Get Mystery Box with random crypto!

SALAFY SOLO

Logo saluran telegram salafysolo — SALAFY SOLO S
Logo saluran telegram salafysolo — SALAFY SOLO
Alamat saluran: @salafysolo
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 1.84K
Deskripsi dari saluran

Dakwah tidak akan hidup kecuali jika meninggikan bendera kebenaran, dan di waktu yang sama menghinakan kebatilan.
https://t.me/salafysolo/1035

Ratings & Reviews

2.00

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

1

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

2


Pesan-pesan terbaru

2022-07-23 11:11:52 SALAFIYIN DAN DU'ATU SUNNAH MENINGGALKAN ANDA BUKAN KARENA KEBAIKAN ANDA, TAPI...



Al Ustadz Afifudin Hafizhahullah


Disebutkan dalam hadits, dari Aisyah semoga Allah meridhainya, dalam Bukhari Muslim, ada qishahnya, asbabul wurudnya, tapi yang kita inginkan petikan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam.

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa salam menyatakan:

إن شر الناس منزلة عند الله يوم القيامة من تركه الناس اتقاء فحشه

Hati-hati ya ikhwan ya!

Sesungguhnya seseorang yang paling jelek, paling buruk, paling jahat manzilah dia di sisi Allah di hari kiamat nanti, seseorang yang ditinggalkan oleh orang lain karena takut kekejiannya. Karena takut kejahatannya. اتقاء فحشه


Baarakallahu fiikum.

Sekali lagi, dan itu sifatnya alami!
Dari syuhbah, dari ulfah, dari persahabatan, pertemanan, kecondongan hati.

Hati-hati lho!

Ketika banyak orang muslimin, apalagi salafiyin yang masyhur dengan kebaikannya, dengan keshalehannya, dengan salafiyahnya, dengan sunnahnya, du’at salafiyin meninggalkan Anda, ditinggalkan dikarenakan fukhsyika, kekejian kamu, kejahatan kamu, kamu jangan merasa bangga!

Itu benih-benih penyimpangan Anda!

Di satu sisi salafiyun, du’atu salafiyin, tidak memiliki kecondongan hati kepada Anda, ditinggalkan oleh salafiyin, oleh du’atu sunnah!

Dan yang kedua, mereka meninggalkan Anda bukan karena kebaikan Anda tapi:

Dikarenakan kejahatan Anda,
Buruknya muammalah Anda,
Jeleknya akhlaqnya Anda,
Pedasnya lisan Anda,
Kotornya lisan Anda,
Buruknya tindakan Anda,

Namanya fukhsyika, itu benih-benih penyimpangan!

Itu bukan kebanggaan!
Itu namanya syudzudz!
Namanya keganjilan-keganjilan, keanehan-keanehan, perubahan-perubahan, keajaiban-keajaiban!
Itu namanya inhiraf! Benih penyimpangan yaa akhi.



https://t.me/salafyjember/379



Salafy Jember
https://t.me/salafyjember
120 views08:11
Buka / Bagaimana
2022-07-20 14:22:45
========================
Sedang berlangsung....

Al Jaamiush Shohih Mimma Laisa fish Shohihain

Al Ustadz Abu Abdillah Afifudin as Sidawy Hafizhahullah

Al Bayyinah 89,1 FM

http://radio.albayyinah.ponpes.id
========================
Channel Telegram || https://t.me/MAHADALBAYYINAH
Website ||
https://albayyinah.ponpes.id
167 views11:22
Buka / Bagaimana
2022-07-20 01:31:34 https://t.me/salafyjember/442

Maa hakadza rujuknya para ulamaa-u sunnah, ee… almuhim pada para ulamaa-u sunnah.

Ketika perkaranya besar, semuanya harus diam, jangan berucap, jangan berbuat, jangan bertindak. Semuanya diam. Sampaikan kepada para ulama. Ini masalahnya. Baru dengan bimbingan mereka, kamu berjalan. Baarokalloohu fiikum, haadza muhimun jiddan.

Betapa banyak orang-orang yang mengaku kembali kepada ulama as-sunnah tetapi cara rujuknya tidak benar! Sehingga yang muncul kerusakan, mafsadah, fitnah, bukan kemaslahatan. Baarokalloohu fiikum.

Mohon maaf yaa ikhwan,
Mencaci maki,
Mencela du’atu sunnah, du’atu sunnah,
Itu bukan bimbingan ulama!

Tidak punya adab!
Ndak punya sopan santun kepada du’atu sunnah,
Itu bukan bimbingan ulama!

Menteror du’atu sunnah,
Itu bukan bimbingan para ulama!
Baarokalloohu fiikum.

Ini semua ketika kamu laporkan kepada para ulama-u sunnah, yakin (bahwa ini, pen) salah!
Dan jangan menunggu teguran ulama untuk kamu rujuk!

Ditegur, “Hei, kamu salah!”
“Iya, iya, saya rujuk, saya salah telah berbuat demikian. Dan rujuknya saya menunjukkan saya masih bersama dengan ulama.”

Gak begitu caranya, yaa akhi.
Bikin kerusakan,
Bikin kehancuran,
Bikin onar,
Semuanya hancur,
Semuanya berantakan,
Perkara yang wadhih kesalahan,
Baru mau rujuk ketika ditegur oleh para ulama.

Maa hakadza rujuknya ahlussunnah, yaa rejal.

Ini kaedah umum. Kaedah umum untuk semua permasalahan besar. Kaedah umum terkait dengan masalah merujuk kepada ulamaa-u sunnah. Apa pun peristiwanya, apa pun fitnahnya dan kejadiannya, di zaman apa pun, di era mana pun, sebelumnya, sekarang atau di masa yang akan datang. Ini kaedah umum. Perhatikan baik-baik, baarokalloohu fiikum. Fahimtum?



Salafy Jember
https://t.me/salafyjember
180 views22:31
Buka / Bagaimana
2022-07-20 01:31:34 MENGENALI CIRI-CIRI RUJUK YANG JUJUR DARI RUJUKNYA ORANG YANG BERBUAT MAKAR DAN TALAUB



Al Ustadz Afifudin Hafizhahullah


https://t.me/salafyjember/442

Yang b
erikutnya lagi ikhwani fid diin ‘azakumulloh, masalah yang berikutnya.

Kembali kepada ulama, terutama dalam perkara-perkara yang memang harus kembali kepada ulama,
perkara besar yang menimpa kaum muslimin,
perkara besar yang menimpa salafiyin,
perkara besar yang menimpa dakwah salafiyah,
apalagi berkaitan dengan memvonis seorang salafi munharif,
memvonis seo
rang salafi sebagai seorang hizbi,

Rujuk kepada ulama itu:
Sebelum melakukan sesuatu,
Sebelum menyampaikan sesuatu,
Sebelum menghakimi dan menghukumi sesuatu.

Sampaikan kepada ulama terlebih dahulu!
Ada arahan,
Ada bimbingan,
Baru kamu bertindak.

Bukan kembali kepada mereka setelah
Kamu berucap,
Kamu berbuat,
Bertingkah laku,
Bertindak A, B, C, gaduh, heboh, kacau, runyam,

Baru kembali kepada ulama.

Baarokalloohu fiikum. Maa hakadza yaa akhy?!

Dalam perkara-perkara besar tadi, ranahnya para ulama.
Jangan melangkah,
Jangan berbuat,
Jangan berstatement,
Jangan berucap,
Jangan menghukumi,
Jangan menghakimi,
Sebelum ulama yang terlebih dahulu menjelaskan.

Difahami ya?

Ada taqoddum baina yadayil ‘ulama, melangkahi ulama. Ada takholuf ‘anil ‘ulama, telat dari para ulama.

Yang melangkahi,
Sudah berucap,
Sudah berbuat,
Bertindak,
Bertingkah laku,
Menghakimi,
Menghukumi,
Memvonis,
Baru ngomong kepada ulamanya.

Ditegur, dinasehati, rujuk. Yang rujuk, yang gak, gak (rujuk, pen). Baarokalloohu fiikum.

Takholuf, telat, ulama sudah bicara, vonis, haadza munharif, haadza hizby, telat!

“Oww, ini anu yaa akhi, perlu dibahas ulang.”

Lho sudah selesai urusan, ulama sudah memvonis, yang ini masih mengatakan dibahas ulang. Takholuf, telat!

Yang betul tengah-tengah, jangan taqoddum jangan takholuf.

Bukan termasuk bimbingan para ulama
Dan bukan termasuk cara rujuknya ahlussunnah yang benar,

Ketika seseorang sudah ke sana kemari,
Berucap,
Statement,
Bicara,
Posting,
Sharing,
Status,
Menghakimi,
Menghukumi,
Bikin gaduh,
Bikin ulah,
Bikin kacau,
Salah dalam perkara yang wadhih, yang begitu nampak jelas,

ditegur ulama baru (berkata, pen), “Saya rujuk. Dan ini bukti saya kembali kepada ulama.”

Maa hakadza, yaa rejal?!

Itu namanya taqoddum baina yadayil ‘ulama, bukan begitu cara rujuknya ahlussunnah!

Minta arahan ulama dulu baru kamu berbicara!

Bukan kamu s
udah sejauh itu, separah itu, melanggar hal-hal yang wadhih, ma’lum di kalangan ahlussunnah sebuah kesalahan, sebuah penyimpangan, kamu terjang, kamu larang, ditegur, (kemudian berkata, pen), “Saya rujuk. Dan rujuknya saya ini sebagai bukti saya bersama dengan para ulama.”

Ya gak begitu!

Nanti mengulangi lagi. Ditegur lagi, rujuk lagi. “Saya salah, dan bukti saya rujuk kepada ulama dan saya terbimbing dengan bimbingan para ulama.”

Sampai rujuk pun dengan bimbingannya ulama.

Lho perkara yang gamblang, wadhih kesalahannya, ngapain nunggu ulama baru kamu rujuk?! Perkara yang nyata kemaksiatannya, kenapa nunggu ulama waktu kamu rujuk?! Langsung aja kamu taubat! Kenapa nunggu ulama baru kamu rujuk?!

Itu namanya per
mainan! Itu namanya talaub! Itu namanya makar!

Baarokalloohu fiikum.
146 views22:31
Buka / Bagaimana
2022-07-19 07:25:29 Antum bayangkan Ramadhan, waktunya orang beribadah kepada Allah, para perusak-perusak yang ada ini masih koar-koar, masih nggak mau diam.

Ayyamul Asyr 10 hari pertama Dzulhijjah, afdhalul ayyam, hari-hari yang paling afdhol, waktunya orang beribadah, waktunya orang banyak beribadah, masih sibuk dengan namanya fitnah dibenak dia itu, na'udzubillah. Itu bukan kembali kepada para ulama, itu menyalahi bimbingan ulama.

Hasilnya kerusakan,
Hasilnya fitnah semakin runyam, bukan semakin selesai.

Barokallahu fiikum

Kenapa, tindakan para sufaha, para mufsidin yang mengaku-ngaku bersama para ulama, tapi;
ucapannya kotor,
ucapannya kasar,
ucapannya mengerikan.
bukan ucapan seorang thalibul ilmi,
bukan ucapan seorang salafy,
na'udzubillah.

Ulama nggak pernah mengajarkan seperti tu, barokallahu fiikum.

Bimbingan ulama, ini contoh ya... contoh secara umum ya ikhwah: meminta, sibukkan dengan dakwah, sibukkan dengan tarbiyah, sibukkan dengan belajar, sibukkan dengan ilmu. Tindakan yang benar, bimbingan yang benar, sibuk dengan ilmu, sibuk dengan tarbiyah, sibuk dengan dakwah, ma'had disemarakkan, halaqoh ilmu disemarakkan, dauroh ilmiah disemarakkan, muhadhoroh ilmiah disemarakkan, ta'lim dimana-mana, itu namanya dengan bimbingan para ulama, sesuai dengan bimbingan para ulama meskipun anda tidak pernah mengaku saya bersama dengan ulama. Karena nggak butuh pengakuan, yang dibutuhkan adalah kenyataan langsung.

Apa gunanya anda teriak-teriak kesana kemari, kami bersama dengan ulama, kami bersama dengan ulama, nggak pernah ta'lim, nggak pernah menghadiri majalisul ilm, kesibukannya hanya qila wa qola dikatakan mengatakan, isu-isu, ucapan-ucapan yang kotor, menikam, mencaci maki para duat, mencaci maki para thalabatul ilm, itu namanya bukan kembali kepada para ulama, bukan dengan bimbingan para ulama, meskipun anda mengaku-ngaku kembali kepada para ulama.

Yang diminta itu per.... yang diminta itu kenyataannya, pembuktiannya, bukan pengakuannya.

Barokallahu fiikum.

Tolong camkan baik-baik, ini evaluasi untuk masing-masing kita-kita, ini muhasabah untuk masing-masing kita, supaya jangan sampai kita hanya mengaku-ngaku tanpa bukti.

https://t.me/Salafy_Sorowako/2058

Sumber Audio: Rekaman Kajian Ilmiyah Ma'had Riyadhul Jannah Cileungsi Bogor, Jum'at (malam Sabtu), 16 Dzulhijjah 1443H/15 Juli 2022 dengan tema: Ulama dalam Bingkai Syara

Join & Share Channel:
https://t.me/salafy_sorowako
Website:
https://salafysorowako.net
•°•°•°•°•°•°•°•
129 views04:25
Buka / Bagaimana
2022-07-19 07:25:29 BAHKAN MENGKLAIM PARA DUATU SUNNAH DENGAN KLAIM-KLAIM YANG KEJI JELAS BUKAN BIMBINGAN ULAMA

Bahasa lainnya barokallahu fiikum, merujuk kepada ulama rabbaniyin:
Bukan semata-mata pengakuan,
Bukan semata-mata klaim,
Bukan semata-mata pernyataan,

Harus diwujudkan:
Langsung dalam amaliah keseharian.
Langsung dalam tutur kata,
Langsung dalam perbuatan dan tingkah laku,
Langsung dalam amaliah antum.. kalian.
Langsung dalam dakwah antum dan yang berkaitan dengan apa yang diarahkan oleh sang alim tadi atau ulama sunnah tadi.

Wa hakadza ....

Itu yang paling penting, barokallahu fiikum.

Bukan semata-mata hanya menyebarkan kalamnya ulama, itu bagus.
Tapi ingat, bukan fardhu 'ain... saya ulang lagi bukan fardhu 'ain.

Ketika ada sebagian pihak yang telah menyebarkan kalam ulama tadi dan dishare kepada banyak pihak dan dianggap semua telah tahu yakfi..cukup, gugur kewajiban dari yang lain. Ndak kemudian satu persatu fardhu 'ain harus menyampaikan, harus menshare, memposting kalam ulama tadi, tidak harus... tidak harus.

Tetapi, barokallahu fiikum,
Menyepakati kalam ulama tadi,
Menyepakati bimbingan ulama tadi,
Secara tutur kata, secara ucapan, tindakan, perilaku, dakwah, tarbiyah, dan hal-hal yang terkait dengan bimbingan ulama tadi itu fardhu 'ain.

Wajib atas tiap-tiap muslim, tiap-tiap seorang tholibul ilmi untuk terarah, terbimbing dengannya.

Tidak cukup satu orang yang mengamalkan yang lain gugur kewajiban.. ndak.
Fahimtum?

Barokallahu fiikum.

Contoh, barokallahu fiikum.
Dalam sebuah masalah, misalkan fitnah.
Fitnahnya masih berkembang, belum ada titik vonis klaim, hukum dari seorang alim atau ulama kibar, belum ada dari kalangan mereka menghakimi, fulan menyimpang, fulan sesat.

Bimbingan ulama yang....ulama menyatakan;
masing-masing pihak menahan diri,
masing-masing pihak diam,
masing-masing pihak sibukkan dengan ilmu,
sibukkan dengan dakwah,
sibukkan dengan tarbiyyah,
jangan sibukkan dengan fitnah.. contoh, misal.

Barokallahu fiikum.

Diposting masyaAllah, silahkan dan ingat bukan fardhu 'ain atas masing-masing muslim, wajib untuk memostingnya, wajib untuk mensharenya, itu fardhu kifayah.

Ketika ada yang menshare, ketika ada yang memosting, ketika ada yang menyebarkan, dan cukup yakfi, gugur kewajiban dari yang lain.

Yang tidak menshare itu bukan berarti telah menyalahi para ulama atau berseberangan dengan para ulama tadi.
Tidak ada seorang alim-pun, bahkan seorang aqil-pun yang mengatakan demikian.

Barokallahu fiikum.

Tetapi yang diinginkan terkait dengan ucapan kita, perbuatan kita, tingkah laku kita, dan penerapan kita terhadap isi muatan-muatan tadi, barokallahu fiikum.

Termasuk tindakan menyalahi bimbingan para ulama,
ulamanya minta diam;
yang ini masih koar-koar,
yang ini masih bicara,
yang ini masih menghakimi.. menghukumi, mengklaim fulan wa allan, bahkan mengklaim para duatu sunnah dengan klaim-klaim yang keji, na'udzubillah.
Siapapun dia,
darimanapun asalnya,
siapapun namanya,
Itu tidak dengan bimbingan para ulama!

Hadza mufsid perusak

Barokallahu fiikum.

Mengerikan, jelas menyalahi bimbingan para ulama, dan ndak bersama dengan para ulama. Meskipun dia mengaku-ngaku 1000 kali, bikin status, bikin postingan dan segala macam, kami bersama dengan para ulama .. La.

Tidak cukup dengan .... dengan pengakuan, tapi ketika pembuktian, anda menyalahi bimbingan para ulama.

Barokallahu fiikum.
135 views04:25
Buka / Bagaimana
2022-07-12 16:59:15 (127)

Kebaikan, Bukan Doa Keburukan
!

Tegas! Nabi Muhammad ﷺ melarang :

ولا تدْعوا على أولادِكم

" Jangan doakan keburukan untuk anakmu! " (HR Muslim no.3009 dari sahabat Jabir bin Abdillah )

Orang tua mesti hati-hati bicara. Walau satu dua patah kata, harus dipertimbangkan efek dan dampaknya.

Separuh kalimat boleh jadi bahan bakar semangat. Di lain hari, setengah kalimat bikin tekad tak lagi kuat.

Apalagi, takutnya sebentuk doa. Jangan terlepas lisan berkata, kecuali yang baik-baik saja. Sebab, doa yang buruk mungkin akan nyata.

Jangan berdoa buruk buat anak! Walau amarah memuncak, meski emosi tak terelak, jangan berkata negatif kepada anak!

Kenapa?

Nabi Muhammad ﷺ menerangkan pada kelanjutan hadis di atas;

لا تُوافقوا من اللهِ ساعةَ نيْلٍ فيها عطاءٌ فيُستجابَ لكم

" Jangan sampai bertepatan dengan waktu yang Allah tetapkan padanya permintaan akan diberikan, lalu Allah kabulkan untukmu "

Pikir-pikir sebelum berkata. Jangan sembarang bicara.

Sudah banyak orang tua menyesal. Namun, apa arti menyesal jika tak mengubah hasil. Yang ada hanya sesal.

Walau amarah memuncak, meski emosi tak terelak. Jangan berdoa buruk kepada anak!

Ada orang tua datang menemui Abdullah bin Al Mubarok. Ia mengeluhkan anaknya yang durhaka.

" Jangan-jangan Anda pernah berdoa buruk untuknya? ", beliau bertanya.

Orang itu mengiyakan.

Abdullah bin Al Mubarok lantas berkata, " Pergilah! Anda lah yang telah membuat anak Anda rusak "

Maka, biasakanlah, rutinkanlah berbicara yang baik untuk dan kepada anak!

Semoga saja, sebentuk doa yang baik bertepatan di waktu mustajab, lalu Allah kabulkan.

Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliya (11.315) menceritakan dengan bersanad tentang Ibrahim bin Adham.

Beliau berkunjung ke rumah temannya. Seorang anak membukakan pintu. Ibrahim dan ayah si anak berpelukan tanda sahabat kental yang lama tak bersua.

" Abu Ishaq, anakku ini lambat dalam belajar. Mohon doakanlah ia agar Allah membuatnya cinta kepada ilmu dan berlimpah rejeki halal ", kata temannya kepada Ibrahim. Abu Ishaq adalah panggilan Ibrahim bin Adham.

Ibrahim lalu mendoakan ;

اللَّهُمَّ عَلَّمْهُ كِتَابَكَ وَارْزُقْهُ رِزْقًا حَلَالًا

" Ya Allah, jadikanlah ia memiliki ilmu tentang kitab-Mu! Limpahkanlah rejeki halal untuknya "

Al Hasan al Fazaari, si anak kecil itu, di kemudian waktu menjadi seorang ulama yang dihormati. Kehidupannya pun berlimpah rejeki.

Subhanallah!

Jangan pelit berdoa baik untuk anak. Sering-seringlah tanpa bosan berkata positif kepada anak.

Kerap berdoa baik buat anak adalah usaha nyata. Jangan lelah, jangan menyerah. Selalulah berdoa yang baik buat anak.

Kapan terakhir berdoa baik untuk anak?


Yogyakarta, 13 Zulhijjah 1443 H/12 Juli 2022

t.me/anakmudadansalaf
293 views13:59
Buka / Bagaimana
2022-07-09 09:09:27 AUDIO REKAMAN
======================
KHUTBAH JUM'AT

Jum'at, 08 Dzul Hijjah 1443 H / 08 Juli 2022

Al-Ustadz Saiful Bahri حفظه الله

dengan tema :
Semangat Ibadah di Sepuluh Hari Awal Dzulhijjah
https://t.me/islammujur/2624

Masjid As-Salam Mujur
Komplek Pondok Tahfizhul Qur'an Al-Manshuroh
Mujur-Kroya-Cilacap.

Kunjungi dan Update Informasi di
https://t.me/islammujur
335 views06:09
Buka / Bagaimana