Get Mystery Box with random crypto!

Anak Muda Dan Salaf

Logo saluran telegram anakmudadansalaf — Anak Muda Dan Salaf A
Logo saluran telegram anakmudadansalaf — Anak Muda Dan Salaf
Alamat saluran: @anakmudadansalaf
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 20.14K
Deskripsi dari saluran

Catatan ringkas yang dishare di grup WA siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo.
_Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz_
Email : akhisalafy1433@gmail.com
https://t.me/InformasiDonasi

Ratings & Reviews

3.00

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

0

2 stars

2

1 stars

0


Pesan-pesan terbaru 10

2023-02-03 05:40:06 (181)

Cemburu dan Pembuktian Cinta

Seorang Qadhi diangkat penguasa untuk memutuskan sengketa atau perkara. Syarat dan kualifikasi khusus, membuat jabatan Qadhi harus selektif. Tanggungjawab nya pun berat.

Khalifah Al Mu'tadhid ( wafat 289 H ) pernah berpesan kepada menteri kepercayaannya untuk menetapkan Ismail Abu Ishaq sebagai Qadhi di Baghdad dan Musa bin Ishaq sebagai Qadhi di Khurasan.

" Hak-hak penduduk bumi akan terjaga melalui sebab mereka berdua ", kata khalifah beralasan.

Siapa Musa bin Ishaq?

Al Khatib Al Baghdadi dalam Tarikh nya ( 15/51-53 ) menyebutkan nama lengkap beliau : Musa bin Ishaq bin Musa bin Abdullah bin Musa bin Abdullah bin Yazid, Abu Bakar Al Anshari Al Khatmi.

Kepada banyak guru beliau belajar, termasuk kepada ayahnya sendiri.

Lahir di Kufah tahun 210 H, beliau tumbuh berkembang dalam lingkungan ilmu, hingga dikenal sebagai pribadi yang berprinsip kuat dalam beragama, fasih berbahasa, dan terhormat. Usia 18 tahun telah mengampu majlis qira'ah Al Qur'an.

Beliau menulis hadis dari gurunya, Abu Kuraib, sebanyak 300 ribu riwayat.

Musa bin Ishaq menjabat sebagai Qadhi untuk wilayah Ahwaz, Khurasan, saat masih berusia 28 tahun. Musa meninggal dunia tahun 297 H dalam usia 86 tahun.

Saat menjabat Qadhi, beliau jarang sekali terlihat tersenyum. Lalu ada seorang wanita mengkritik, " Wahai, Qadhi. Tidak halal Anda memutuskan perkara orang. Sebab, sungguh Nabi ﷺ bersabda, " Seorang Qadhi tidak halal untuk memutuskan perkara antara 2 orang yang bertikai, sementara ia sedang dalam kondisi marah ".

Musa bin Ishaq pun tersenyum.

Tahun 286 H, di majlis Qadhi Musa bin Ishaq di provinsi Rayy, sebuah perkara diajukan.

Seorang perempuan menuntut suaminya untuk membayar uang sejumlah 500 dinar. 1 dinar kurang lebih 4 gram emas. Uang tersebut adalah mahar yang belum dibayarkan.

Suaminya mengingkari!

Qadhi Musa : Hadirkan saksi-saksi yang menguatkan!

Suami: Sudah saya hadirkan mereka.

Qadhi Musa lalu memanggil para saksi dari pihak suami.

Saksi I meminta istri : Silahkan berdiri !

Suami : Apa yang akan kalian lakukan?

Wakil pihak suami : Agar saksi-saksi melihat wajah istrimu sehingga persaksian mereka benar.

Suami : Sungguh! Saya bersaksi di hadapan Qadhi bahwa saya masih punya hutang mahar sebanyak 500 dinar sebagaimana yang dituntut. Namun, jangan buka wajahnya!

Istri: Sungguh! Saya pun bersaksi kepada Qadhi bahwa mahar saya telah saya berikan kepada suami saya dan saya bebaskan tuntutan darinya di dunia dan di akhirat.

Qadhi Musa : Hal ini layak dicatat sebagai akhlak mulia.

Subhanallah!

Suami yang luar biasa cintanya kepada sang istri. Ia tidak rela cadar istrinya dibuka lalu wajah istrinya dilihat orang lain. Taruhannya adalah 500 dinar, 2 kg emas!

Istri yang mengetahui cemburu sang suami -sebagai tanda cinta-, serta merta, tanpa banyak pikir, membatalkan tuntutan dan menyerahkan maharnya; kurang lebih 2 kg emas, kepada sang suami.

Kini, cerita semacam itu, dimana akan didapatkan?

Banyak suami yang tanpa rasa cemburu, tiada berat di hati, membiarkan sang istri bekerja di luar rumah dengan wajah yang bersolek dan berhias, lalu dinikmati kecantikannya oleh sekian laki-laki.

Padahal, berapa rupiah yang ia dapatkan? Berapa gram emas yang ia peroleh?

Sayang, kini banyak istri yang tersinggung dan marah, merasa dibelenggu dan dibatasi, karena sang suami memintanya untuk berjuang di rumah saja. Agar auratnya dijaga. Agar wajahnya tak "diobral" kemana-mana.

Bukannya bangga punya suami yang pencemburu, malah menganggap kurang menyayangi karena tidak memberi "kebebasan".

Nabi Muhammad ﷺ bersabda :

المرأةُ عورةٌ فإذا خرجت استشرفَها الشَّيطانُ

" Wanita adalah aurat. Jika keluar dari rumah, setan akan membuatnya menjadi obyek perhatian "  HR Tirmidzi 1173 dari sahabat Ibnu Mas'ud.

Pintu 90, 12 Rajab 1444 H/03 Februari 2023

t.me/anakmudadansalaf
2.0K viewsedited  02:40
Buka / Bagaimana
2023-02-01 16:22:52 (181)

Cemburu dan Pembuktian Cinta

.....
2.4K views13:22
Buka / Bagaimana
2023-01-31 07:41:58 (180)

Jangan Benci Kaum Wanita Yang Ingin Mulia ( III )

Artikel ini adalah lanjutan 2 artikel sebelumnya.

* * * * *

Bahagia bertambah ceria saat menyaksikan gadis kecil usia 4 atau 5 tahun yang malu-malu, menutupi wajahnya dengan ujung jilbabnya. Ia benamkan kepalanya ke pelukan ayahnya. Padahal hanya ditanya, "Siapa namamu, Nak?"

Ah, sejak kecil sudah mengenal rasa malu!

Teringat kita akan kisah Nabi Musa di negeri Madyan. Beliau menolong 2 wanita, yang sedang menunggu para penggembala laki-laki di sumber mata air. Antre menunggu giliran, dengan jarak yang terpisah.

Setelah pulang dan melapor kepada sang ayah, salah satu dari wanita itu datang menemui Nabi Musa :

تَمْشِى عَلَى ٱسْتِحْيَآءٍۢ

" Wanita itu berjalan dengan malu-malu " Al Qashas : 25.

Menurut Umar bin Khattab (Tafsir Ibnu Katsir),  “Wanita itu datang dengan malu-malu, sambil menutupi wajahnya dengan kainnya. Bukan wanita dengan type ‘berani’, yang terbiasa keluar masuk (menemui laki-laki)”.

Wanita terhormat dan bermartabat, sejak dahulu kala, adalah wanita yang mempunyai rasa malu jika bertemu, berbicara, apalagi berbaur dengan laki-laki.

Jika wanita sudah tidak memisahkan pergaulan dengan laki-laki, tidak menjaga jarak, bahkan malah bebas tanpa batas, artinya wanita tersebut tidak lagi punya harga diri.

Sama halnya, wanita yang terhormat dan bermartabat adalah wanita yang menjaga aurat, menyembunyikan kecantikan, dan membentengi diri dari pergaulan bebas.

Wanita yang mengumbar aurat, pamer kecantikan, atau terbuka kepada laki-laki, adalah wanita yang tak menghargai dirinya sendiri.

Allah Ta'ala memerintahkan kaum wanita :

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

" Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah yang dahulu " QS Al Ahzab : 33

Allah berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

" Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
" Al Ahzab: 59

Apa itu jilbab di dalam ayat tersebut?

Menurut Ibnu Abbas ( Tafsir At Thabari 19/181 ), Allah Ta'ala memerintahkan kaum mukminah, jika keluar rumah untuk satu keperluan, agar menutup wajah dengan kain yang dijulurkan dari arah kepala "

Coba jawab keinginan kaum wanita yang hendak menjaga kemuliaan : salah kah mereka yang menjadikan rumah sebagai medan juang? Hina kah mereka yang mau menutup aurat karena meniru istri-istri Nabi Muhammad ﷺ?

Ayah, anak gadismu adalah harta sangat berharga. Jaga dan lindungi! Jangan biarkan bebas dan lepas liar.

Ayah, arahkan anak gadismu di pesantren, karena di sana lebih terjaga. Dengan segala kekurangan pesantren, dan tidak 100% yang di pesantren berhasil, namun bukankah seorang ayah harus berusaha menjaga anak gadisnya?

Tega kah dan rela kah, jika anak gadismu sekolah di tengah-tengah "serigala" buas yang selalu mengincar? Di tengah-tengah "buaya" yang terus bersiap menerkam?

Ah, biar dibilang apa, karena anak gadismu di pesantren. Dikata kuno atau ketinggalan jaman. Dituduh membelenggu perempuan. Difitnah ini dan itu. Biar saja!

Toh, tanggungjawab ayah diperhadapkan pada Allah Ta'ala di hari kiamat kelak. Bukan kepada manusia-manusia itu!

Anak perempuanku, mari kita pilih dan jalani kehidupan yang mulia ini. Jalan hidup yang telah ditempuh oleh istri-istri Nabi Muhammad ﷺ. Agar kita bisa berharap, di surga esok, kita orang tua dan anak dipersatukan dengan Nabi Muhammad ﷺ dan keluarganya.

Tetap semangat belajar di pesantren, anak gadisku!

Benda, 10 Rajab 1444 H/31 Januari 2023

t.me/anakmudadansalaf
2.9K viewsedited  04:41
Buka / Bagaimana
2023-01-29 18:48:37
4.0K views15:48
Buka / Bagaimana
2023-01-28 18:29:10

*SPESIAL * *TERBATAS *

┏ ●●●━━━━━━━━┓
  Cetakan Baru!
*TRILOGI THALABUL ILMI*
Ust. Abu Nasim Mukhtar
┗━━━━━━━━●●● ┛

Pemuda dalam Warna-warni Thalabul Ilmi
Duri Kelabu
Dari Ayunan sampai Liang Lahad, Imam Ahmad, Pemuda Ilmu dari Negeri Baghdad

Spesial, karena:
Cover baru, lay out baru.
Naskah dikoreksi ulang oleh penulis
Lux karena 3 buku dicetak sekaligus dan dikonsep dalam satu bundel
Dicetak terbatas
Terbitan ini resmi bentuk peralihan dari Toobagus Publishing ke Pusdiklatmu Media


اطلبه مسبقا الآن
0812-4001-2667
4.8K viewsedited  15:29
Buka / Bagaimana
2023-01-28 15:26:06 (179)

Eksplorasi dan Eksploitasi Hitam Kaum Perempuan ( II )

"Awalnya berkenalan di media sosial ", " Mula-mula terkoneksi chatting melalui aplikasi obrolan", atau kalimat semisal, seringkali dijadikan pembuka konferensi pers pihak kepolisian saat mengungkap kasus pembunuhan, kekerasan, pelecehan seksual, atau perampokan.

Korbannya? Mayoritas perempuan!

Sebagai satu sudut analisis; kenapa begitu mudahnya seorang perempuan menjadi korban?

Pelaku kejahatan memang melakukan trik-trik pendekatan untuk menggaet korban. Selalu dengan iming-iming dan kamuflase "perhatian".

Kaum perempuan yang mengalami kegersangan kasih sayang orang tua adalah sasaran empuk yang ditarget.

Diberi coklat, dikirim bunga, dikasih hadiah, ditraktir makan, diajak jalan-jalan, atau diantarkan main adalah modus klasik namun terus dipakai.

Kata-kata manis, puitis, romantis dan seolah-olah melimpahkan perhatian, seringkali dijadikan jaring untuk menipu.

Sungguh pilu! Kaum perempuan dieksploitasi untuk memenuhi hawa nafsu. Dieksplotasi untuk mengeruk keuntungan cuan.

Saya tidak sedang membahas secara detail apa saja bentuk eksploitasi itu.

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kaum perempuan begitu mudahnya dijadikan korban dengan trik-trik menipu ; yaitu menjanjikan perhatian dan rasa aman.

Maka, sebagai orang tua, haruslah benar-benar mencurahkan perhatian dan melimpahkan kasih sayang untuk anak perempuannya.

Ukuran cukup bukan dinilai secara sepihak oleh orang tua. Kadarnya menyesuaikan anak. Sebab, tiap-tiap anak berbeda kadar perhatian yang diinginkan.

Rasulullah ﷺ adalah teladan bagi orang tua!

Ruqayyah, putri beliau, jatuh sakit. Padahal waktu itu, beliau tengah memotivasi para sahabat berangkat untuk sebuah misi, yang kemudian berlanjut dengan perang Badar.

Sebagai ayah, Rasulullah ﷺ meminta Utsman bin Affan, menantu beliau untuk tetap tinggal merawat dan mendampingi Ruqayyah. ( Sahih Bukhari no.3130 )

Ibunda Aisyah melukiskan untuk kita tentang Fathimah, putri bungsu Rasulullah ﷺ.

كانت إذا دخلت عليهِ قامَ إليها فأخذَ بيدِها وقبَّلَها وأجلسَها في مجلسِه وَكانَ إذا دخلَ عليها قامت فأخذت بيدِه فقبَّلتهُ وأجلستهُ في مجلسِها

" Apabila Fathimah datang, Nabi Muhammad ﷺ bangkit berdiri menyambutnya, beliau raih tangan Fathimah dan menciumnya, serta memintanya duduk di tempat duduk beliau"

Sebaliknya, " Apabila Rasulullah ﷺ datang, Fathimah bangkit berdiri menyambut, beliau raih tangan ayahnya dan menciumnya, serta meminta beliau duduk di tempat duduknya
" HR Abu Dawud no. 5217.

Demikianlah Rasulullah ﷺ mencontohkan. Benar-benar perhatian dan sungguh-sungguh menyayangi putri-putri beliau.

Beliau bersabda:

مَن كُنَّ له ثَلاثُ بناتٍ يُؤْويهِنَّ، ويَرحَمُهُنَّ، ويَكفُلُهُنَّ، وجبَتْ له الجنَّةُ البتَّةَ

" Barangsiapa memiliki 3 anak perempuan, lalu ia memberikan kenyamanan, menyayangi, dan menafkahi mereka, surga sudah pasti untuknya " HR Ahmad no.14.247

Dalam riwayat di atas, para sahabat menawar agar hal itu juga berlaku untuk yang memiliki 2 anak perempuan. Dan Nabi Muhammad ﷺ  mengiyakan. Bahkan, menurut sebagian sahabat, andaikan ditawar untuk yang mempunyai hanya 1 anak perempuan pun, Nabi Muhammad ﷺ tentu akan mengiyakan.

Coba perhatikan syarat masuk surga bagi yang memiliki anak perempuan, yaitu membuatnya nyaman, melimpahkan kasih sayang, dan menafkahi.

Sayangnya, banyak orang tua yang tidak mengerti hal ini. Barulah terkaget bahkan shock, setelah anak perempuannya menjadi korban laki-laki yang merayunya.

Karena laki-laki itu, menurutnya,  lebih perhatian daripada ayahnya, lebih lemah lembut dari ayahnya, lebih bisa mendengarkan cerita dan keluh-kesahnya dibandingkan ayahnya, dan lebih bisa menghargai perasaannya dibandingkan ayahnya.

Agar tidak "kehilangan" anak perempuan, marilah melakukan refleksi diri; apakah selama ini, anak-anak perempuan kita telah memperoleh kasih sayang seperti yang mereka inginkan?

06 Rajab 1444 H/28 Januari 2023

t.me/anakmudadansalaf
5.2K viewsedited  12:26
Buka / Bagaimana
2023-01-24 09:32:10 (178)

Mereka Yang Menghina Kaum Wanita

.......


(179)

Eksplorasi dan Eksploitasi Hitam Kaum Wanita

......

(180)

Jangan Benci Kaum Wanita Yang Ingin Mulia

......
4.7K views06:32
Buka / Bagaimana
2023-01-24 09:31:50 (178)

Mereka Yang Menghina Kaum Wanita ( I )

Paling tidak artikel kecil ini adalah bukti keprihatinan dan masih adanya kesadaran bahwa tanggungjawab pendidikan anak adalah kewajiban bersama.

Beberapa saat lalu, kita dibuat miris dan risau oleh fakta banyaknya pelajar yang hamil di luar nikah. Memang beberapa kabupaten saja yang merilis, tetapi sudah menjadi rahasia umum bahwa di setiap kabupaten dihadapkan dengan kasus serupa.

Wanita sejak dahulu kala memang sering dianggap hina. Kalaupun ditinggi-tinggikan, itu hanya kamuflase yang membohongi. Ujung-ujungnya tetap sama ; merendahkan kaum wanita.

Eropa tentu lebih parah. Daratan Amerika pasti sangat buruk. Persia, Romawi, India, Cina, Afrika, dan Asia, atau manapun tempatnya, kita temukan fakta sejarah yang menempatkan wanita di titik nadir paling rendah.

Tidak terkecuali bangsa Arab di masa jahiliah. Contohnya; bayi yang terlahir dengan jenis kelamin perempuan, banyak yang dibunuh orang tua nya sendiri dengan ditanam hidup-hidup di padang pasir. Karena dianggap aib dan tidak berguna!

Nabi Muhammad ﷺ mengajak masyarakat waktu itu untuk melakukan hal yang bersifat antitesis dan melawan arus, yaitu memuliakan kaum wanita.

Dimulai dari mana? Dimulai dengan menyayangi dan mengasihi anak perempuan!

Beliau bersabda ﷺ :

لا تَكْرَهوا البَناتِ ، فإنَّهنَّ المُؤْنِساتُ الغالياتُ

" Jangan pernah membenci anak-anak perempuan! Sungguh, mereka adalah penenang jiwa dan aset yang sangat mahal " HR Ahmad dari sahabat Uqbah bin 'Amir. Sempat didhaifkan Al Albani dalam Dhaiful Jami' no.6268, lalu beliau koreksi dan sahihkan di As Sahihah no.3206

Nabi Muhammad ﷺ adalah ayah dari 4 anak perempuan. Masing-masing memiliki keistimewaan yang luar biasa.

Misalnya Fathimah, putri bungsu beliau, yang lahir 5 tahun sebelum kenabian.

Suatu saat, Nabi Muhammad ﷺ tengah bersujud di halaman Ka'bah.

Saat itu, sejumlah tokoh musyrik Mekkah sedang berkumpul. Mereka menantang, siapa yang berani menaruh kotoran unta di punggung Nabi Muhammad ﷺ.

Saat itu, tidak ada satu orang pun yang berani tampil membela.

Saat itu, Fathimah yang mendengar kabar, langsung datang ke depan Ka'bah. Kotoran unta itu dibersihkan dari punggung ayahnya.

Saat itu, Fathimah menghadap ke tokoh-tokoh musyrik Mekkah sambil mendoakan kejelekan.

Saat itu, Fathimah masih gadis kecil belum masuk usia baligh.

Subhanallah! Luar biasa!

Siapa yang mendidik Fathimah menjadi pemberani di usia yang masih kecil? Siapa yang membentuk karakter pejuang pada Fathimah? Ayahnya.

Beliau bersabda ﷺ :

فاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي، فمَن أغْضَبَها أغْضَبَنِي

" Fathimah adalah bagian (tak terpisahkan) dariku. Siapa yang membuatnya marah, sama artinya membuatku marah " HR Bukhari 3714 dan Muslim 2449

Ayah, jika engkau berikan cinta kepada anakmu, ia akan membalasnya dengan berlipat cinta. Bila engkau memperhatikan dengan takaran cukup, anakmu tentu akan menyerahkan waktu untuk memperhatikanmu.

Ketika engkau, wahai Ayah, mencurahkan kasih sayang, suatu hari nanti engkau akan menyaksikan keajaiban pengorbanan seorang anak.

Sayang, justru banyak ayah yang melakukan sebaliknya.

Adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala dan Al Hafiz Ibnu Hajar dalam Al Ishabah menyebut gelar Ummu Abiiha untuk Fathimah.

Ummu Abiiha artinya ibu untuk ayahnya. Kenapa? Karena, Fathimah sejak kecilnya telah mendampingi dan melayani ayahnya, yaitu Rasulullah.

Lebih-lebih setelah ibunda Khadijah wafat, praktis urusan rumah dan keperluan pribadi Rasulullah ditangani oleh Fathimah.

Bayangkan, seorang gadis remaja telah menanggung beban berat karena mendampingi sang ayah yang melaksanakan tugas-tugas kerasulan dengan berbagai persoalannya.

Oleh sebab itu, sebagai point pertama adalah memperhatikan pesan Nabi :

لا تَكْرَهوا البَناتِ ، فإنَّهنَّ المُؤْنِساتُ الغالياتُ

" Jangan pernah membenci anak-anak perempuan! Sungguh, mereka adalah penenang jiwa dan aset yang sangat mahal"

Ingat-ingatlah selalu bahwa anak-anak perempuan adalah aset berharga dan sangat tinggi nilainya, maka jagalah mereka!


03 Rajab 1444 H/24 Januari 2023

t.me/anakmudadansalaf
8.1K views06:31
Buka / Bagaimana
2023-01-22 01:28:15 (178)

Mereka Yang Menghina Kaum Wanita

.......


(179)

Eksplorasi dan Eksploitasi Hitam Kaum Wanita

......

(180)

Jangan Benci Kaum Wanita Yang Ingin Mulia

......
9.7K views22:28
Buka / Bagaimana
2023-01-21 15:20:36 (177)

Menambah Perhatian Untuk Anak Perempuan di Saat Datang Bulan

Haid, atau menstruasi, atau datang bulan, atau pilihan istilah lainnya, adalah pembicaraan yang sangat urgen. Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'aalamiin pun membahasnya secara detail dan rinci.

Imam Ahmad bin Hanbal ( Thabaqat Al Hanabilah 1/268 ) bertutur, " Perlu 9 tahun saya mempelajari pembahasan haid, sampai benar-benar paham ".

Subhanallah!

Sebab, hukum-hukum seputar haid tidak hanya harus dipelajari oleh seorang perempuan. Hal ini pun mesti dimengerti oleh seorang ayah, seorang ibu, seorang guru, seorang kakak atau adik, dan oleh siapa saja yang bertalian dengan perempuan.

Artikel kali ini, sebenarnya terkait kaum perempuan secara umum. Hanya saja, saya lebih menekankan pada orang tua, terutama ayah, terhadap anak gadisnya.

Saya akan menggunakan diksi ; gadis, untuk mewakili frasa ; anak perempuan yang telah baligh dan belum menikah.

Seorang gadis, apalagi pada haid pertama nya, tentu mengalami berbagai macam perubahan. Hal itu ada pada perubahan fisik, perubahan getar suara, perubahan sifat, perubahan cara berpikir, dan lain-lain.

Kebiasaan baru pun dialami seorang gadis. Mulai dari sering memperhatikan bentuk tubuhnya, wajahnya, pakaiannya, dan pertanyaan, " Apakah saya cantik? ".

Kebiasaan berdandan atau berhias juga terlihat jelas. Muncul juga ketertarikan pada lawan jenis. Mudah terbawa perasaan, gampang tersinggung, dan menutup-nutupinya, seolah menjadi ciri khas seorang gadis.

Ah, bicara tentang anak gadis, seakan tidak bertepian.

Namun, dari sekian langkah yang harus diketahui orang tua adalah perhatian dan kasih sayang kepada anak gadis harus ditambah di saat haidnya.

Berikut beberapa hadis dari Ibunda Aisyah, istri Rasulullah ﷺ, yang berusia masih muda saat berumahtangga.

Beliau bercerita:

كانَ يَتَّكِئُ في حَجْرِي وأَنَا حَائِضٌ، ثُمَّ يَقْرَأُ القُرْآنَ

" Dahulu, Nabi Muhammad ﷺ bersandar di pangkuanku lalu membaca Al Qur'an. Padahal aku sedang haid " Sahih Bukhari no.297

كُنْتُ أشْرَبُ وأَنَا حَائِضٌ، ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النبيَّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ فَيَضَعُ فَاهُ علَى مَوْضِعِ فِيَّ، فَيَشْرَبُ، وأَتَعَرَّقُ العَرْقَ وأَنَا حَائِضٌ، ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النبيَّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ فَيَضَعُ فَاهُ علَى مَوْضِعِ فِيَّ

" Aku minum, saat sedang haid, kemudian aku serahkan gelas kepada Nabi Muhammad ﷺ. Beliau lalu sengaja meletakkan bibir di bagian gelas aku minum, lalu beliau minum.

Aku membersihkan sisa-sisa daging pada tulang, saat sedang haid, lalu aku serahkan tulang itu kepada Nabi Muhammad ﷺ. Beliau sengaja meletakkan bibir di bagian tulang yang aku makan" HR Muslim no.300

كنتُ أُرجِّلُ رأسَ رسولِ اللهِ وأنا حائضٌ

" Aku biasa menyisiri rambut Rasulullah ﷺ, sementara aku sedang haid " HR Bukhari no.295 dan Muslim no.297

Nah, Ayah, dari beberapa hadis di atas, Ibunda Aisyah hendak menerangkan banyak hal untuk kita. Antara lain; besarnya perhatian dan kasih sayang Rasulullah ﷺ kepada beliau yang sedang haid.

Konteks hadis di atas memang terkait suami dan istri, namun jangan lupa bahwa Ibunda Aisyah tidak hanya bercerita tentang interaksi suami dan istri. Ibunda Aisyah menekankan kondisi beliau yang sedang haid.

Dengan demikian, seorang gadis yang sedang datang bulan, mesti lebih diperhatikan dibanding hari-hari yang lain. Harus lebih disayang dan dilembuti dari hari-hari biasa. Dan usahakan untuk lebih mengerti perubahan-perubahannya.

Otomatis, orang tua termasuk ayah, harus memantau fase dan siklus haid anak gadisnya. Normal ataukah tidak? Lancar ataukah tidak?

Sebagai contoh, ketika anak gadis wajahnya kecut, senyumnya hilang, nampak kurang semangat, terlihat lemas, bicaranya sepenggal-sepenggal, atau kurang mood belajar, seorang ayah harus hadir untuk menghibur dan membuatnya bergembira.

Dengan demikian, akan terjalinlah ikatan batin yang kuat antara seorang ayah dengan anak perempuannya.

Semoga anak-anak perempuan kita menjadi wanita-wanita salehah dan mulia, dan menjadi ibu yang baik untuk cucu-cucu kita ke depannya.

28 Jumadal Akhir 1444 H

https://t.me/anakmudadansalaf
7.3K viewsedited  12:20
Buka / Bagaimana