Get Mystery Box with random crypto!

ANAK-ANAK IDAMAN By. Satria hadi lubis Jika kita bicara te | Rumah Keluarga Indonesia, Pekanbaru

ANAK-ANAK IDAMAN

By. Satria hadi lubis

Jika kita bicara tentang anak-anak idaman, maka kita harus mengacu pada generasi terbaik, yakni generasi para sahabat ra serta anak cucunya. Rasulullah saw bersabda : "Sebaik-baiknya generasi adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya" (HR Bukhari). Para ulama mengartikan tiga generasi tersebut adalah generasi sahabat, lalu tabi'in (anak sahabat) dan lalu tabiit tabi'in (cucu sahabat). Inilah generasi idaman dalam Islam. Tentu yg terbaik adalah generasi para sahabat yang bertemu dan dididik langsung oleh Rasulullah Muhammad saw.

Anak-anak idaman itulah yang juga disebutkan oleh Allah swt surah Al maidah ayat 54-55 :
"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)".

Jadi berdasarkan dua ayat tsb, ciri anak idaman adalah: 1. Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah, 2. Lemah lembut kpd muslim dan bersikap tegas kpd orang kafir, 3. Berjihad di jalan Allah, 4. Tdk takut kepada celaan orang yang suka mencela, dan 5. Mengambil wali hanya Allah, Rasul dan orang-orang beriman yang shalat, zakat dan ruku (taat kepada Allah).

Pembentukan generasi atau anak-anak idaman semacam itu hanya bisa dilakukan melalui tarbiyah (pendidikan) Islamiyah. Dan itulah tugas kaum muslimin sepanjang jaman. Namun, di zaman sekarang ini pembentukan anak idaman menjadi sulit akibat keluarga tertular penyakit hubud dunya (cinta dunia) dan ghozwul fikri (serangan pemikiran) yang dilakukan mereka yg tdk suka dgn Islam.

Strategi ghozwul fikri musuh-musuh Islam telah diinformasikan oleh Allah swt dalam surat fushilat ayat 26: "Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka".

Jadi strategi utama mereka adalah membuat hiruk pikuk di sekitar al Qur'an sehingga al Qur'an tidak lagi utama untuk dipelajari kaum muslimin, terutama generasi mudanya.

Sejauh ini strategi musuh-musuh Islam ini cukup berhasil dengan lahirnya anak-anak yang tidak idaman dgn ciri :
1. Bangga dgn mempelajari bahasa inggris daripada bahasa arab (Al Quran), sehingga tdk paham al Qur'an.
2. Kemaksiatan dianggap ringan. Padahal semakin banyak maksiat, semakin sulit paham Al Quran.
3. Terlena dengan berbagai permainan dan hiburan, sehingga tidak memiliki waktu untuk mengkaji al Quran.
4. Dimunculkan budaya hedonisme dan induvialisme yg merusak pola pikir kaum muslimin, termasuk anak-anak kaum muslimin.

Akhirnya, anak-anak Islam menjadi asing terhadap Islam itu sendiri. Bahkan lebih jauh mereka tidak bangga dengan Islam. Perilaku mereka menjadi terbolak-balik. Yang benar menjadi salah dan yg salah menjadi benar.

Yang Nyunnah dianggap radikal.
Yang nyeleneh dianggap toleran.
Yang memakai jilbab syar'i dianggap ekstrem.
Yang tidak memakai jilbab dianggap cantik.
Yang sholat lima waktu perlu diwaspadai.
Yang tidak sholat perlu ditolerir.
Yang jenggotan dan rajin ke masjid dianggap cikal teroris.
Yang jenggotan rajin dugem dianggap keren.
Yang ke majelis ta'lim pekanan dianggap fanatik terhadap Islam.
Yang ke mall rutin dianggap gaul.
Yang hapal al Qur'an dianggap militan.