Get Mystery Box with random crypto!

Adapun munculnya istilah ijazah sanad sendiri dilatarbelakangi | Mind Quran

Adapun munculnya istilah ijazah sanad sendiri dilatarbelakangi karena kapasitas seorang guru seringkali tidak diketahui oleh para penuntut ilmu yang hendak belajar kepadanya. Hal ini disebabkan karena mereka memang belum memahami hal tersebut, padahal mencari seseorang guru yang memiliki kapabilitas merupakan syarat sebelum mengambil ilmu. Oleh karenanya munculah istilah ijazah sanad yang memiliki kedudukan layaknya sebuah sertifikat dari seorang Syaikh bahwa muridnya sudah layak untuk mengajar.”

Dari penjelasan ini dapat kita pahami bahwa kedudukan sanad al-Qur'an sangatlah penting meskipun itu tidak menjadi syarat wajib dalam mengajarkan al-Qur'an.

Namun, sebagai penghafal al-Qur'an, saya tetap menganjurkan untuk berguru kepada guru al-Qur'an yang memiliki sanad yang jelas. Seoarang guru yang memang memberi sanad berdasarkan kelayakan. Bukan sekadar sanad yang diberikan dengan cuma-cuma apalagi yang diberikan hanya untuk kepenting duniawi.

Guru kami pun tidak memperkenankan menggunakan hafalan kami untuk mengikuti musabaqoh al-Qur'an. Bahkan teman saya yang juga sama-sama memiliki jalur sanad dari KH. Arwani Amin Kudus gurunya tidak memperkenankan sanad Qurannya untuk mendaftar beasiswa atau apapun itu.

Seolah ini terkesan berelebihan. Tapi begitulah guru-guru sepuh dalam menjaga al-Qur'an agar tidak terkontaminasi oleh motif-motif duniawi.

Perlu saya tambahkan juga bahwa antara Syahadah dengan Sanad itu BERBEDA.

Setiap pesantren tahfidz bisa saja megeluarkan syahadah sebagai bukti bahwa santri itu telah menyelesaikan hafalan al-Qur'an 30 juz. Namun itu belum tentu disertai dengan sanadnya jika guru itu tidak memiliki sanad atau tidak berkenan memberikannya.

Sedangkan sanad, santri benar-benar diberi ijazah yang didalamnya terdapat sanad gurunya yang bersambung hingga Rasullullah.

Di pesantren-pesantren salaf, untuk mendapatkan sanad sangatlah ketat dan tidak mudah. Namun entah mengapa di zaman modern ini, pemberian sanad seolah menjadi bahan komoditas dan bisa diperjualbelikan. Kita tidak bisa menghakimi atas apa yang terjadi.

Kita hanya bisa berdoa, semoga niat kita dalam menghafal al-Qur'an benar-benar tulus untuk Allah.

Wallahua'lam

Blora, 14 Juli 2022