Get Mystery Box with random crypto!

Menebar Kajian Sunnah

Logo saluran telegram kajianislamchannel — Menebar Kajian Sunnah M
Logo saluran telegram kajianislamchannel — Menebar Kajian Sunnah
Alamat saluran: @kajianislamchannel
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 40.79K
Deskripsi dari saluran

Pembina : • Ustaz Wiwit Hardi P
• Ustaz Yulian Purnama

Ratings & Reviews

3.00

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

2

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

1


Pesan-pesan terbaru 5

2023-02-02 16:20:34 PUASA SUNNAH AYYAMUL BIDH

Disunnahkan puasa 3 hari setiap bulannya, yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15 bulan Hijriyyah.

Namanya adalah Puasa Ayyamul Bidh karena bulan berwarna putih ketika purnama.

Niatnya?
Cukup di dalam hati ingin puasa ayyamul bidh.

Keutamaannya banyak, di antaranya sebagai
[1] bekal akhirat,
[2] seperti puasa sebulan (jika dikerjakan rutin setiap bulan, seperti puasa setahun),
[3] lalu baik untuk kesehatan.

Di antara dalilnya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa 3 hari di setiap bulannya seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari No. 1979)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang pelaksanaannya kepada Sahabat Abu Dzar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa 3 hari di setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).”
[HR. Tirmidzi No. 761 dan An Nasai No. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan]

PUASA AYYAMUL BIDH PADA BULAN RAJAB 1444 H (13, 14 dan 15 Rajab 1444 H) bertepatan dengan hari

1. Sabtu (4 Februari 2023)
2. Ahad (5 Februari 2023)
3. Senin (6 Februari 2023)

Silakan dishare dan semoga bermanfaat

Admin KajianIslamChannel

IG dan TG @kajianislamchannel

#kajianislamchannel #kajianislam_channel #puasaayyamulbidh #puasasunnahayyamulbidh #ayyamulbidhrajab1444
1.7K views13:20
Buka / Bagaimana
2023-01-18 06:48:39 Cara Menghindari Aliran Sesat

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

تركتُ فيكم أمريْنِ لن تضلُّوا ما تمسَّكْتُم بهما : كتابَ اللهِ وسُنَّةَ رسولِه

“Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian dua hal, kalian tidak akan sesat jika berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah (Al Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya” (HR. Malik dalam Al Muwatha [2/899], Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih [184] mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dari hadits ini jelaslah bahwa cara agar terhindar dari kesesatan adalah berpegang teguh terhadap Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Yaitu dengan mempelajarinya, lalu mengamalkannya.

Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berkata,

لست تاركا شيئا كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعمل به إلا عملت به إني أخشى إن تركت شيئا من أمره أن أزيغ

“Tidaklah aku biarkan satupun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang” (HR. Bukhari no. 3093 dan Muslim no. 1759).

Pada hadits tersebut juga terdapat isyarat pentingnya mempelajari ilmu agama, yaitu Al Qur’an dan Hadits. Karena pada hakekatnya, orang yang terjerumus dalam kesesatan adalah orang yang tidak paham dan tidak mengerti ilmu agama dengan baik dan benar. Sebagaimana Allah Ta’ala mensifati orang-orang musyrikin yang sesat sebagai orang-orang yang tidak paham:

أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا

“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar dan memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu” (QS.Al Furqan: 44).

Karena ilmu agama akan menjaga seseorang dari kemaksiatan dan kesesatan. Semakin tinggi ilmunya, semakin tebal perisainya terhadap kemaksiatan dan kesesatan. Sebagaimana perkataan para ulama kita terdahulu ketika membandingkan ilmu dan harta: “Ilmu akan menjaga pemiliknya di dunia dan di akhirat. Sementara harta tidak dapat menjagamu. Bahkan dirimulah yang menjaga harta-hartamu di dalam kotak dan lemari”. (Dinukil dari terjemah Kayfa Tatahammas fi Thalabil ‘Ilmi Asy Syar’i, Abul Qa’qa Alu Abdillah)

Secara ringkas, ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar seseorang terhindar dari pengaruh aliran sesat, antara lain:

* Mempelajari ilmu agama. Selain karena hukumnya wajib, dengan mempelajari agama seseorang akan mampu mengetahui ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Islam namun disamarkan seolah merupakan ajaran Islam. Hadirilah majelis-majelis ta’lim yang dibimbing oleh ustadz yang terpercaya. Belilah buku, majalah, VCD atau MP3 yang berisi kajian Islam ilmiah yang membahas Al Qur’an dan hadits di dalamnya. Namun berhati-hatilah terhadap majelis-majelis ta’lim, buku, majalah atau VCD yang di dalamnya jarang atau bahkan tidak membahas Al Qur’an dan Hadits, walaupun isinya kelihatan baik

* Kenali dan pahami ciri-ciri aliran sesat

* Sering bergaul dengan ahlul ‘ilmi, yaitu orang-orang yang memiliki kapasitas ilmu agama yang baik, atau orang-orang yang semangat menuntut ilmu agama

* Jadilah insan yang ilmiah, yang senantiasa melakukan sesuatu atas dasar yang kokoh

* Taruhlah rasa curiga bila menemukan sekelompok orang yang berdakwah Islam namun dengan cara sembunyi-sembunyi dan takut diketahui orang banyak

* Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ulama atau ustadz yang terpercaya ketika menemukan sebuah keganjilan dalam praktek beragama

* Berdoa memohon pertolongan Allah agar dihindarkan dari kesesatan dan dimantapkan dalam kebenaran. Sebagaimana dicontohkan pula oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau berdoa: Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik . Artinya: “Ya Allah, Dzat Yang Membolak-balikan Hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu”. (HR. Muslim)

@fawaid_kangaswad
651 views03:48
Buka / Bagaimana
2023-01-16 10:20:17 Homoseksual adalah hal yang diharamkan dalam Islam secara jelas berdasarkan dalil-dalil dan kesepakatan para ulama Islam.

Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata:

وَأجْمع الْمُسلمُونَ على أَن التلوط من الْكَبَائِر الَّتِي حرم الله تَعَالَى

"Kaum muslimin (para ulama) bersepakat bahwa homoseksual adalah dosa besar yang diharamkan oleh Allah Ta'aala" (Al Kabaair, 1/56).

Hingga tidak perlu lagi 'ditinjau ulang' hukumnya, lebih lagi oleh yang tidak paham agama.

@fawaid_kangaswad
1.6K views07:20
Buka / Bagaimana
2023-01-16 10:20:05 Mengingkari kebid'ahan walaupun dalam bab adab

Dari Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhuma:

أنَّ رجُلًا سلَّمَ على ابنِ عبَّاسٍ، فقالَ: السَّلامُ عليكُمْ ورحمةُ اللَّهِ وبركاتُهُ، ثُمَّ زادَ شيئًا، فقالَ ابنُ عبَّاسٍ: إنَّ السَّلامَ انْتَهى إلى البركةِ

“Ada seorang lelaki yang mengucapkan salam kepada Ibnu Abbas. Ia berkata: Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh dengan ditambah ucapan lainnya. Maka Ibnu Abbas berkata: Sesungguhnya ucapan salam itu hanya sampai “wabarakatuh””.

(Diriwayatkan Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah [12/ 257], dishahihkan oleh Syu'aib Al Arnauth dalam Takhrij Syarhus Sunnah).

@fawaid_kangaswad
1.6K views07:20
Buka / Bagaimana
2023-01-08 05:58:54 KAJIAN KITAB DI MA'HAD FAWAID KANGASWAD

Ma'had Fawaid Kangaswad kembali akan mengadakan kajian kitab via Whatsapp, yaitu:

1. Kitab Ushulus Sunnah karya Imam Ahmad bin Hambal (akidah tingkat menengah)
Dengan syarat sudah menyelesaikan dengan minimal predikat "maqbul" kitab: Lum'atul I'tiqad, atau Al Qawa'idul Mutsla, atau Al Aqidah Al Wasithiyyah.

2. Kitab At Tabarruk Al Masyru’ wal Mamnu’ karya Syaikh Muhammad Shafwat Nuruddin (tauhid tingkat menengah).
Dengan syarat sudah menyelesaikan dengan minimal predikat "maqbul" kitab: Al Ushul As Sittah, atau Al Ushul Ats Tsalatsah, atau Fadhlul Islam.

3. Kitab Sittah Mawadhi minas Sirah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab (akidah + sirah nabawiyah tingkat dasar).
Tidak ada syarat.

Pendaftaran melalui link: https://hadits.site/daftar

Terbuka untuk umum, gratis.

Baarakallahu fiikum.
401 viewsedited  02:58
Buka / Bagaimana
2023-01-08 05:57:58
408 views02:57
Buka / Bagaimana
2023-01-04 05:12:12
1.3K views02:12
Buka / Bagaimana
2023-01-04 05:12:00 PUASA SUNNAH AYYAMUL BIDH

Disunnahkan puasa 3 hari setiap bulannya, yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15 bulan Hijriyyah.

Namanya adalah Puasa Ayyamul Bidh karena bulan berwarna putih ketika purnama.

Niatnya?
Cukup di dalam hati ingin puasa ayyamul bidh.

Keutamaannya banyak, di antaranya sebagai
[1] bekal akhirat,
[2] seperti puasa sebulan (jika dikerjakan rutin setiap bulan, seperti puasa setahun),
[3] lalu baik untuk kesehatan.

Di antara dalilnya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa 3 hari di setiap bulannya seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari No. 1979)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang pelaksanaannya kepada Sahabat Abu Dzar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa 3 hari di setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).”
[HR. Tirmidzi No. 761 dan An Nasai No. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan]

PUASA AYYAMUL BIDH PADA BULAN JUMADAL AKHIROH 1444 H (13, 14 dan 15 Jumadal Akhiroh 1444 H) bertepatan dengan hari

1. Jum'at (6 Januari 2023)
2. Sabtu (7 Januari 2023)
3. Ahad (8 Januari 2023)

Silakan dishare dan semoga bermanfaat

Admin KajianIslamChannel

IG dan TG @kajianislamchannel

#kajianislamchannel #kajianislam_channel #puasaayyamulbidh #puasasunnahayyamulbidh #ayyamulbidhjumadalakhiroh1444
1.3K views02:12
Buka / Bagaimana
2022-12-30 05:40:47 Memahami Al Qur'an Dengan Hadits

Banyak firqah menyimpang yang menafsirkan Al Qur'an serampangan dengan akal dan hawa nafsu sehingga menghasilkan pemahaman yang salah dan nyeleneh karena mereka tidak mau menyelaraskan Al Qur'an dengan Al Hadits.

Padahal Allah Ta'ala berfirman:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

"Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu (Muhammad) menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan" (QS. An Nahl: 44)

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan di dalamnya dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman" (QS. An Nahl: 64)

Rasulullah Shallallahu'alahi Wasallam diperintahkan untuk menjelaskan Al Qur'an. Maka, pahamilah Al Qur'an sejalan dengan keterangan-keterangan dalam hadits-hadits Nabi Shallallahu'alahi Wasallam.

@fawaid_kangaswad
122 views02:40
Buka / Bagaimana
2022-12-26 02:20:39 Jangan mengeluh kepada manusia!

Seberat apapun cobaan yang anda alami karena musibah wabah ini, janganlah mengeluh kepada manusia, terutama mengeluh di medsos.
Teladanilah Nabi Ya'qub 'alaihissalam, ketika beliau berkata:

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى الله

"Sesungguhnya aku keluhkan kesulitanku dan kesedihanku hanya kepada Allah" (QS. Yusuf: 86).

Teladanilah para salaf kita, diantaranya Thawus bin Kaisan dan Imam Ahmad bin Hambal rahimahumallah,

أنه بلغه -وهو يئن في مرض موته- "عن طاووس: أن الملك يكتب حتى أنين المريض، فأمسك عن الأنين. وفي رواية: بلغه أَن طاووسا كره أَنِين الْمَرِيض، وَقَالَ: إنه شكوى، فَمَا أَنّ -أحمد- حَتَّى مَاتَ

"Bahwa ketika Imam Ahmad sakit menjelang wafatnya, beliau mengaduh-aduh. Thawus (bin Kaisan) menyampaikan kepadanya bahwa aduhan orang yang sakit itu pun ditulis Malaikat. Maka mendengar itu, Imam Ahmad pun berhenti mengaduh. Dalam riwayat lain, Imam Ahmad mendengar bahwa Thawus tidak menyukai aduhan orang sakit. Thawus mengatakan: "Aduhan orang sakit itu termasuk mengeluh". Maka Imam Ahmad sejak itu tidak pernah mengaduh lagi sampai beliau wafat" (Masa'il Imam Ahmad).

Maka silakan menangis, mengeluh, merengek, mengaduh, mengemis, minta tolong kepada Allah ta'ala. Itulah perwujudan tauhid yang hakiki.

Syaikh Muhammad Sa'id Ruslan menjelaskan: "Mengadukan masalah kepada Allah merupakan bentuk perwujudan tauhid yang hakiki. Dan ia diantara tanda bahwa seorang hamba menggantungkan dirinya pada Dzat yang bisa memberikan kebahagiaan yang hakiki, dan memohon kepada Dzat yang paling hakiki bisa mengabulkan permohonan, dan meminta pertolongan kepada Dzat yang bisa memberikan pertolongan hakiki. Maka ini menunjukkan tulusnya hati dia untuk kembali kepada Allah dan menunjukkan kebenaran dari tauhidnya".

Adapun mengeluhkan musibah kepada manusia, sama saja mengadukan Allah kepada makhluk. Pantaskah itu?

Ibnul Qayyim rahimahullah bersya'ir:

وَإِذَا عَرَتْكَ بَلِيَّةٌ فَاصْبِرْ لَهَا ** صَبْرَ الْكَرِيمِ فَإِنَّهُ بِكَ أَعْلَمُ
وَإِذَا شَكَوْتَ إِلَى ابْنِ آدَمَ إِنَّمَا ** تَشْكُو الرَّحِيمَ إِلَى الَّذِي لَا يَرْحَمُ

Jika engkau tertimpa musibah, maka bersabarlah...
Dengan kesabaran yang mulia, karena Allah lebih tahu yang baik bagimu...
Jika engkau mengeluh kepada Bani Adam, sesungguhnya...
Engkau telah mengadukan Allah Ar Rahim kepada makhluk yang tidak bisa memberi rahmah...
(Madarijus Salikin, 2/160).

Dan orang yang mengeluh kepada makhluk, itu tanda bahwasanya ia tidak sabar. Padahal sabar itu wajib. As Sa'di rahimahullah bertutur:

الشكوى إلى الله لا تنافي الصبر، وإنما الذي ينافيه، الشكوى إلى المخلوقين

"Mengadu kepada Allah, tidak menafikan kesabaran. Yang menafikan kesabaran adalah mengeluh kepada makhluk" (Tafsir As Sa'di, hal. 411).

Jadi, bersabarlah dan mintalah pertolongan Allah semata, jangan mengeluh di medsos!

Semoga Allah ta'ala memberi taufik.

@fawaid_kangaswad
1.1K views23:20
Buka / Bagaimana