Get Mystery Box with random crypto!

Anak Muda Dan Salaf

Logo saluran telegram anakmudadansalaf — Anak Muda Dan Salaf A
Logo saluran telegram anakmudadansalaf — Anak Muda Dan Salaf
Alamat saluran: @anakmudadansalaf
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 20.14K
Deskripsi dari saluran

Catatan ringkas yang dishare di grup WA siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo.
_Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz_
Email : akhisalafy1433@gmail.com
https://t.me/InformasiDonasi

Ratings & Reviews

3.00

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

0

2 stars

2

1 stars

0


Pesan-pesan terbaru 5

2023-04-16 22:31:19 (196)

Kelak, Siapa Yang Akan Lebih Merindu?

Dipandanginya dengan penuh sayang. Wajah yang selalu menyertai pikirannya. Dibelai rambutnya. Dirapikan poni berjurai rata di dahinya.

Ah, cepat sekali waktu berlalu. Seolah kemarin ia masih bayi ditimang. Sekarang, sudah menjadi gadis yang menyenangkan.

Selimut yang ada, dirapikannya untuk menutup kaki anak perempuannya yang terbuka. Berharap tidurnya nyenyak.

Anak perempuan memang luar biasa. Cintanya kepada sang ayah sangat dalam. Apalagi jika sang ayah benar-benar menyayanginya. Ia memiliki kekuatan dan keberanian untuk membela ayahnya.

Imam Muslim (1794) meriwayatkan cerita Ibnu Mas'ud yang menjadi saksi keberanian Fathimah, putri bungsu Rasulullah ﷺ.

Rasulullah ﷺ yang sedang sujud di hadapan Ka'bah, dilumuri punggungnya dengan kotoran unta. Orang kafir Quraisy yang menyaksikan tertawa terbahak-bahak.

" Andaikan aku punya kekuatan, pasti aku bersihkan punggung Rasulullah dari kotoran itu ", kata Ibnu Mas'ud.

Rasulullah ﷺ tetap sujud. Lalu seseorang melaporkan kejadian itu kepada Fathimah. Sambil berjalan cepat, Fathimah yang masih kecil datang membersihkan punggung ayahnya dari kotoran unta itu. Setelahnya, Fathimah mendatangi orang-orang Quraisy dan mencela mereka.

Anak perempuan seringkali lebih cemburu terhadap ayahnya. Bahkan, jika dibandingkan ibunya.

Anak perempuan memiliki rasa bangga dan hormat tentang ayahnya, walau seringkali tidak diungkapkan.

Anak perempuan merasakan nyaman dan damai bila sudah di dekat ayahnya.

Sebaliknya, anak perempuan punya tempat khusus di hati sang ayah.

As Suyuthi ( Al Kanz, hal.144 ) menerangkan kenapa dalam bahasa Arab, anak perempuan disebut jaariyah ( berlari cepat ). Sebab, anak perempuan lebih cepat terasa di hati dibandingkan anak laki-laki. Dikarenakan kasih dan sayang seorang ayah kepadanya.

Dalam Diwan Malik bin Ar Raib ( hal. 58 ), dinukilkan 12 bait syair yang mengkhabarkan kegalauan seorang ayah tentang anak perempuannya.

12 bait itu disusun oleh Malik bin Ar Raib.

Di dalam kitab di atas, dikisahkan tentang Malik bin Ar Raib yang disebut-sebut berparas tampan. Sejak kecil sudah terbiasa mencuri, bahkan saat remaja namanya dikenal sebagai pencuri ulung. Satu kelompok yang terdiri dari para pencuri yang ahli bisa dikoordinir oleh Malik bin Ar Raib.

Sampai kemudian Malik bertemu dengan Sa'id bin Utsman bin Affan yang ditunjuk oleh khalifah Muawiyah untuk menjadi gubernur Khurasan sekaligus panglima perangnya. Malik pun bertaubat.

Saat Malik berpamitan untuk berangkat berjihad di barisan Sa'id bin Utsman, putrinya menangis sambil memegangi ujung bajunya. Berat melepaskan, dan berat berpisah.

Malik lalu bersyair 12 bait, dan inilah pembukanya :

Sungguh, aku kuatkan untuk berucap kepada putriku yang menangis.

Kegalauan mendalam di hati bersedih tragis

Berpisah, telah mengalirkan air mata membasahi kedua pipi

Derita karena berpisah telah membuat nyeri


Artinya, Malik bin Ar Raib yang ditakuti dan punya nama besar di dunia hitam, yang seolah tidak punya hati ketika melakukan berbagai tindak kejahatan, luluh dan lemah di hadapan putrinya.

Sebab, anak perempuan punya ruang khusus di hati seorang ayah.

Abul Mikhsyan Al A'rabi ( Rabi'ul Abrar 3/252 ) bercerita:

" Dulu, anak perempuanku yang duduk melayaniku saat makan. Setiap kali ada menu istimewa, selalu ia khususkan untukku. Setelah dewasa, aku nikahkan dia. Maka, anak laki-lakiku yang kemudian menemaniku makan. Demi Allah, tidaklah aku tertarik suatu menu, melainkan sudah didahului diambil anak laki-lakiku"

Ah, benar-benar cepat waktu beranjak. Seakan tidak berjeda. Dengan jari-jari tangannya, ia menghitung. Terkejut ia. Sebab, beberapa tahun lagi anak perempuannya akan menjadi seorang istri.

Setelah bersuami, ia bertanya-tanya, " Kelak, siapa yang akan lebih merindu? ". Putrinya yang merindukan suasana terlindungi dan terayomi sang ayah, atau ayahnya yang merindukan perhatian dan pelayanan putrinya.

Ayah, jangan sia-siakan putrimu! Sayangi dan berikanlah perhatian yang cukup!

Area WC 10, 26 Ramadhan 1444 H/16 April 2023

t.me/anakmudadansalaf
2.5K viewsedited  19:31
Buka / Bagaimana
2023-04-16 02:22:47 (196)

Kelak, Siapa Yang Akan Lebih Merindu?

.....
2.3K views23:22
Buka / Bagaimana
2023-04-15 15:45:27 (195)

Panggung Kedermawanan

Datanglah ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi di bulan Ramadhan! Lebih-lebih di 10 hari terakhir. Anda akan menyaksikan panggung kedermawanan yang luar biasa.

Karena Rasulullah ﷺ adalah figur dermawan, yang semakin bertambah dermawannya di bulan Ramadhan.

Menjelang waktu berbuka puasa, kesibukan para petugas berusia remaja dengan rompi hijau sangat terasa. Mereka semacam panitia yang secara resmi mengelola makanan berbuka puasa.

Jangan khawatir tidak kebagian! Satu kantong plastik tebal akan diberikan kepada setiap jamaah yang sudah duduk rapi berbaris. Bahkan, terkadang 2 atau 3 kantong yang diberikan. Isinya? Air mineral botolan, kurma, sirup kotak, dan 2 bungkus roti dengan 2 rasa.

Bukan ratusan atau ribuan jamaah saja yang menerima, puluhan ribu bahkan lebih setiap sorenya. Panggung kedermawanan!

Belum lagi, yang membawa secara mandiri. Bahkan, satu keluarga terlihat bahagia bekerjasama. Dengan kereta beroda seperti koper dorong, banyak keluarga sengaja membawa aneka makanan dan minuman untuk dibagi-bagikan.

Termos-termos minuman panas lengkap dengan gelas kecil, dikelilingkan oleh anggota keluarga yang muda dan dituangkan untuk diberikan kepada jamaah.

Selepas salat Maghrib, menu makanan "berat " yang disajikan. Masing-masing berebut untuk memberi. Panggung kedermawanan di Masjidil Haram!

Orang dermawan pastilah tentram hidupnya. Tenang hatinya. Nyaman pikirannya. Damai jiwanya.

Sebaliknya, orang pelit tentu sempit dadanya, susah bahagia, dan selalu bersedih.

Ibnul Qayyim dalam Al Wabilus Shayyib ( hal.30 ) mengulas hal ini dengan lugas.

" Orang yang bersedekah, setiap kali sedekah, semakin lapang hatinya dan bertambah luas dadanya...kebahagiaan yang ia rasakan menguat, dan kegembiraannya membumbung", jelas Ibnul Qayyim.

Beliau menambahkan, " Andaikan tidak ada manfaat bersedekah kecuali hal ini, itu sudah lebih dari cukup sebagai alasan hamba untuk memperbanyak dan bersegera sedekah "

Keterangan Ibnul Qayyim di atas sudah cukuplah. Tak perlu untuk mengais-ngais hasil penelitian orang kafir tentang pengaruh sedekah terhadap kebahagiaan. Iya, karena mereka melakukan riset dan penelitian mengenai hal ini.

Cukuplah firman Allah Ta'ala di dalam surat Al Hasyr ayat 9, yaitu :

وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

" Dan siapa yang dilindungi dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung "

Iya! Siapa yang dermawan, siapa yang senang berbagi, siapa yang suka memberi, pastilah beruntung. Siapa yang menjauhi sifat kikir, siapa yang meninggalkan sifat pelit, tentulah berbahagia.

Sahabat Abdurrahman bin Auf jika thawaf di Ka'bah memperbanyak doa :

اللهم قني شحَّ نفسي

" Ya Allah, lindungilah aku dari sifat kikir ".

Di Mekkah, panggung kedermawanan itu sangat menawan. Tanpa mengenal siapa sebenarnya yang berbagi, ada momen ketika kantong-kantong berisikan aneka makanan dan minuman untuk berbuka, dibagi-bagikan. Seorang jamaah dibuat terkejut ketika menemukan selembar 500 riyal Saudi di dalam kantong makanan itu. 2 juta rupiah!

Ah, orang yang membagikan itu jelas orang yang bahagia. Pasti dia damai hidupnya. Selain berbagi, ia tidak memunculkan siapa dirinya. Tidak ada nama yang disablonkan di kantong itu. Tidak ada kartu nama yang disisipkan. Entah siapa dia?

Saya teringat dengan seseorang entah siapa, yang sudah beberapa kali transfer uang melalui rekening lembaga yang kami kelola. Secara angka, mungkin dianggap sebagian orang tak seberapa, namun bagi kami sudah sangat luar biasa.

Saya tidak tahu siapa. Dan saya tidak berani bertanya, siapa dia? Sebab, dia pun tidak memperkenalkan dirinya. Di struk transfer pun tak ada namanya.

Namun, saya berdoa, semoga engkau yang di sana bertambah bahagia dan semakin damai seterusnya. Sebab, bahagia itu sederhana. Ketika engkau mampu berbagi, lebih-lebih tanpa manusia mengenalinya. Baarakallahu fiik


Pelataran Pintu 101, 24 Ramadhan 1444 H/15 April 2023

t.me/anakmudadansalaf
3.3K viewsedited  12:45
Buka / Bagaimana
2023-04-14 20:30:49 (195)

Panggung Kedermawanan

......
1.0K views17:30
Buka / Bagaimana
2023-04-14 11:54:27
Al Aman Ad Diplomasii ( Keamanan Diplomasi )
2.1K views08:54
Buka / Bagaimana
2023-04-14 11:51:12 (194)

Negeri Aman di Tengah Pegunungan Tandus

Mekkah berada di seputaran 330 meter di atas permukaan laut. Kota tua ini, terletak di lembah yang sangat kering. Mekkah dikepung perbukitan dan pegunungan batu yang tandus, dari ujung timur sampai ke barat.

Lebih lanjut tentang Mekkah, bukan di artikel ini dibahas, karena di usianya yang sudah ribuan tahun, tentu Mekkah punya berjuta kisah dan berlaksa-laksa sejarah.

Mekkah adalah kota yang paling aman di seluruh dunia. Berdasarkan beberapa indikator, seperti personal, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan digital, sebuah kota akan diberi skor untuk status amannya.

Namun, ada satu indikator yang tidak ada di kota-kota dunia yang dikata aman, yaitu Mekkah adalah kota yang menjanjikan rasa aman di jiwa. Apalagi, Allah Ta'ala yang menegaskan dalam firman- Nya :

وَهٰذَا الۡبَلَدِ الۡاَمِيۡنِۙ

" Dan demi negeri (Mekkah) yang aman ini " QS At Tin: 3.

Menurut Al Baghawi, Mekkah adalah kota yang siapa saja berada di sana selalu merasa aman, baik penduduk maupun pengunjung, dari zaman jahiliah sampai masa Islam.

Bagi peziarah ke Mekkah, tentu menyaksikan satuan keamanan berseragam doreng coklat warna padang pasir. Di salah satu emblemnya tertulis : Diplomatic Security Special Forces (DSSF).

DSSF berafiliasi di bawah Keamanan Publik Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. Tugas pokoknya adalah melindungi kedutaan, konsulat, tokoh diplomatik, dan pejabat kementerian luar negeri Arab Saudi.

Walaupun demikian,  DSSF juga menaungi divisi yang turut melayani keamanan Masjidil Haram, terutama di area proyek perluasan tahap III, yaitu King Abdullah Expansion.

Di sepuluh hari terakhir Ramadhan, jamaah Masjidil Haram di area I'tikaf, tentu sehari-hari berinteraksi dengan DSSF.

Ada beberapa hal menarik yang kami perhatikan dari tugas DSSF. Saya, Mas Rois, Mas Ramadhan, dan Mas Eka, yang duduk berdekatan di area I'tikaf, beberapa kali memperbincangkan.

Sebagai aparat keamanan yang berbasis diplomasi, sangat jelas dari sikap dan cara berbicaranya. Plus, tanpa membawa alat pengaman apapun.

Seringkali sambil mengarahkan, petugas DSSF mendoakan jamaah, : Allah yardhaa alaika ( semoga Allah meridhai Anda ), Allah yardhaa waalidaik ( semoga Allah meridhai kedua orang tua Anda ).

Menghadapi beribu-ribu orang, hanya hitungan jari petugas DSSF yang menghadapi. Santun dan sabar walau seringkali dibentak dan diprotes.

Terutama saat memahamkan ego jamaah, padahal DSSF hanya hendak mengatur lalulintas orang. Misalnya, sistem naik turun eskalator dari lantai bawah hingga rooftop Masjidil Haram. Di saat selesai salat, semua akses tangga dan eskalator hanya difungsikan untuk turun, tidak ada yang naik. Sementara tidak sedikit jamaah yang memaksa ingin naik.

Satu lagi, kira-kira satu jam sebelum salat wajib, petugas DSSF akan berkeliling untuk membangunkan jamaah yang tidur. Didatangi satu per satu, dengan lembut menepuk bahu, sambil menyampaikan, " Silahkan persiapan salat. Berwudhu. Sebelum eskalator hanya difungsikan untuk turun. Khawatir tidak bisa naik lagi ".

Meskipun demikian, ada saja yang sinis dan mengatakan, " Orang sedang enak tidur, kok dibangunin? Biar sajalah tidur! ".

Padahal DSSF hendak membantu jamaah agar tidak repot sendiri. Jika jalur terlanjur ditutup, akses jalan dibatasi, siapa yang akan rugi?

Intinya, jamaah yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci akan dilayani dengan aman nyaman.

Petugas DSSF dan petugas dari kesatuan-kesatuan lain hanya hendak membantu. Bukan untuk mempersulit. Mereka menjalankan sistem untuk kemaslahatan orang banyak, bukan menuruti ego orang per orang. Maka, belajarlah untuk mendahulukan kepentingan yang lebih luas. Dan, berlatihlah untuk tidak egois!


Gate 105, 23 Ramadhan 1444 H/14 April 2023

t.me/anakmudadansalaf
2.2K views08:51
Buka / Bagaimana
2023-04-12 17:45:48
Alhamdulillah giat siswa menyiapkan pengiriman buku trilogi thalabul ilmi..
2.2K views14:45
Buka / Bagaimana
2023-04-12 17:40:57 (193)

Lulusan Pesantren Adalah Calon Manajer Hebat, Bukan Pekerja. ( 2 )

KBBI mendefinisikan manajer sebagai seseorang yang berwenang dan bertanggungjawab untuk membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Banyak nama-nama terkenal di perusahaan-perusahaan besar, CEO, manajer, atau apapun namanya, baik skala nasional maupun dunia. Setiap nama membawa profil dan nilai kekayaan fantastis yang dipunya.

Tapi, Santri, jangan pesimis! Jangan kecil hati!

Di pesantren, sejatinya engkau dididik dengan nilai-nilai manajerial dan leadership. Engkau dilatih untuk memiliki; integritas dan kejujuran, tanggungjawab dan disiplin, interpersonal yang baik, pintar memotivasi, mampu berkomunikasi, dan bisa menganalisis.

Coba hayati dan nikmati kehidupan pesantren! Engkau dipertemukan dengan berbagai macam dan watak orang. Dari ujung barat Indonesia hingga Papua, orang Jawa dan luar Jawa, kaya dan yang biasa saja, dan keanekaragaman lainnya.

Di pesantren engkau dituntut; tepat waktu salat dan jam belajar, disiplin berbagai piket, berpikir jauh ke depan bahkan hingga tentang kiamat kelak, diberi tugas-tugas dengan konsekuensi perencanaan, eksekusi, dan tanggungjawabnya.

Sayangnya, engkau belum mau mengerti. Engkau tak begitu percaya. Engkau masih termakan tipu rayu dunia. Engkau terlalu tergesa-gesa. 

Bisa jadi salah kami selaku orang tua dan guru. Karena, tidak mampu meracik formula agar engkau percaya. Tidak bisa meramu cara agar engkau tahu. Kurang indah merangkai rencana sampai engkau tak mengerti, bagaimana masa depanmu?

Terakhir, jangan pikir bekerja itu mudah! Apalagi berharap dikasih pekerjaan. Ikut orang, menjadi suruhan. Bekerja bukan sebatas kerja lalu dapat uang, terus senang-senang. 

Bagaimana engkau bisa bekerja jika tak memiliki moral, etos, dan etika? Dirimu saja tak bisa engkau atur sendiri, bagaimana mau mengatur kerja?

Jadi, jangan berhenti thalabul ilmi, jangan tinggalkan pesantren, dengan beralasan, " Aku ingin kerja. Aku ingin punya uang ". Ah, rendah sekali cita-citamu!

Santri, sadarilah bahwa engkau dididik untuk bisa memimpin, bisa merencanakan, bisa mengelola. Bisa memberi pekerjaan, bukan mencari pekerjaan. Engkau dibentuk menjadi manajer plus, yaitu manajer dengan berorientasi ibadah. Tidak sebatas berhitung untung rugi materi.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis Ibnu Umar riwayat Bukhari dan Muslim :

أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

" Ketahuilah! Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian pasti dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin "

King Abdullah Expansion, 21 Ramadhan 1444 H/12 April 2023


t.me/anakmudadansalaf
2.4K views14:40
Buka / Bagaimana
2023-04-12 17:40:26 (192)

Lulusan Pesantren Adalah Calon Manajer Hebat, Bukan Pekerja. ( 1 )

Ada saja yang mencibir jika seorang anak dimasukkan pesantren. Dicirikanlah secara negatif, bahwa pesantren adalah penampungan anak nakal, kurang berprestasi, dan fakir miskin.

Parahnya, sebagian orang tua terbawa, sampai mengalami kekhawatiran yang akut dan merasa pesimis tentang masa depan anaknya.

Sedihnya, sekian persen anak pesantren mengalami insecure, yaitu semacam ragu, cemas, dan tidak percaya diri sehingga membuatnya merasa tidak aman.

Apa buktinya?

Banyak santri mengalami minder. Ia rendah diri dan berusaha menyembunyikan identitas kesantrian-nya. Ia bandingkan dirinya dengan anak seusia dengannya, lalu berkesimpulan negatif, yaitu dirinya tertinggal, dirinya kurang berharga, dan dirinya tidak mampu berkarya.

Sehingga, tidak sedikit ciri-ciri santri yang ditanggalkan. Cara berpakaiannya, model rambutnya, gaya bicara dan bahasanya, dan bentuk pergaulannya. Tidak PD. Merasa malu.

Sejarah Islam amatlah gemilang memberitakan anak-anak muda luar biasa. Islam tidak pernah kekurangan, apalagi kehabisan teladan.

Usamah bin Zaid adalah panglima muda yang ditunjuk langsung oleh Rasulullah. Masih 18 tahun sudah memimpin 3000 prajurit yang di dalamnya banyak sahabat senior semacam Umar bin Khatab, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan lain-lain. 

Ada juga Sa'id ibnul Ash yang belum genap 30 tahun telah dipercaya menjadi gubernur Kufah. Sebelum itu, sejak muda, beberapa jabatan penting beliau emban dengan baik. Beliau adalah sahabat pertama yang mengorganisasi pasukan untuk menaklukkan Tiberistan.

Jangan lupa Zaid bin Tsabit yang masih muda diminta Rasulullah menjadi sekretaris pribadi. Selain mencatat ayat-ayat yang turun, Zaid juga bertugas mengurus surat-surat keluar dan masuk untuk Rasulullah. Untuk keperluan tugas, dalam hitungan hari, Zaid menguasai bahasa Ibrani dan bahasa asing lainnya.

Itu hanyalah setetes dari arus sejarah anak muda dalam Islam. Sebagai bukti bahwa pendidikan Islam telah membentuk dan melahirkan tokoh-tokoh hebat di usia yang masih belia.

Maka; kenapa pesimis dengan pendidikan Islam? Kenapa kurang percaya diri? Kenapa risau dengan masa depan anak-anak kita?

Wahai Santri, cemas apa yang menggelayut di wajahmu? Gelisah apa yang menjadi mendung di hatimu? Jangan takut esok kerja apa! Jangan resah tentang bekerja! Karena, engkau tidak dididik menjadi pekerja. Engkau dibentuk sebagai manajer hebat!

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلَّا بِاللّٰهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ

" Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan "


King Abdullah Expansion, 21 Ramadhan 1444 H/12 April 2023

t.me/anakmudadansalaf
2.4K views14:40
Buka / Bagaimana
2023-04-10 06:23:28 (192)

Lulusan Pesantren Adalah Calon Manajer Hebat, Bukan Pekerja.

Ada saja yang mencibir jika seorang anak dimasukkan pesantren. Dicirikanlah secara negatif, bahwa pesantren adalah penampungan anak nakal, kurang berprestasi, dan fakir miskin.

Parahnya, sebagian orang tua terbawa, sampai mengalami kekhawatiran yang akut dan merasa pesimis tentang masa depan anaknya.

Sedihnya, sekian persen anak pesantren mengalami insecure, yaitu semacam ragu, cemas, dan tidak percaya diri sehingga membuatnya merasa tidak aman.

Apa buktinya?

Banyak santri mengalami minder. Ia rendah diri dan berusaha menyembunyikan identitas kesantrian-nya. Ia bandingkan dirinya dengan anak seusia dengannya, lalu berkesimpulan negatif, yaitu dirinya tertinggal, dirinya kurang berharga, dan dirinya tidak mampu berkarya.

Sehingga, tidak sedikit ciri-ciri santri yang ditanggalkan. Cara berpakaiannya, model rambutnya, gaya bicara dan bahasanya, dan bentuk pergaulannya. Tidak PD. Merasa malu.

bersambung.....
3.3K views03:23
Buka / Bagaimana