2023-05-04 16:03:38
Dan Ammar bin Yasir Menunjukkan Hebatnya Islam Menginstal Kehidupan
Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin
Ia adalah seorang anak muda yang menjadi salah satu sosok paling sering disebut kalau membahas tentang dakwah Rasulullah ﷺ di fase Makkah. Ammar, beliau lihat sendiri ibu tercintanya ditombak di depan matanya; ia dipaksa melihat sendiri ayahnya dicekik di hadapannya oleh oligarki Makkah. Setelah bahagia bisa mengajak ayah ibunya memeluk Islam, Ammar diuji dengan musibah bertubi-tubi. Namun di situ Ammar mendapat kabar gembira, bahwa keluarga telah dijanjikan surga.
Jalan cerita hidup Ammar bukannya usai dengan meredup. Ia justru hidup dengan berani di sisi Rasul ﷺ, dan mendapat curahan semangat membara sekaligus ilmu yang dalam dari Baginda ﷺ. Semua jihad beliau ikuti, dengan kemuliaan sebagai manusia pertama yang mendeklarasikan keislaman. Ibnu Mas'ud berkata, "ada 7 orang yang pertama kali mengumumkan keislamannya: Rasulullah ﷺ, Abu Bakr, Ammar dan ibunya, Shuhaib, Bilal dan Miqdad."
Sosok yang tadinya merupakan putra keluarga biasa di Makkah itu, kini menjadi salah satu kisah paling mengharukan dalam sejarah Islam. Namanya jadi teladan dan digunakan untuk menamai anak-anak muslim yang lahir ke dunia. Seakan ayah ibunya menginginkannya untuk menjadi pejuang yang penuh dengan keimanan.
Betapa harunya aku membaca kata-kata Ali bin Abi Thalib ketika suatu hari menyambut Ammar, "selamat datang wahai orang yang baik, aku pernah mendengar Rasul ﷺ bersabda: Ammar dipenuhi dengan iman hingga ke ujung-ujung tulangnya." (HR An Nasa'i)
Tokoh sekelas Khalid bin Walid pun memahami bahwa Ammar memiliki tempat khusus di sisi Rasul ﷺ. Khalid tahu bahwa Ammar adalah satu dari sedikit orang yang telah menemani Rasul ﷺ berjuang saat dunia menyakitinya. Itulah yang membuat Khalid berkata, "aku keluar dalam perjalanan jihad, dan tak ada ridha yang paling aku cari selain ridhanya Ammar. Maka aku menemuinya dan meminta doanya." (Tahdzibul Kamal)
Dari anak sebuah keluarga nan sederhana, Islam menginstal jiwa Ammar menjadi seorang kesatria. Kelak di zaman kekhalifahan Umar bin Khattab, Ammar diberi amanah untuk menjadi walikota Kufah, ditemani oleh Abdullah bin Mas'ud yang menjadi muftinya. Abdullah bin Abi Hudzail berkata tentang kesahajaan Ammar, "aku pernah melihat Ammar membeli sekarung makanan dengan beberapa dirham, lalu ia pikul sendiri di atas punggungnya; padahal ia adalah walikota Kufah."
Referensi:
1. Siyar A'lam An Nubala
2. Al Ishabah fi Tamyiz Ash Shahabah
3. Tahdzibul Kamal
2.6K views13:03