2022-03-02 04:10:59
Perang Rusia Ukrania Dan Standar Ganda
Perang selalu saja menyisakan tragedi kemanusiaan, khususnya terhadap orang-orang lemah seperti lansia, wanita dan anak-anak. Sepertinya sudah menjadi ijmak warga dunia untuk mengatakan; Laa lil harb (No War). Namun perang Rusia Ukraina kali ini memberikan warna lain; Tersingkapnya sikap standar ganda yang diperlihatkan sebagian warga dunia, khususnya AS dan sekutunya negara-negara barat.
Perhatikan bagaimana AS dan negara-negara barat, bahkan zionis Israel mengecam penyerbuan Rusia terhadap Ukrania, mereka seperti lupa terhadap apa yang pernah mereka lakukan terhadap negeri-negeri Islam macam Irak, Afghanistan, Mali, dll. Bahkan negara zionis lebih konyol lagi, mereka berdemo di Israel mengecam agresi Rusia terhadap Ukrania, sementara hingga detik ini, ada saja nyawa warga Palestina yang melayang mereka bunuh dan rumah-rumah mereka yang dirobohkan.
Perhatikan juga bagaimana perlawanan pasukan dan rakyat Ukrania disamput sebagai sikap hero, bahkan pemimpin Ukrania jelas-jelas mengundang siapa saja warga dunia yang mau bergabung untuk berjuang melawan Rusia di Ukrania. Hmm...., kalau hal ini terjadi di negeri Islam, tanpa ampun akan dicap sebagai ladang terorisme.
Di dunia olah raga pun tak luput dari sikap hipokrit. FIFA memutuskan untuk melarang klub sepakbola Rusia bermain dalam setiap pertandingan yang diselenggarakan oleh mereka. Hal ini membuat geram Abu Turaika, pesepakbola legendaris Mesir, maka dia menuntut agar klub zionis juga dilarang serupa karena mereka telah menjajah dan membunuh wanita dan anak-anak. Seorang pesepakbola Turki pun menolak memakai kaos bertuliskan ‘NO WAR’ yang dikenakan semua pemain saat seremoni pembukaan pertandingan sebagai bentuk penentangan perang Rusia Ukrania. Dia bilang, selama ini terjadi berbagai peperangan di negeri Islam, mengapa tidak dilakukan demikian?!
Belum lagi soal sikap rasis, banyak statmen orang-orang penting di barat yang membedakan perang di Ukrania berbeda dengan perang yang terjadi di negeri-negeri Islam, dengan alasan bahwa kini yang menjadi korban adalah orang berkulit putih dan bermata biru. Bahkan mereka sampai pada sikap membedakan para pengungsi yang masuk ke negeri-negeri mereka. Jika pengungsinya bangsa Ukrania, mereka tampung dan berikan fasilitas, namun jika pengungsinya dari negeri-negeri Arab dan Afrika yang tinggal di Ukrania, mereka larang masuk dan biarkan mereka terlunta-lunta di tempat yang sangat tidak layak. Rasis kelas dunia!
Tulisan ini sama sekali bukan untuk membela kejahatan Rusia dan abai terhadap penderitaan rakyat Ukrania. Tapi sekedar mengingatkan adanya sikap hipokrit dan standar ganda yang sedang dipertontonkan…
2.0K views01:10
A
