2022-06-19 17:51:57
Penaklukan Kota Mekkah (Fathu Makkah) (2)
Ibnu Ishaq berkata diriwayatkandari Abbas tentang rincian Islamnya Abu Sofyan:
Keesokan harinya aku bawa Abu Sofyan menghadap Rasulullah saw dan setelah melihatnya Rasulullah saw berkata : “Celaka wahai Abu Sofyan, tidakkah tiba saatnya bagi anda untuk mengetahui sesungguhnya tidak ada ilah kecuali Allah?” Abu Sofyan menyahut, ”Alangkah penyantunnya engkau, alangkah mulianya engkau dan alangkah baiknya engkau! DemiAllah aku telah yakin seandainya ada ilah selain Allah niscaya dia telah membelaku.”Nabi saw bertanya lagi :”Tidakkah tiba saatnya bagi anda untuk mengetahui bahwa aku adalah Rasul Allah?” Abu Sofyan menjawab,”Sungguh engkau sangat penyantun, pemurah dan suka menyambung keluarga. DemiAllah, mengenai hal yang satu ini sampai sekarang di dalam diriku masih ada sesuatu yang mengganjal,” Abbas ra menukas,”Celaka! Masuk Islamlah dan bersaksilah tiada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, sebelum lehermu dipenggal,” Kemudian Abu Sofyan mengucapkan syahadah dengan benar dan masuk Islam.
Abbas ra melanjutkan : Kemudian aku katakan,”Wahai Rasulullah saw, sesungguhnya Abu Sofyan adalah seorang yang menyukai kebanggan diri maka buatlah sesuatu kebanggaan untuk dirinya,”
Nabi saw menjawab, ”Ya, barangsiapa yang masuk rumah Abu Sofyan ia selamat,barangsiapa yang menutup pintu rumahnya ia selamat, dan barangsiapa yang masuk ke dalam Masjidil Haram ia selamat.”
Ketika Rasulullah saw hendak bergerak menuju Mekkah,beliau berkata kepada Abbas ra,”Tahanlah Abu Sofyan di mulut lembah sampai ia menyaksikan tentara-tentara Allah lewat didepannya,” Abbas melanjutkan kisahnya : Kemudian aku tahan Abu Sofyan di tempat yang diperintahkan Rasulullah saw. Tak lama kemudian pasukan muslimin bergerak melewati jalan itu kabilah demi kabilah dengan panjinya masing-masing. Setiap melihat kabilah lewat, Abu Sofyan bertanya,”Hai Abbas, siapakah ini?” Jawabku,”Kabilah Sulaim,” Ia menyahut,’Ah, aku tidak punya urusan dengan kabilah Sulaim!” Begitulah seterusnya sampai Rasulullah saw lewat di tengah-tengah pasukan yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar. Ia menatap satu per satu dengan penuh kekaguman. Ia bertanya, ”Subhanallah, hai Abbas, siapakah mereka itu?” Kujawab,”Itulah Raasulullah saw di tengah-tengah kaum Muhajirin danAnshar. ”Ia berkata,”Tak ada orang dan kekuatan yang sanggup menandingi mereka! Demi Allah,hai Abu Fadhal, kemenakanmu kelak akan menjadi maharaja besar…” Aku menjawab : Hai Abu Sofyan, itu bukan kerajaan, melainkan kenabian.” Ia menyahut,”Kalau begitu, alangkah mulianya.”
Selanjutnya Abbas ra berkata kepadanya,”Selamatkanlah kaummu!” Kemudian Abu Sofyan segera pergi ke Mekkah sebelum Rasulullah saw memasukinya. Dengan suara keras Abu Sofyan berteriak : “Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad datang kepada kalian membawa pasukan yang tak mungkin dapat kalian atasi. Karena itu, barangsiapa yang masuk rumah Abu Sofyan ia selamat!” Ketika mendengar ucapan Abu Sofyan seperti itu, istrinya yang bernama Hindun bin Utbah mendatanginya lalu memegang kumisnya seraya berkata,”Bunuhlah Al Humait ad Dasam Al Ahmas! Alangkah buruknya perbuatanmu sebagai pemimpin!”
Abu Sofyan menegaskan lagi : ”Celakalah kalian kalau bertindak menuruti nafsu. Muhammad datang membawa pasukan yang tak mungkin dapat kalian tandingi! Barangsiapa yang masuk rumah Abu Sofyan ia selamat”
Orang-orang Quraisy mencemooh teriakannya :”Celakalah engkau, hai Abu Sofyan! Apakah gunanya rumahmu bagi kami?”
Abu Sofyan menyahut,”Barangsiapa menutup pintu rumahnya ia selamat! Dan barangsiapa yang masuk ke dalam Masjidil Haram ia selamat.”
Orang-orang Quraisy kemudian berpencaran, Sebagian pulang kerumah masing-masing dan sebagian lainnya pergi ke Masjidil Haram.
Disampaikan kepada Rasulullah saw bahwa ketika Saad bin Ubadah melewati Abu Sofyan di mulut lembah, ia berkata :
“Hari ini adalah hari pembantaian. Hari ini dibolehkan melakukan segala hal yang dilarang di Kabah.”
Kemudian Nabi saw membantah dengan sabdanya :
“Bahkan hari ini adalah hari kasih sayang, di hari ini Allah
45 views14:51