulis
2. Mengajak teman-teman yang belum menulis agar berani menulis
3. Menginspirasi pembaca dengan tulisan-tulisan yang baik dan inspiratif

Selamat menulis ...

Salam literasi
Founder Revowriter
Kholda Najiyah
Asri Supatmiati

96 views13:54
Buka / Bagaimana
2022-08-03 16:54:53
70 views13:54
Buka / Bagaimana
2022-08-03 16:43:33
70 views13:43
Buka / Bagaimana
2022-08-03 16:43:11 Yuk follow akun #Revowriter



Fanpage https://web.facebook.com/revowriter

Telegram
https://t.me/revowriter

Youtube
https://youtube.com/channel/UCpGD9y3jhDPW_wUx57HZVVg

Instagram
https://instagram.com/revowriter?utm_medium=copy_link
67 views13:43
Buka / Bagaimana
2022-08-03 16:42:18 Sedangkan kritik dan muhasabah/mengoreksi penguasa yang dilakukan oleh rakyat sejatinya adalah wujud kecintaan dan perhatiannya terhadap pemimpinnya agar tidak melenceng bahkan keluar dari aturan yang telah Allah turunkan yakni syariat Islam.

Oleh sebab itu, menjadi sebuah kebutuhan yang darurat mengambil dan menerapkan kembali Islam sebagai sistem kehidupan, termasuk sistem politik yang akan menaungi seluruh umat manusia. Wallaahua'lam 

=============================
51 views13:42
Buka / Bagaimana
2022-08-03 16:42:18 Tulisan Sahabat Pelita Revowriter

RKUHP, Upaya Mudah Penguasa Membungkam Suara Rakyat?

Oleh: Yulida Hasanah (Aktivis Muslimah Brebes)

Masyarakat resah, disaat kondisi negeri yang sedang tak baik-baik saja. Mereka makin dibatasi untuk menyampaikan aspirasinya kepada penguasa. Pasalnya, tuntutan atau aspirasi rakyat dianggap sebagai tindak pidana jika dinilai menyerang presiden dan wakilnya atau menyerang harkat dan martabat keduanya. Termasuk juga menghina dan menyebarkan tulisan, gambar secara langsung atau melalui teknologi mengandung penghinaan terhadap presiden dan wakilnya.

Hal tersebut dijelaskan dalam beberapa pasal yang tercantum dalam Bab II naskah final Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang diserahkan pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam bab ini dimuat aturan lengkap tindak pidana terhadap martabat presiden dan wakil presiden. (Merdeka.com)

Misalnya isi yang terdapat Pada Pasa1 217 mengatur tentang Penyerangan Terhadap Presiden dan Wakil Presiden. Setiap orang yang menyerang Kepala Negara dan wakilnya terancam pidana penjara paling lama lima tahun.

Atau pada Pasal 218 yang mengatur Penyerangan Kehormatan atau Harkat dan Martabat Presiden dan Wakil Presiden. Seseorang yang menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri Presiden dan wakilnya akan dipidana maksimal tiga tahun enam bulan.

RKUHP ini sukses membuat masyarakat resah dan yang pasti juga sukses memberikan bukti bahwa penguasa hari ini makin terang-terangan dalam bertindak represif (mengekang/menindas) atas nama penghinaan presiden dan wakil presiden. Sebab dalam frasa penghinaan atau menyerang martabat presiden dan wakilnya, tidak disebutkan secara detil seperti apa saja. Tentunya, pemaknaan frasa tersebut akan dimanfaatkan sesuai kepentingan politik rezim hari ini.

Demikianlah cara penguasa menjaga kekuasaannya dalam sistem demokrasi sekarang. Kebebasan berpendapat hanya milik golongan tertentu saja yang mengakomodir kepentingan penguasa. Sedangkan bagi rakyat yang menyuarakan aspirasinya dengan kritik dan koreksi atas berbagai kebijakan zalim dan menyulitkan rakyat dalam memenuhi kebutuhannya, malah dianggap mengancam kekuasaannya.  

Karakter penguasa yang anti kritik ini tidak akan bisa diatasi dan dibenahi jika demokrasi tetap menjadi sistem politik negeri ini. Selain munafik/hipokrit, dengan konsep kedaulatan di tangan rakyat namun faktanya aspirasi rakyat malah dipasung demi kepentingan para elit politik. Sedangkan rakyat tetap saja menjadi objek penderitaan dan kesewenang-wenangan penguasa. Padahal, faktanya penguasa mendapatkan gaji dari rakyat. Namun anehnya pihak yang digaji menjadi lebih berkuasa daripada pihak yang menggajinya. Sungguh pemprihatinkan!

Beginilah jika sistem politik yang diterapkan bukan berasal dari Islam dan bahkan bertentangan dengan Islam. Padahal Islam adalah agama sekaligus aturan kehidupan yang memuaskan akal dan sesuai dg fitrah manusia. Meletakkan rakyat sebagai sumber kekuasaan. Dan menjadikan Asy-syari' sebagai pemegang kedaulatan. Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 40, " Sesungguhnya menetapkan hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kalian tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya."

Adapun terkait dengan menyampaikan aspirasi serta kritik terhadap penguasa atau muhasabah. Maka Islam mendorong setiap rakyat untuk berani menyampaikan muhasabah bahkan kritik pedas sekalipun di hadapan penguasa. 

Rasulullah Saw., bersabda, "Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim." (HR Abu Daud).

Jadi, jelaslah bahwa dalam Islam seorang pemimpin atau penguasa tidak alergi atau bahkan membungkam kritik dari rakyatnya, atau bahkan rakyat yang berani mengoreksinya telah dianggap melakukan tindak pidana yang melanggar hukum. Tentu saja hal ini sangatlah tak wajar dan tak masuk akal. Dan menerima kritik dan muhasabah dari rakyatnya adalah wujud pengakuan atas sifat manusia yang tidak lepas dari sifat lalai dan lupa.
79 views13:42
Buka / Bagaimana
2022-07-30 17:26:57 Keluarga Besar Revowriter Mengucapkan:

Selamat Tahun Baru Islam
1 Muharram 1444 H.

Semoga kita menjadi Insya yang lebih baik, mengajak kepada kebaikan dan bersama berhijrah menuju Islam Kaffah.

Yuk follow akun #Revowriter



Fanpage https://web.facebook.com/revowriter

Telegram
https://t.me/revowriter

Youtube
https://youtube.com/channel/UCpGD9y3jhDPW_wUx57HZVVg

Instagram
https://instagram.com/revowriter?utm_medium=copy_link
151 views14:26
Buka / Bagaimana
2022-07-30 17:26:55
114 views14:26
Buka / Bagaimana