2023-06-08 12:48:03
LARANGAN MEMUJI SECARA BERLEBIHAN Imam an-Nawawi
rahimahullah menulis sebuah bab di dalam syarah kitab
Shahih Muslim, "Bab Larangan memberikan pujian apabila pujian itu berlebihan dan dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah (ujian) bagi orang yang dipuji."
Dari Abu Musa al-Asy’ari
radhiallahu anhu, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang yang memuji orang lain dan berlebihan memujinya.
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda,
لَقَدْ أَهْلَكْتُمْ -أَوْ قَطَعْتُمْ- ظَهْرَ الرَّجُلِ
“Sungguh, kalian telah membinasakan orang tersebut.” Bahkan, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam membimbing kita untuk menaburkan pasir ke wajah orang yang senang memuji secara berlebihan. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh al-Miqdad bin al-Aswad
radhiallahu anhu. Secara khusus lagi, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam melarang kita untuk memuji beliau secara berlebih-lebihan. Hal ini disebabkan kekhawatiran beliau bahwa umat Islam nanti akan jatuh pada kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani.
Imam al-Bukhari
rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dari Umar bin al-Khaththab
radhiallahu anhu, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ فَقُولُوا: عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ
“Janganlah kalian berlebih-lebihan memuji diriku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan memuji Ibnu Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, ‘Hamba Allah dan Rasul-Nya.’” Simak selengkapnya: https://asysyariah.com/jaring-jaring-setan-itu-bernama-ghuluw/
https://t.me/asysyariah/693
1.6K views09:48