Get Mystery Box with random crypto!

Asy-Syariah

Logo saluran telegram asysyariah — Asy-Syariah A
Logo saluran telegram asysyariah — Asy-Syariah
Alamat saluran: @asysyariah
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 13.73K
Deskripsi dari saluran

Majalah Asy-Syariah
Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Kontak
Redaksi: 081328078414
Keagenan/Pemasaran: 085878525401
website: www.asysyariah.com
email: asysyariah@gmail.com

Ratings & Reviews

3.33

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

1

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

1


Pesan-pesan terbaru 9

2023-05-15 03:16:02
Jika Lelaki Berzina

#posterdakwah

https://t.me/asysyariah/3072
2.0K views00:16
Buka / Bagaimana
2023-05-14 12:21:02 DEFINISI ‘IFFAH


Secara bahasa, ‘iffah adalah menahan. Adapun secara istilah agama, ‘iffah ialah menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah subhanahu wa ta’ala haramkan.

Jadi, seorang yang ‘afif adalah orang yang bersabar dari perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung kepada perkara tersebut dan menginginkannya.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَلۡيَسۡتَعۡفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغۡنِيَهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۗ

“Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya.” (an-Nur: 33)

Termasuk makna ‘iffah adalah menahan diri dari meminta-minta kepada manusia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لِلۡفُقَرَآءِ ٱلَّذِينَ أُحۡصِرُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ لَا يَسۡتَطِيعُونَ ضَرۡبٗا فِي ٱلۡأَرۡضِ يَحۡسَبُهُمُ ٱلۡجَاهِلُ أَغۡنِيَآءَ مِنَ ٱلتَّعَفُّفِ تَعۡرِفُهُم بِسِيمَٰهُمۡ لَا يَسۡ‍َٔلُونَ ٱلنَّاسَ إِلۡحَافٗاۗ وَمَا تُنفِقُواْ مِنۡ خَيۡرٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ ٢٧٣

“Orang yang tidak tahu menyangka mereka (orang-orang fakir) itu adalah orang-orang yang berkecukupan karena mereka ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta kepada manusia).” (al-Baqarah: 273)


Simak selengkapnya:

https://asysyariah.com/iffah-sebuah-kehormatan-diri/

https://t.me/asysyariah
2.1K views09:21
Buka / Bagaimana
2023-05-14 08:39:02 Perintah Menjaga Kehormatan


Menjaga kehormatan adalah salah satu prinsip dasar yang diajarkan oleh seluruh nabi dan rasul alaihimus salam, terkhusus Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Ini tecermin dari kisah pertemuan Heraklius penguasa Romawi di Syam dengan Abu Sufyan radhiallahu anhu yang saat itu belum masuk Islam.

Heraklius bertanya, “Apa yang dia (Rasul shallallahu alaihi wa sallam) perintahkan?”

Abu Sufyan menjawab, “Dia berkata, ‘Tinggalkanlah kepercayaan nenek moyang kalian.’ Dia juga memerintah kami untuk shalat, jujur, menjaga kehormatan, dan menyambung silaturahim.” (Muttafaqun alaih)

Bahkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menegaskan perintahnya untuk menjaga kehormatan dalam sabdanya,

مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

“Barang siapa menjaga apa yang ada di antara jenggot dan kumisnya (lisan/mulut) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan), niscaya aku jamin baginya surga.” (Muttafaqun alaih dari Sahl bin Sa’d radhiallahu anhu)

https://asysyariah.com/nikah-mutah-lebih-keji-daripada-zina/

https://t.me/asysyariah/1766
2.1K views05:39
Buka / Bagaimana
2023-05-14 03:15:11
Jika Wanita Berzina

#posterdakwah

https://t.me/asysyariah/3069
2.0K views00:15
Buka / Bagaimana
2023-05-13 12:39:02 Makanan Bangsa Jin


Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin. Abu Hurairah radhiallahu anhu menceritakan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadanya,

ابْغِنِي أَحْجَارًا أَسْتَنْفِضْ بِهَا وَلاَ تَأْتِنِي بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ.

فَأَتَيْتُهُ بِأَحْجَارٍ أَحْمِلُهَا فِي طَرَفِ ثَوْبِي حَتَّى وَضَعْتُهَا إِلَى جَنْبِهِ ثُمَّ انْصَرَفْتُ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مَشَيْتُ، فَقُلْتُ: مَا بَالُ الْعَظْمِ وَالرَّوْثَةِ؟ قَالَ: هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ وَإِنَّهُ أَتَانِي وَفْدُ جِنِّ نَصِيبِينَ وَنِعْمَ الْجِنُّ فَسَأَلُونِي الزَّادَ فَدَعَوْتُ اللهَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا

“Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci. Janganlah engkau carikan tulang dan kotoran hewan.”

Abu Hurairah berkata, “Aku pun membawakan untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu, aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”

Aku bertanya, “Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?”

Beliau menjawab, “Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Aku pun berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkan makanan.”
(HR. al-Bukhari no. 3860 dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dalam riwayat Muslim disebutkan, “Semua tulang yang disebutkan nama Allah padanya.” -ed.)

https://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis/

https://t.me/asysyariah/1745
2.2K views09:39
Buka / Bagaimana
2023-05-13 08:57:03 Penggambaran Tentang Jin

Kata al-jinn berasal dari ungkapan

جَنَّ شَيْءٌ – يَجُنُّهُ

Maknanya, menutupi sesuatu. Maka dari itu, segala sesuatu yang tertutup berarti tersembunyi. Jadi, jin disebut dengan jin karena keadaannya yang tersembunyi.

Jin memiliki roh dan jasad.
Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi rahimahullah mengatakan,

“Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja, mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu.

Mereka juga bisa masuk dari tempat mana pun. Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintah kita agar menutup pintu-pintu dan mengatakan, ‘Sesungguhnya, setan tidak dapat membuka yang tertutup.’ Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah atasnya.

Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah, setan mengatakan, ‘Tidak ada kesempatan menginap.’ Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, setan berkata, ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.” (Nashihati li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Dia dapat berupa ular, kalajengking, unta, sapi, kambing, kuda, bagal, keledai, dan burung. Jin bisa berujud Bani Adam, seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau kucing hitam. Sebab, warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan setan dan mempunyai kekuatan panas. (Idhahu ad-Dilalah, hlm. 19 dan 23)

https://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis/

https://t.me/asysyariah/1744
2.0K views05:57
Buka / Bagaimana
2023-05-13 03:13:03 Siapakah Setan?

Setan atau syaithan (شيطان) dalam bahasa Arab diambil dari kata (شطن) yang berarti jauh. Ada pula yang mengatakan bahwa itu dari kata (شاط) yang berarti terbakar atau batal. Pendapat yang pertama lebih kuat menurut Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir. Jadi, kata syaithan artinya yang jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. (al-Misbahul Munir, hlm. 313)

Ibnu Jarir menyatakan, syaithan dalam bahasa Arab adalah setiap yang durhaka dari kalangan jin, manusia, hewan, atau dari segala sesuatu.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ يُوحِي بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٍ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورًاۚ

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (al-An’am: 112)

(Dalam ayat ini) Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin. Setiap yang durhaka disebut setan karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan. (Tafsir Ibnu Jarir, 1/49)

Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan (Tafsir Ibnu Katsir, 2/127). Lihat juga al-Qamus al-Muhith (hlm. 1071).

https://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis/

https://t.me/asysyariah/1742
361 views00:13
Buka / Bagaimana
2023-05-12 12:55:24 LARANGAN MENDEKATI PERBUATAN ZINA


Allah azza wa jalla melarang berbagai hal yang menyeret manusia menuju zina,

وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًاۖ

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
(al-Isra: 32)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga melarang umatnya melakukan khalwat,

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ

“Janganlah salah seorang di antara kalian berkhalwat dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” (Muttafaqun alaih, dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan hadits di atas,

“Yang dimaksud adalah wanita yang bukan mahramnya, seperti anak perempuan bibi atau paman, atau yang tidak memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan Anda.

Jadi, berdua-duaan dengan wanita yang seperti ini hukumnya haram. Tidaklah seseorang lelaki ber-khalwat dengan perempuan kecuali setan akan menjadi pihak yang ketiga.

Bagaimana menurut Anda tentang orang yang ber-khalwat (berpacaran) yang disertai oleh setan? Sungguh, kita yakin keduanya akan menceburkan diri ke dalam kejelekan. Kita memohon perlindungan kepada Allah azza wa jalla.” (Syarh Riyadhish Shalihin, 4/167)

Simak selengkapnya:

https://asysyariah.com/globalisasi-menghancurkan-generasi/

https://t.me/asysyariah
1.0K views09:55
Buka / Bagaimana
2023-05-12 08:57:03 Ancaman Hukuman bagi Orang yang Berzina


Allah subhanahu wa ta’ala mengancam para pezina dengan hukuman yang sangat pedih di dunia dan di akhirat. Allah Yang Mahaperkasa berfirman,

ٱلزَّانِيَةُ وَٱلزَّانِي فَٱجۡلِدُواْ كُلَّ وَٰحِدٍ مِّنۡهُمَا مِاْئَةَ جَلۡدَةٍۖ وَلَا تَأۡخُذۡكُم بِهِمَا رَأۡفَةٌ فِي دِينِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۖ وَلۡيَشۡهَدۡ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegahmu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang yang beriman.” (an-Nur: 2)

Hukuman yang Allah ancamkan dalam ayat di atas adalah bagi pelaku zina laki-laki dan perempuan yang belum menikah. Adapun pelaku zina yang sudah menikah dan telah merasakan kehidupan suami istri, di dunia mendapat hukuman dibunuh dengan cara dirajam.

Khalifah Umar bin al-Khaththab radhiallahu anhu berkata dalam khutbahnya,

“Sungguh, Allah subhanahu wa ta’ala telah mengutus Muhammad shallallahu alaihi wa sallam membawa kebenaran. Allah menurunkan Al-Qur’an kepada beliau. Termasuk wahyu yang Allah turunkan kepada beliau adalah ayat rajam. Kami telah membaca, menghafal, dan memahaminya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah merajam, kami pun akan merajam sepeninggal beliau.

Dengan berlalunya masa yang panjang pada umat manusia, aku khawatir akan ada yang berkata, ‘Kami tidak mendapati hukum rajam dalam Kitabullah.’ Lantas mereka tersesat karena meninggalkan kewajiban yang telah Allah subhanahu wa ta’ala wajibkan ini.

Hukum rajam benar adanya dalam Kitabullah, terhadap pelaku zina yang sudah menikah, baik lelaki maupun perempuan; apabila telah tegak para saksi, atau (si wanita) hamil, atau mengakuinya.”
(Muttafaqun alaih)

https://asysyariah.com/nikah-mutah-lebih-keji-daripada-zina/

https://t.me/asysyariah/1772
1.1K views05:57
Buka / Bagaimana
2023-05-12 03:52:40 Di Antara Bentuk Kerusakan Akibat Zina


Imam Ibnul Qayyim rahimahullah telah menjelaskan berbagai kerusakan akibat zina. Kata beliau,

“Kerusakan yang ditimbulkan oleh zina bertentangan dengan kepentingan hidup manusia. Jika berzina, seorang wanita telah memasukkan hal yang sangat memalukan terhadap keluarga, suami, dan sanak kerabatnya. Dia membuat mereka sangat malu di hadapan masyarakat.

Jika dia hamil karena zina, lantas dia membunuh anaknya itu, dia telah mengumpukan dosa zina dan dosa membunuh anak.

Jika dia menisbahkan si anak kepada suaminya, berarti dia telah memasukkan orang asing ke dalam keluarga suami dan keluarganya sendiri.

Selanjutnya, si anak akan mendapatkan warisan dari mereka padahal dia bukan ahli waris.

Selain itu, si anak akan melihat dan berkhalwat (berduaan) dengan salah seorang dari mereka.

Si anak akan menisbahkan diri kepada mereka padahal bukan bagian mereka.

Dan masih ada berbagai kerusakan lain yang ditimbulkan oleh wanita yang berzina.

Lelaki yang berzina juga akan mengakibatkan rusaknya nasab. Dia juga telah merusak seorang wanita yang terjaga. Dia telah menghadapkan si wanita pada kebinasaan dan kerusakan. Jadi, perbuatan dosa besar ini akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan dalam hal dunia dan agama.” (ad-Da’u wad Dawa’ hlm. 232)

Di samping itu, perbuatan zina juga merusak kesehatan masyarakat dengan munculnya berbagai jenis penyakit seperti AIDS, gonorrhea, dan sipilis.

https://asysyariah.com/nikah-mutah-lebih-keji-daripada-zina/

https://t.me/asysyariah/1774
1.2K views00:52
Buka / Bagaimana