Get Mystery Box with random crypto!

'Bila benar tersangka ODGJ, saya minta ada tindakan preventif | Chanel Irene Radjiman

"Bila benar tersangka ODGJ, saya minta ada tindakan preventif untuk mengobati tersangka. Bila alasan tak mampu mengobati secara medis karena kendala biaya, maka, Ketua Pemuda, RT, RW, selaku orang yang bertanggung jawab HARUS membantu pihak orang tua tersangka entah itu ke dinsos, ke RSJ setempat, jalani prosedur bagaimana menangani ODGJ dengan kondisi keluarga tidak mampu secara finansial, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Bila ini tidak dilaksanakan dengan benar, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku."

Jangan sampai terjadi pemahaman masyarakat "Cukup ngomong gila biar ga kena pasal hukum." Ini kan sangat meresahkan.

Alhamdulillah syarat yang saya ajukan masuk dalam Surat Pernyataan bermeterai yang ditulis tangan oleh ketua pemuda tempat tersangka berdomisili.

Saya sangat bersyukur Allah memudahkan urusan kami. Bisa saja Allah pertemukan kami dengan "Oknum Aparat" yang memutar balikkan fakta hukum sehingga urusan kami menjadi ribet dan berbelit. Namun ternyata Allah pertemukan kami dengan aparat yang cukup bijak menangani kasus ini, walau diawal sempat bikin saya mikir macam-macam, karena (mohon maaf) seringnya saya mendengar berita "oknum aparat" kerap muncul di permukaan kasus dan keputusan hukum malah tajam pada pihak korban.

Saya ambil hikmah dari persoalan ini.

1. Jangan datang pada manusia untuk meminta keadilan, karena sebagaimana pun manusia itu ingin, dia tidak akan pernah mampu berbuat adil. Bila ingin meminta keadilan, datanglah pada Allah, karena hanya Allah yang maha adil.

2. Sebelum meminta keadilan pada Allah, mintalah dulu ampunan. Mohon petunjuk, karena segala persoalan yang kita alami itu terjadi sebab Allah sedang bicara tegas pada kita. Minta ampunan setaubat-taubatnya pada Allah. Mohon petunjuk, Allah mau kami bagaimana?

3. Sebelum menjalani prosedur yang dibuat oleh manusia, jalani dulu prosedur yang sudah Allah buat. Maka kami tidak buru-buru datang ke polsek. Kami datang dulu pada Allah. Kami datang dengan pakaian terbaik dan hati serendah-rendahnya. Saya menangis pada Allah seusai melakukan shalat isya.

"Ya Allah, hamba sadar ini teguran dariMU. Beritahu ya Allah, Engkau ingin hamba bagaimana? Ampuni kesalahan kami, ampuni kelalaian kami. Kami tidak akan minta keadilan dariMU ya Allah, karena tanpa diminta, ENGKAU sudahlah menjadi dzat yang Maha Adil. Beri petunjuk saja ya Allah, Engkau ingin kami bagaimana?"

Usai berdoa seperti itu, tiba-tiba hp anak saya berbunyi. Ada telepon dari orang yang barangnya masih dititipkan di rumah kakak ipar dan barang itu belum sempat kami kirim. Ya Allah, rupanya kami lalai dalam hal ini. Ada hak orang yang masih tertahan oleh kami tanpa kami sadari. Orang itu menelepon ke nomor anak saya sebab hp suami saya sedang lowbat. Akhirnya saat itu kami sudah niatkan, nanti saat perkara selesai di kantor polisi, kami akan langsung ke rumah kakak ipar untuk ambil barang itu dan besok akan segera dikirim.

Qodarullah terjadi peristiwa tersangka kabur. Makanya kami langsung pergi ke rumah kakak ipar untuk ambil barang amanah itu.

Ternyata Allah sudah persiapkan segalanya dari sana. Saat ada panggilan untuk kembali ke polsek, suami kakak ipar ikut dan kami juga dapat support dari keponakan beliau yang pernah menjadi kapolsek di wilayah saya.

Datanglah pada Allah, bukan pada manusia! Carilah Allah, temui Allah dengan segala rendah hatimu. Bukan dengan segala tinggi hatimu yang merasa benar dan merasa berhak menuntut keadilan. Sadari bahwa apapun yang kita alami pastilah ada kelalaian kita yang tidak Allah ridhoi.

Saat kita datang pada Allah dengan segala kerendahan hati dan sujud sesal memohon ampunan, Allah yang maha adil, maha pengasih dan penyayang, maha membolak balikkan hati, akan mempersiapkan apapun dan siapapun untuk membantu memudahkan urusan.

Urusan saya mudah bukan karena peran si A, si B, atau si C. Urusan saya mudah karena Allah mengasihani saya.