Get Mystery Box with random crypto!

Menebar Kajian Sunnah

Logo saluran telegram kajianislamchannel — Menebar Kajian Sunnah M
Logo saluran telegram kajianislamchannel — Menebar Kajian Sunnah
Alamat saluran: @kajianislamchannel
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 40.62K
Deskripsi dari saluran

Pembina : • Ustaz Wiwit Hardi P
• Ustaz Yulian Purnama

Ratings & Reviews

3.00

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

2

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

1


Pesan-pesan terbaru

2024-05-04 02:34:22 HIKMAH DIBALIK MUSIBAH KITA

Ikrimah rahimahullah berkata:

ما من نكبة أصابت عبدا فما فوقها إﻻ بذنب لم يكن الله ليغفر له إﻻ بها، أو درجة لم يكن الله ليبلغه إياها إلا بها.

"Tidak ada sebuah musibah pun yang menimpa seorang hamba ataupun yang lebih besar darinya, kecuali karena sebuah dosa yang Allah tidak akan mengampuninya selain dengan musibah tersebut, atau karena sebuah derajat yang Allah tidak akan menyampaikan hamba tadi kepadanya selain dengan musibah tersebut."

[At-Tadzkirah fil Wa'zhi, hlm. 124]


Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel
6.2K viewsedited  23:34
Buka / Bagaimana
2024-05-04 02:34:10
5.3K views23:34
Buka / Bagaimana
2024-05-03 06:10:39 YANG KURANG DARI KITA.. PRAKTEKNYA


Mungkin berat untuk jujur dalam hal ini, namun kenyataannya memang kita kurang dalam menerapkan ilmu agama yang telah kita ketahui.

Banyak dari kita -bahkan yang berstatus penuntut ilmu- tidak menjalankan amalan-amalan sunnah.. shalat sunnah rowatib bolong-bolong, shalat sunnah malam bablas terus, shalat dhuha malas, dst.

Begitu pula dalam puasa sunnah.. puasa senin-kamis jarang, puasa tiga hari tiap bulan tidak pernah terpikir, puasa Daud apalagi.

Silahkan lihat amalan lainnya.. misalnya dzikir pagi dan sore, membaca Alqur’an, dzikir mutlak (yang tidak terikat dengan tempat dan waktu), dst… Padahal tujuan utama ilmu agama adalah amalan, bukan hanya pengetahuan saja.

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:

“Yang kurang dari kita dalam ilmu (agama) kita, bahwa kita tidak menerapkan ilmu kita dalam tingkah laku kita. Yang paling banyak di kita, bahwa kita mengetahui hukum syariat, adapun menerapkannya, maka ini sedikit, semoga Allah memperlakukan kita dengan ampunan-Nya.

Padahal manfaat dari ilmu adalah praktek nyatanya, sehingga tampak pengaruh ilmu itu pada tatapan wajahnya, tingkah lakunya, akhlaknya, ibadahnya, ketenangannya, takutnya (kepada Allah), dan pada hal lainnya. Dan inilah yang penting.

Saya kira seandainya ada seorang nasrani yang cerdas, dan dia belajar fikih sebagaimana kita mempelajarinya, tentu dia akan memahaminya sebagaimana kita memahaminya, atau bahkan lebih baik lagi. Lihatlah sebagai contoh dalam (ilmu) bahasa arab ada “Almunjid”, orang-orang mengatakan penulisnya seorang nasrani, dan dia bisa membahasnya dengan baik.

Oleh karena itu, perkara-perkara teori itu bukanlah tujuan dalam ilmu (agama), -Ya Allah kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat-, manfaat dari ilmu (agama) adalah ketika kita bisa mengambil manfaat darinya (dengan mengamalkannya).

Betapa banyak orang awam yang jahil, tapi kamu dapati dia lebih khusyu’ kepada Allah, lebih merasa diawasi Allah, lebih baik perilaku dan akhlaknya, lebih dalam ibadahnya, jauh melebihi apa yang ada pada penuntut ilmu (agama)..”

[Kitab Syarhul Mumti’ 7/166].


Ustaz Musyaffa ‘Ad Dariny hafizhahullah



Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel
5.8K viewsedited  03:10
Buka / Bagaimana
2024-05-01 04:15:48 SYARAT TAUBAT


Ada 5 syarat taubat menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah:
(a) ikhlas,
(b) menyesal atas apa yang telah terjadi,
(c) meninggalkan maksiat yang ingin bertauba darinya,
(d) bertekad tidak akan mengulanginya lagi, artinya tidak diniatkan untuk diulangi kembali,
(e) bertaubat selama belum terlambat, yaitu sebelum datang ajal dan sebelum matahari terbit dari arah tenggelamnya.

Sebagian ulama menyebutkan syarat taubat hanyalah 3 saja yaitu menyesal, menigggalkan, dan bertekad tidak mau mengulangi lagi. Namun, yang disebutkan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, itulah yang lebih sempurna.

Lihat Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah, hlm. 433-437



Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal



Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel
5.5K viewsedited  01:15
Buka / Bagaimana
2023-07-06 02:26:57 LISAN ITU JUBIRNYA HATI

Ustaz Wiwit Hardi P hafizhahullah
.
.

عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ
قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ
قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ

Dari sahabat Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqofi, ia berkata, "Aku bertanya, wahai Rasulullah, beritahukan aku sebuah ucapan dalam Islam yg aku tidak akan bertanya lagi kepada siapapun."

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, "Ucapkan aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah." [HR. Muslim]

Dalam riwayat lain, perawi bertanya kembali, "Wahai Rasulullah, dalam hal apakah aku harus menjaga diri?"

Maka Rasulullah pun berisyarat ke arah lisannya.

Dalam hadits yg mulia ini, Rasulullah mengaitkan iman dan istiqamah, dengan bagaimana cara kita menjaga lisan.

Orang yg tidak bisa menjaga lisannya, kemungkinan imannya tidak sempurna.

Hatinya pun sulit untuk istiqamah.

Oleh karenanya, Ibnu Rajab mengatakan bahwa lisan itu jubirnya hati.

Di zaman media sosial, hukum tulisan sama dengan lisan. Karena tulisan adalah perpanjangan lisan.

Orang yg tidak bisa menjaga tulisannya di media sosial, dampaknya seperti orang yg tidak bisa menjaga lisannya.

Masalah kecil jika diposting di media sosial, bisa menjadi besar.

Apalagi masalah besar, bisa ambyar.

Faedah kajian yg disampaikan oleh Ustaz Aris Munandar hafizhahullah

___

https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel
1.4K views23:26
Buka / Bagaimana
2023-07-06 02:26:51
1.3K views23:26
Buka / Bagaimana
2023-07-02 03:09:11 PUASA SUNNAH AYYAMUL BIDH

Disunnahkan puasa 3 hari setiap bulannya, yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15 bulan Hijriyyah.

Namanya adalah Puasa Ayyamul Bidh karena bulan berwarna putih ketika purnama.

Niatnya?
Cukup di dalam hati ingin puasa ayyamul bidh.

Keutamaannya banyak, di antaranya sebagai
[1] bekal akhirat,
[2] seperti puasa sebulan (jika dikerjakan rutin setiap bulan, seperti puasa setahun),
[3] lalu baik untuk kesehatan.

Di antara dalilnya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa 3 hari di setiap bulannya seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari No. 1979)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang pelaksanaannya kepada Sahabat Abu Dzar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa 3 hari di setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).”
[HR. Tirmidzi No. 761 dan An Nasai No. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan]

___

https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel
3.3K views00:09
Buka / Bagaimana
2023-07-02 03:09:05
2.8K views00:09
Buka / Bagaimana
2023-07-01 03:20:01 PUASA AYYAMUL BIDH PADA HARI TASYRIK

#الشيخ_الخثلان ⁩ : منَ الأحكامِ المتعلِّقةِ بأيَّامِ التَّشريقِ: أنَّهُ يحرمُ صومُهَا إلَّا فِي حقِّ مَنْ لمْ يجدِ الهديَ؛ لقولِ عائشةَ وابنِ عمرَ رضي الله عنهما: «لمْ يرخِّصْ فِي أيَّامِ التَّشريقِ أنْ يُصَمْنَ، إلَّا لمنْ لمْ يجدِ الهديَ»، وعلَى هذَا مَنِ اعتادَ صيامَ أيَّامِ البِيضِ فإنَّهُ لَا يصومُ الثَّالثَ عشرَ مِنْ ذِي الحجَّةِ لكونِهِ مِنْ أيَّامِ التَّشريقِ، ويعوِّضُ عنْ صيامِ الثَّالثَ عشرَ بصيامِ السَّادسَ عشرَ مِنْ شهرِ ذِي الحجَّةِ.

‏ من كتاب مجالس عشر ذي الحجَّة.

Syaikh Prof. Dr. Sa'ad Al-Khatslan hafizhahullah berkata:
"Di antara hukum yang terkait dengan hari tasyrik adalah TERLARANGNYA BERPUASA PADA HARI TASYRIK. Namun, orang yang tidak memiliki hadyu (terkait jamaah haji), maka ia masih boleh berpuasa.

Aisyah dan Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma pernah menyampaikan:
PUASA PADA HARI TASYRIK TIDAKLAH DIBERIKAN KERINGANAN KECUALI BAGI YANG TIDAK MENDAPATKAN HADYU.

Oleh karena itu, siapa saja yang punya kebiasaan berpuasa pada ayyamul bidh (13, 14, 15 bulan hijriyah), maka tanggal 13 Dzulhijjah tetap tidak boleh berpuasa karena masih termasuk dalam hari tasyrik. Tanggal 13 Dzulhijjah bisa digantikan pada 16 Dzulhijjah (sehingga puasanya menjadi 14, 15, 16)."

Syaikhunaa Prof. Dr. Sa'ad Al-Khatslan dari Kitab "MAJAALIS 'ASYRI DZILHIJJAH"

Diterjemahkan oleh:
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal
di Mina, 12 Dzulhijjah 1444 H

Bahasan lainnya di web RumayshoCom:
https://rumaysho.com/21149-puasa-ayyamul-bidh-pada-13-dzulhijjah-hari-tasyrik-bolehkah.html

_
_

https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel
3.4K views00:20
Buka / Bagaimana
2023-07-01 03:19:48
2.9K views00:19
Buka / Bagaimana