Get Mystery Box with random crypto!

Abdullah Haidir

Logo saluran telegram abdullahhaidir — Abdullah Haidir A
Logo saluran telegram abdullahhaidir — Abdullah Haidir
Alamat saluran: @abdullahhaidir
Kategori: Politik
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 4.40K
Deskripsi dari saluran

Belajar tiada henti, beribadah hingga mati

Ratings & Reviews

3.00

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

1

2 stars

0

1 stars

1


Pesan-pesan terbaru

2022-08-23 05:16:15
Photo from Abdullah Haidir
438 views02:16
Buka / Bagaimana
2022-08-23 05:15:30 https://forms.gle/7ZdasVZ3MYdgnXHb6

*_ link grup WA_*

https://chat.whatsapp.com/Kpr6lj4gjvS9w9hK8XxhDG

Penyelenggara :
*_LEBAH MANIS FOUNDATION, BEJI, DEPOK_*

Silahkan share info kebaikan, semoga menjadi pahala.
433 views02:15
Buka / Bagaimana
2022-08-23 05:15:30 *PESANTREN HUSNUL KHATIMAH GOLDEN AGE, BATCH 6*
* LEVEL 2*
_(Terbuka untuk semua Alumni dan Peserta baru)_

*_"HIDUP MULIA, PENUH MANFAAT & AKHIR HIDUP HUSNUL KHATIMAH"_*

*_BERSAMA MENUJU KELUARGA SURGA_*

* VILLA RATU, CIKERETEG, CIAWI BOGOR, JAWA BARAT*,
* 4 Hari 3 Malam*

* 16 SEPTEMBER -19 SEPTEMBER 2022 *
* (4 HARI 3 MALAM) *
_( Suasana masih Asri, sejuk, keluar toll Cikereteg belok kiri arah pasar Cikereteg belok kanan)_

*_ Program karantina selama 4 hari 3 malam khusus untuk usia 40-80 thn lebih LANSIA (Usia Emas) yang berniat menata senja, mensucikan jiwa , demi mengejar cita-cita HUSNUL KHATIMAH dan MERAIH SURGA_*

*_ Pesantren Kilat yang di siapkan untuk anak yang ingin berbakti dan memuliakan orangtua demi bersama di Surga sehingga dia memfasilitasi orang tuanya untuk ikut serta dalam program Pesantren Husnul Khatimah Golden Age_*

* Total Biaya Kegiatan :* Rp.1.900.000,-/Peserta

Biaya Booking seat Rp.300.000,-/orng
*_(Dibayarkan paling lambat 8 Sept 2022, tidak bisa di refund bila mundur kecuali SAKIT/WAFAT)_*

Sisa biaya Kegiatan Rp.1.600.000,-/orng
*_(Dibayarkan paling lambat 13 Sept 2022)_*

Transfer ke :

* BSI No. Rek 709-21-222-76 a.n Fajar Martiono.*

* Syarat Peserta :*
1. Pria/wanita atau Pasutri
2. Berbadan sehat dan lebih baik sudah Vaksin
3. Usia minimal 40 th-80th
4.Mendapat izin dari suami/isteri/anak
5. Serius mau belajar
6. Bisa melakukan kegiatan secara mandiri atau ada pendamping

* Tema :*
1. Menggapai Husnul Khatimah
*2. Islamic Enterpreunership from Asset into omset*
*3. Bekal Terbaik di usia emas *
*4. Pengantar Hukum Waris & hukum menunda pembagian waris*
5. Tazkiyatun Nafs & Keluarga bervisi Surga
*8. Fiqh Shalat & Sifat Shalat Nabi*
9. Bahagia bersama Al-Quran
10. DZIKIR dan Muhasabah
*11. Tetap Sehat di usia Senja*
12. Sesi Tahsin Al quran dan tafsir Al Fatehah
13. Senam Lansia Ceria
14. Games n Kuiz

Fasilitas :
1. Bertempat di Villa yang sejuk, sekamar besar ber-empat
2. Aula, kolam renang, lapangan luas buat olah raga
3. Makan 3x/hari, coffee break 2x
4. Handbook Materi selama 4 hari 3 malam
5. Goodybags

* Pembicara :*

1. *Ust Dedi Martoni, M.Si* _(IKADI, Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok, Direktur Sekolah Azhari Islamic School)._

2. *Ust. Zainal Arief* _(Mantan Chairman Kerohanian Islam PT Garuda Indonesia, Motivator, Mantan GM Keselamatan Penerbangan, Founder Celestial Institute, Pengasuh Majelis Dzikir & Muhasabah As-Sajadah, Ketua Pembina Yayasan Masjid Baiturrahman Citra 1)_

3. *Ust.Ibnu Jarir, Lc, M.Pd, Al Hafidz* _(Founder TK/SDIT Izzati, IKADI, Dakwah Keliling Eropa)_

*4. Guz Reza Syarief, Amd, ICC, CPM, MMLP*
_(Founder Maha Linguistic Program, President International Motivator,_ _Association of Indonesia Grandmaster, Quantum Mentorship, Pemegang rekor dunia motivasi 24 jam nonstop MURI 2006, Juara dunia penjualan IAC 1996, CEO PT Republik Mentor Indonesia, Penulis buku Motivasi)_

5. *KH.Asep U Zahiry, S.Ag dan Hj.Anna E.Sukmawati, S.Ag* _(Konsultan. TRAINER SINERGI, pembina Majelis Baitullah Cianjur)._

*6. Ust.Abdullah Haidir, Lc*
_(Da'i lama mukim di Arab Saudi, pengurus IKADI depok, penulis buku. Pengisi kajian fiqh & tafsir)_

*7. Dokter Eni Martanti*
_(Praktisi Kesehatan, pengajar Akupuntur dan mendalami Thibun Nabawi)_

*8. Tim Tahsin Qonitat*

Video kegiatan Pesantren HKGA :









*_ 5 ALASAN MENGAPA HARUS MENGIKUTI PESANTREN HUSNUL KHATIMAH GOLDEN AGE ?_*

Sarana meningkatkan keilmuan dan peningkatan Iman.
Program belajar yang seru, asyik dan menyehatkan bagi lansia (usia emas).
Menghindari kepikunan dan kejenuhan, dapat teman teman baru dan ajang silaturahim
Sarana pembinaan produktifitas dan kebugaran fisik lansia (usia emas).
Mendapatkan wawasan keilmuan, untuk bekal terbaik menuju akhirat.
Program Ri'yah (maintenance) berupa acara Mabit bulanan, program wakaf pembangunan Pesantren HKGA di Cianjur.

* Berminat ??*

Bunda Arin :
Wa.me/+6285892499254

Bang Fai
wa.me/+628119785033

Link pendaftaran yang sudah booking seat :
398 views02:15
Buka / Bagaimana
2022-08-12 12:56:25 Akan tetapi ketika dalam kehidupan sehari-hari kita selalu taat pada peraturan yang mendatangkan maslahat dan tidak bertentangan dengan syariat, suka menebar kebaikan kepada sesama, menjauhi perbuatan yang menyakiti dan merugikan orang lain, menjaga keutuhan dan bekebersamaan di tengah masyarakat dan kemudian masing-masing kita bekerja dan beraktifitas sesuai profesi dan kedudukannya masing-masing dengan sebaik-baiknya, maka itu sudah merupakan bentuk kontribusi dan partisipasi dalam membangun negeri.

Perkara ini lebih dituntut lagi bagi para pemangku jabatan yang telah mendapatkan amanah untuk mengurusi kepentingan masyarakat di semua tingkatan levelnya. Jika para pejabat bersikap amanah, adil dan professional, sungguh itu merupakan sumbangsih sangat besar terhadap bangsa ini, dan sebagai muslim, itu merupakan ladang pahala yang sangat besar yang Allah akan balas dengan kenikmatan lebih besar.

Namun jika sebaliknya, jika ada pejabat yang tidak amanah, bersikap zolim dan tidak professional, maka itu tak lain merupakan sikap yang melemahkan negara dan merusak sendi-sendinya, apapun klaim dan jargon yang dia ucapkan. Di sisi lain, Allah sangat murka terhadap orang yang khianat terhadap jabatannya.
Rasululah saw bersabda,

ما مِن عبدٍ يسترعيه اللهُ رعيَّةً يموتُ يومَ يموتُ وهو غاشٌّ لرعيَّتِه إلّا حرَّم اللهُ عليه الجنَّةَ

Seorang hamba yang Allah berikan kepadanya jabatan publik, namun dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, Allah haramkan surga baginya (Muttafaq alaih)

Semoga negeri ini selalu diberkahi dan dilindungi Allah. Pemimpinnya takut kepada Allah dan sayang kepada rakyatnya, pejabatnya amanah, jauh dari mental korup dan khianat dan rakyatnya rukun dan semangat menebar kebaikan. Aamiin yaa rabbal aalamiin.

بارك الله لي ولكم .......
834 views09:56
Buka / Bagaimana
2022-08-12 12:56:25 Khutbah Jumat:

MEMAKNAI HARI KEMERDEKAN

Kaum muslimin yang dirahmati Allah.

Beberapa hari lagi bangsa ini kembali akan memperingati hari kemerdekannya. Agenda tahunan yang tak akan terlewatkan segenap penduduk negeri dari berbagai lapisan.

Kemerdekaan merupakan anugrah yang sangat besar bagi bangsa ini, betapa banyak nyawa yang gugur demi meraihnya. Karena tidak ada satu bangsa pun yang rela dijajah, selemah apapun pasti dia akan melawan.

Kaum muslimin pun sangat menentang penjajahan dan tentu saja tak sudi dijajah. Maka perjuangan merebut kemerdekaan adalah jalan satu-satunya yang harus ditempuh. Apapun resikonya.

Karenanya tak heran jika para ulama, para santri dan segenap kaum muslimin berada di garis terdepan perjuangan kemerdekaan. Kita tentu ingat resolusi jihad Hadhratusysyaikh KH Hasyim Asyari rahimahullah yang menggelorakan jihad rakyat Indonesia. Tak lupa juga teriakan takbir bung Tomo rahimahullah yang sangat membangkitkan semangat perlawanan. Itu hanya sebagian contoh bagaimana peran kaum muslimin bagi bagi perjuangan kemerdekaan bangsa ini.

Hanya saja, pertanyaan mendasarnya, untuk apa kemerdekaan ini kita raih? Setelah penjajah pergi apa sikap kita? Apakah cukup hura-hura dan berpesta ria? Ataukah kita akan maknai kemerdekaan sebagai sikap bebas berbuat apa saja tanpa batasan? Tentu saja tidak, karena jika hal itu terjadi, maka kita hanya berpindah dari penjajahan fisik kepada penjajahan hawa nafsu.

Sebagai seorang muslim, kemerdekaan dapat dimaknai sebagai kebebasan dan kesempatan terbuka bagi kita untuk menghadirkan ketundukan dan ketakwaan kepada Allah sebaik-baiknya dan kemudian melakukan tindakan terbaik untuk membangun negeri sesuai kapasitas dan potensi masing-masing.

Allah Taala berfirman,

الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Haj: 41)

Hal ini diperjelas oleh apa yang diungkapkan oleh sahabat Nabi yang muia; Rib’i bin Amir, saat ditanya oleh Rustum tentang misi Rasulullah saw dan kaum muslimin. Dengan lantang beliau berkata

لِنُخْرِجَ الْعِبَادَ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ إِلَى عِبَادَةِ رَبِّ الْعِبَاد

“Kami ingin mengeluarkan para hamba dari ibadah kepada sesama hamba menjadi ibadah kepada Tuhannya hamba.”

Mengisi kemerdekaan dengan menghadirkan penghambaan kepada Allah bukan hanya relevan berdasarkan pesan Al-Quran hadits, tapi juga sangat relevan dengan semangat yang telah digariskan pendiri bangsa ini. Karena jelas disebutkan dalam pembukaan UUD kita, bahwa kemerdekaan bangsa ini adalah atas bekas rahmat Allah Taala. Artinya, kemerdekaan tak lain merupakan nikmat Allah yang sangat besar. Maka wujud dari syukur kita atas nikmat ini adalah penghambaan dan ketundukan kita kepadaNya. Dengan demikian, InsyaAllah, ketika kita bersyukur dengan cara seperti ini, akan semakin Allah tambahkan kebaikan buat negeri ini.

Lain halnya jika kemerdekaan ini membuat kita semakin jauh dari Allah, semakin enggan melaksanakan perintah Allah, semakin berani menerjang larangan-larangan Allah, semakin menjaga jarak dengan nilai-nilai agama Allah, maka ini tak lain merupakan sebentuk kufur nikmat yang kita khawatirkan dapat menyebabkan berkurangnya keberkahan dan kebaikan bagi negeri ini.

Para hadirin yang dimuliakan Allah Taala.

Berikutnya yang dituntut dari kita sebagai warga negara bangsa ini adalah berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi negeri ini. Perkara ini tak cukup hanya sekedar klaim cinta negeri atau jargon NKRI harga mati sementar sikap dan perbuatannya nihil dari makna tersebut.
636 views09:56
Buka / Bagaimana
2022-08-08 06:46:13 HARI ASYURO, ANTARA SUNAH DAN HIKMAH

Hari Asyura, selain memiliki dimensi ibadah dengan disunahkan puasa Asyuro di dalamnya, juga memiliki dimensi sejarah yang sangat agung. Justeru puasa Asyuro dilatarbelakangi oleh peristiwa sejarah tersebut. Al-Quran memerintahkan kita untuk mengingatkan peristiwa agung ini, karena dia termasuk ‘Ayyaamullah’; Hari-hari Allah sebagaimana firmanNya,

وَذَكِّرْهُمْ بِاَيّٰىمِ اللّٰهِ ۗ

“…. dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah…” (QS. Ibrahim: 5)

Para ulama tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud hari-hari Allah adalah hari dimana Allah menolong hamba-hambaNya yang berada di jalan kebenaran dan membinasakan pelaku dan penyokong kebatilan. Hari Asyuro termasuk di dalamnya. Karena di hari ini Allah selamatkan Nabi Musa alaihissalam dan kaumnya dari kekejaman Firaun, sekaligus membinasakan Fir’aun dan bala tentaranya di laut merah.

Banyak hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut yang sangat penting kita jadikan sebagai bekal kehidupan;

1. Jangan sombong dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki, apalagi menggunakannya untuk menzalimi manusia dan berbagai angkara murka. Jika Allah berkehendak, seketika semua itu lenyap, kekuatan berganti kehinaan, kekuaasaan berganti azab. Firaun binasa justeru di puncak kekuasaannya dan kesombongannya.

2. Seorang muslim hendaknya tidak sekedar asyik dengan agenda dan kepentingan pribadinya. Hendaknya dia peduli problematika masyarakat, terlebih jika disana ada mereka yang dizalimi. Nabi Musa alaihissalam, jika mau hidup enak, sangat mudah baginya. Dia kecil dan tumbuh di istana dengan segala fasilitasnya. Namun beliau lebih memilih membela kaumnya yang dizalimi dengan segala resiko yang ada.

3. Dakwah tauhid memang utama. Namun jangan sampai abai dengan problematika sosial yang sedang terjadi. Nabi Musa alaihissalam, selain mendakwah tauhid kepada Fir’aun, juga menuntut Fir’aun untuk meninggalkan kezalimannya terhadap Bani Israil. Jangan sampai orang-orang yang berdakwah tauhid terkesan abai dengan berbagai kezaliman yang terjadi, apalagi sampai nyinyir terhadap mereka yang sedang berusaha menghadapi kezaliman.

4. Ikhtiar dan keyakinan akan kebenaran yang dibawa harus selalu beriringan. Nabi Musa sudah berikhtiar semaksimal mungkin agar selamat dari kezaliman Fir’aun dengan melakukan berbagai sebab, sementara keyakinannya kepada pertolongan Allah sangat tinggi. Ikhtiar tanpa keyakinan kuat kepada Allah dapat merusak iman, namun keyakinan tanpa ikhtiar maksimal, merusak tawakkal.

5. Bersyukur kepada Allah atas capaian dan Raihan yang didapat dengan semakin taat dan tunduk kepada Allah. Nabi Musa bersyukur kpada Allah atas kemenangannya dengan beribadah puasa.

Selamat puasa Asyuro, tunaikan sunahnya, raih hikmahnya.
959 views03:46
Buka / Bagaimana
2022-08-06 10:57:09

796 views07:57
Buka / Bagaimana
2022-08-06 06:09:13

812 views03:09
Buka / Bagaimana
2022-08-06 06:08:40

678 views03:08
Buka / Bagaimana
2022-08-03 03:11:21 Hijrah Sudah Menjadi Ajaran Dasar Islam Jauh Sebelum Peristiwa Hijrah

Seiring tahun baru hijriah, banyak yang membincangkan tema hijrah sebagai hikmah dari peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. Hal ini tidak keliru. Namun layak disadari, konsep hijrah secara substansial sudah menjadi ajaran dasar Islam, jauh sebelum hijrahnya Rasulullah saw dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah. Bahkan justeru hijrah dari Mekah ke Madinah tersebut tak lain merupakan implementasi ajaran hijrah yang sejak awal sudah dibangun dalam keyakinan Islam.

Hijrah (الهجرة) dalam bahasa arab dari segi bahasa maknanya adalah meninggalkan (الترك). Adapun menurut kacamata syariat, makna hijrah dengan lugas dinyatakan dalam sabda Rasulullah saw;

والمُهاجِرُ من هَجَر ما نَهى اللهُ عنه

“Orang yang berhijrah adalah mereka yang meninggalkan apa yang Allah larang darinya.” (HR. Bukhari)

Perhatikan saja surat Al-Muzammil dan Al-Muddatsir, dua surat yang turun pada permulaan Islam, di dalamnya ada nilai hijrah yang ditanamkan;

وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا

“…Dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. Al-Muzammil: 10)

وَالرُّجۡزَ فَاهۡجُرۡ

“Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji.” (QS. Al-Mudatsir: 5)

Bahkan lebih dari itu, kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah, yang menjadi tema utama dakwah para Rasul, didahului dengan kalimat ‘nafy’ (meniadakan). Makna ini paralel dengan nilai hijrah. Karena tauhid kita tidak akan pernah diterima jika kita masih saja belum mau meninggalkan segala sembahan dan keyakinan kepada selain Allah taala.

Karena, selain melakukan apa yang harus dilakukan, Islam tidak mungkin tegak tanpa meninggalkan apa yang seharusnya ditinggalkan. Para ulama menyebutnya dengan istilah tahallii (menghias diri dengan amal saleh) dan takhollii (meninggalkan apa yang dilarang). Di antara yang menjadi penghalang utama kaum musyrikin masa lalu untuk menerima dakwah para nabi, adalah karena mereka tidak bersedia meninggalkan apa yang sudah mereka sembah.

“Dan mereka berkata, ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa‘, Yagus, Ya‘uq dan Nasr.” (QS. Nuh: 23)

Maka, hijrah seharusnya sudah menjadi mentalitas dasar kehidupan muslim. Jika dengan meninggalkan sesuatu dia nilai akan menyelamatkan agamanya atau menjadikan Islamnya lebih baik, otomatis dia siap meninggalkannya, apapun resikonya. Jangan lagi ada seorang muslim yang masih saja bersilat lidah untuk meninggalkan perkara-perkara yang jelas keharamannya atau perkara-perkara yang jelas mendatangkan musibah bagi agamanya. Wallahu a’lam.
932 views00:11
Buka / Bagaimana