2023-05-13 08:57:03
Penggambaran Tentang Jin
Kata
al-jinn berasal dari ungkapan
جَنَّ شَيْءٌ – يَجُنُّهُ
Maknanya, menutupi sesuatu. Maka dari itu, segala sesuatu yang tertutup berarti tersembunyi. Jadi, jin disebut dengan jin karena keadaannya yang tersembunyi.
Jin memiliki roh dan jasad.
Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi
rahimahullah mengatakan,
“Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja, mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu.
Mereka juga bisa masuk dari tempat mana pun. Nabi
shallallahu alaihi wa sallam memerintah kita agar menutup pintu-pintu dan mengatakan, ‘Sesungguhnya, setan tidak dapat membuka yang tertutup.’ Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah atasnya.
Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah, setan mengatakan, ‘Tidak ada kesempatan menginap.’ Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, setan berkata, ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.” (
Nashihati li Ahlis Sunnah Minal Jin)
Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Dia dapat berupa ular, kalajengking, unta, sapi, kambing, kuda, bagal, keledai, dan burung. Jin bisa berujud Bani Adam, seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau kucing hitam. Sebab, warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan setan dan mempunyai kekuatan panas. (
Idhahu ad-Dilalah, hlm. 19 dan 23)
https://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis/
https://t.me/asysyariah/1744
2.0K views05:57