Get Mystery Box with random crypto!

Gen Saladin Channel

Logo saluran telegram gensaladin — Gen Saladin Channel G
Logo saluran telegram gensaladin — Gen Saladin Channel
Alamat saluran: @gensaladin
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 26.74K
Deskripsi dari saluran

Media Dakwah Berbasis Sejarah dan Kepalestinaan • "Learn History, Repeat Victory" • gensaberilmu.com • Free to share 😃

Ratings & Reviews

3.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

0

3 stars

2

2 stars

0

1 stars

0


Pesan-pesan terbaru 10

2023-04-08 09:37:35 Semoga kita bisa mengambil inspirasi dan ibrah peristiwa Badar, selamat menjalankan puasa 17 Ramadhan 1444 Hijriah, sob!

Oh iya, Kamu benar berapa kali ini?
1.6K views06:37
Buka / Bagaimana
2023-04-08 07:48:22
Kamu sudah daftar series menarik ini, sob?

Klik di : https://proumedia.orderonline.id/JIBEGensa
1.4K views04:48
Buka / Bagaimana
2023-04-08 01:29:21 Barangkali setiap kita pernah merasakan hal itu, berhadapan dengan satu persimpangan jalan yang jauh dari apa yang kita bayangkan. Kita sempat gugup dan mengira pilihan hidup itu sebagai sebuah tragedi. Namun justru, takdir itu malah mengubah hidup kita selamanya. Seperti Badar.

Kita berencana, aku berencana, kamu berencana; tapi Allah yang menitahkan takdir dan yang membuatnya terlaksana.

"... tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan." Dan apa yang tak kita kira, justru menjadi momentum yang paling menentukan.
1.5K views22:29
Buka / Bagaimana
2023-04-08 01:29:21 The Unexpected Victory: Inspirasi Kemenangan Badar yang di Luar Perkiraan

Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin

Apakah kamu pernah di situasi sulit yang kau kira akan berakhir pening namun malah menjadi happy ending?

Setiap kita memiliki masa-masa sulit itu, dan dengan ajaibnya justru problematika dan detik-detik darurat itu yang kelak kita ingat sebagai memori yang tak akan tergantikan. Itulah barangkali satu dari sekian banyak hikmah dari Badar, 17 Ramadhan 1442 tahun yang lalu.

Tidak semua orang tahu bahwa pertempuran Badar adalah peristiwa yang "di luar perkiraan" dan "tidak ada dalam rencana" Rasulullah ﷺ dan sahabat-sahabatnya. Awalnya, Baginda Rasul ﷺ mengajak sahabatnya untuk keluar dari gerbang Madinah untuk mencegat kafilah dagang Abu Sufyan yang hanya berjumlah sekitar 30-40 orang. Kafilah itu bukan sembarang kafilah: sebab ada harta kaum Muhajirin yang dirampas paksa dan mereka gunakan dengan lancangnya.

Namun, rencana untuk mencegat kafilah Abu Sufyan justru tak terjadi. Abu Sufyan tahu ia sedang disasar, akhirnya ia kirim salah seorang bawahannya bernama Dhamdham bin Amr untuk meminta bala bantuan dari Makkah agar menolong karavan dagang yang Abu Suyfan pimpin. Dhamdam pun berangkat ke Makkah, dan ia berhasil menghasut penduduknya, terlebih Abu Jahal yang memang sudah membara dendamnya pada Nabi dan sahabat.

Di saat-saat itulah kemungkinan jadi tak pasti. Rencana tak sesuai apa yang terjadi. Yang dikira akan menghadapi kafilah, malah berubah menjadi kemungkinan besar berhadapan dengan pasukan yang lengkap, bersenjata dan penuh amarah. Tak tanggung-tanggung, 1000 lebih tentara Quraisy yang terdiri dari 100 kavaleri, 600 infanteri yang berbaju besi lengkap, diiringi dengan ratusan pasukan lain yang disuplai dengan logistik yang dibawa 700 unta!

Sementara, tahukah engkau berapa jumlah kuda yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ dan sahabat-sahabatnya? Ya, hanya dua. Sampai-sampai, para sejarawan pun mengatakan bahwa jumlah pasukan muslimin dan logistiknya saat itu sangat tidak bisa menggambarkan kekuatan sebenarnya. Kenapa? Karena mereka memang tidak pernah berencana untuk berperang besar!

"Sesungguhnya Rasulullah ﷺ dan sahabatnya keluar dari Madinah untuk mencegat kafilah Quraisy", tutur sahabat Ka'ab bin Malik sebagaimana diabadikan oleh Imam Al Bukhari, "namun Allah mempertemukan pasukan muslimin dan musuhnya tanpa didahului dengan persetujuan." Allah pun mengabadikan peristiwa Badar dalam detail yang menggetarkan, "... Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu)..." (QS Al Anfal 42)

Bagaimana jika kita ada di posisi itu? Kita mengira akan bertemu 30 orang yang pulang berdagang, ternyata yang akan kita hadapi adalah pasukan yang tiga kali lipat lebih besar dibanding jumlah kita. Rasul ﷺ pun tak langsung berkata "lawan!" atau berseru "hadapi mereka!" Beliau ﷺ, di saat-saat sangat genting itu justru membuka musyarawah dan ingin mendengar apa yang sahabat-sahabatnya pikirkan.

Di sinilah kau dan aku akan menyadari, bahwa sahabat Rasulullah adalah manusia luarbiasa yang berhati suci. Mereka bisa saja lari, bisa saja gentar dan kabur dari apa yang terjadi. Namun iman telah menyala dan keyakinan makin berkobar. Betapa merindingnya ketika aku membaca kalimat Sa'ad bin Ubadah pada Rasulullah ﷺ ketika beliau ditanya: berikanlah pendapat kalian padaku...

Dan Sa'ad menjawab, "Demi jiwaku yang ada dalam genggaman-Nya, wahai Rasulullah, jika engkau perintahkan kami untuk membawa kuda-kuda kami untuk membelah lautan, maka kami akan melakukannya! Jika engkau memerintahkan kami untuk menyusuri perjalanan yang sangat jauh ke Barkil Ghimad, kami pun akan melakukannya!" (HR Muslim)

Pada akhirnya, sejarah mengabadikan satu peristiwa yang abadi dalam ingatan setiap muslim: kemenangan Kaum Muslimin di Badar. Dari sebuah takdir yang sama sekali tak diperkirakan, namun ianya malah justru jadi momentum yang tak terlupakan. Laa Haula wa Laa quwwata illaa billah.
1.5K views22:29
Buka / Bagaimana
2023-04-08 01:29:12
1.3K views22:29
Buka / Bagaimana
2023-04-06 16:47:23 Kamu benar berapa?
1.3K views13:47
Buka / Bagaimana
2023-04-06 13:44:09
"ليش الأقصى فاضي؟"
"Kenapa kok Al-Aqsa kelihatannya kosong?"
"Kenapa Orang-orang Yahudi bisa bebas keluar masuk Al-Aqsa & dengan leluasa mengotori kesucian Al-Aqsa tanpa gangguan sama sekali?"
"Kemana para pemuda yg biasa i'tikaf di Al-Aqsa?"

Para pemuda tersebut tertahan di pintu-pintu masuk Al-Aqsa, bahkan mereka sudah dicegat oleh militer Penjajah Israel sejak masih di pintu masuk Kota Tua, setelah terbaru otoritas penjajah menetapkan aturan pembatasan usia terhadap siapapun yg ingin masuk ke Al-Aqsa, yang diperbolehkan masuk hanya yg berusia 40 tahun keatas, karena aturan itu, para pemuda hanya bisa sholat diluar tembok Masjid Al-Aqsa

Ditambah, sebagian besar Pemuda Palestina masih berada didalam tahanan Penjajah setelah malam kemarin sekitar 400 orang ditangkap oleh militer penjajah dari dalam Komplek Masjid Al-Aqsa

Sumber : Alquds Albawsala
1.3K views10:44
Buka / Bagaimana
2023-04-06 07:03:44
Dapatkan fakta-fakta menarik dan tadabbur sejarah Islam di gensaberilmu.com
1.5K views04:03
Buka / Bagaimana
2023-04-05 18:46:30
Salah satu jamaah bersandar di tanah Masjid Al-Aqsa yang diberkahi saat penyerbuan masjid oleh pasukan penjajah israel setelah subuh hari ini.

Sumber : Saja Awadallah
1.7K views15:46
Buka / Bagaimana
2023-04-05 17:55:50 Kita Generasi yang Allah Takdirkan Belum Pernah Melihat Al Aqsha Merdeka

Orang yang lahir sekitar tahun 1917 barangkali adalah generasi yang tidak pernah melihat Al Aqsha merdeka dalam hidupnya. Jangankan yang lahir 1917, yang lahir tahun 95 ke atas —millenial— pun apalagi; baru lahir ke dunia, sudah melihat pencaplokan Masjid suci Al Aqsha.

Kita adalah generasi yang belum pernah tahu rasanya melihat negeri Islam bebas seutuhnya. Kita adalah generasi yang mata dan telinganya, bacaannya dan yang didengarnya melulu berita sedih tentang kekalahan dan kejatuhan.

Selama Umat Islam berdiri, Al Aqsha selalu jadi ukuran jaya dan jatuhnya Umat. Ia seperti termometer. Abdul Malik bin Marwan saja — Khalifah yang jenius itu— menuliskan Yasin di dinding Al Aqsha sembari menyuguhkan hujjahnya, "sebagaimana Yasin adalah jantungnya Al Qur'an, Al Aqsha adalah jantungnya Umat Islam sedunia."

Sedih? Merajuk? Mau bagaimana lagi, sudah qadarullah. Sudah skema takdir Allah menitahkan kita hadir di zaman yang keras ini. Logika sederhana kita akan berkata bahwa kita adalah generasi korban, generasi tumbal yang tak pernah melihat keadaan kita baik-baik saja.

Akhirnya memang, mindset berpikir kita terlanjur mengira, "Oh, Umat Islam ga keren. Korban penjajahan, bukan aktor peradaban."

Namun saya selalu suka untuk berpikir dengan logika terbalik. Di setiap jatuh, pasti ada bangkit. Gelombang turun adalah syarat gelombang naik. Kita satu rasa dengan Rasulullah ﷺ yang tak pernah melihat Al Aqsha merdeka selama hidupnya.

Kita satu rasa dengan Umar bin Khattab yang ketika lahirnya, ia mendapati Al Aqsha hanyalah komplek datar yang diabaikan oleh Kekaisaran Romawi yang menjajahnya. Kita bahkan juga satu narasi dengan Shalahuddin Al Ayyubi, yang masa kecilnya selalu identik dengan berita kafilah haji dibantai, Al Aqsha dijadikan tempat sampah kota dan kandang kuda.

Dan justru nama-nama hebat itulah yang Allah takdirkan sebagai Pembebas Masjid Al Aqsha. Mereka menjadi pembebas karena memang Al Aqsha dijajah. Tidak ada namanya agenda pembebasan kalau Al Aqsha tidak kenapa-napa.

Dan itulah zaman yang sekarang sedang kita lakoni. Zaman berat selalu melahirkan pemimpin yang kuat. Pemimpin kuat selalu melahirkan zaman yang hebat. Seperti itu cara kerja sejarah.
.
Begitulah kira-kira skenario masa depan kita. Di hadapan kita ada potensi agenda peradaban yang besar. Kita ada di hadapan dua pilihan takdir; menjadi pembebas Al Aqsha atau jadi generasi yang memperlambat pembebasannya. Semua, kamu yang tentukan.

@edgarhamas
Founder Gen Saladin
1.6K views14:55
Buka / Bagaimana