Get Mystery Box with random crypto!

PENTINGKAH SANAD AL-QUR'AN? Oleh: A. S. Rizal, M.Pd al-Hafidz | Mind Quran

PENTINGKAH SANAD AL-QUR'AN?

Oleh: A. S. Rizal, M.Pd al-Hafidz (Founder @MindQuran)

Masih terekam jelas di ingatan saya ketika Abah Yai Muharror Ali al-Hafidz mengumpulkan kami berenam sebelum kami ujian tasmi' al-Qur'an 30 Juz bil-ghoib dalam sekali majelis.

Abah Yai menyampaikan bahwa kami harus menyiapkan ujian tasmi' 30 juz dengan sebaik mungkin.

Berbeda dengan kakak-kakak senior kami dahulu, ujian angkatan kami lebih diperketat. Pasalnya Abah Yai mau memberi sanad al-Qur'an bagi yang santri yang ingin di wisuda.

Beliau menyampaikan kurang lebih seperti ini jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia

"Saya diberi pesan oleh Mbah KH. Arwani Amin untuk tidak memberikan sanad al-Qur'an ini kepada sembarang orang. Mbah Arwani berpesan syaratnya diberi sanad itu ada dua. Pertama, hafalannya lancar. Kedua, bacaan al-Qur'annya benar"

Pesan itu benar-benar saya ingat hingga sekarang. Akhirnya, dari 6 calon wisudawan yang diuji, hanya ada 4 calon wisudawan yang lolos ujian termasuk saya.

Abah Yai kami memiliki standar yang cukup ketat dalam meloloskan santri yang akan diwisuda dan diberi sanad. Standar yang beliau tetapkan adalah setiap juz maksimal salah hanya 3 kali. Jika melebihi 3 kali salah, maka harus disimak ulang hingga kesalahannya sangat minimal atau tidak ada kesalahan.

Itulah mengapa tidak semua santri bisa lolos ujian hafalan al-Qur'an 30 juz sekali duduk. Ada yang 2 tahun baru lolos, 4 tahun baru lolos, 5 tahun, 6 tahun bahkan ada yang sampai 11 tahun baru lolos ujian.

Kontrol kualitas ini membuat santri lebih bersungguh-sungguh dalam menghafal al-Qurán. Meski di sisi lain akhirnya ada juga santri yang memilih mundur karena ketatnya standar ini.

Lantas, apakah sanad itu penting bagi penghafal al-Qur'an?

Jawabnya adalah SANGAT PENTING!

Mengapa?

Perlu diketahui bahwa sanad Al-Quran merupakan sebuah kesaksian dari sang guru bahwa muridnya sudah memiliki kapabilitas untuk mengajarkan Al-Quran.

Dengan adanya sanad bacaan yang bersambung hingga Rasulullah, menunjukkan bahwa bacaan kita sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah kepada shahabat-shahabatnya hingga akhirnya bermuara pada guru setoran hafalan kita.

Akan tetapi, seorang pengajar yang tidak memiliki sanad bukan berarti secara otomatis diragukan kemampuannya.

Sebab banyak orang yang memiliki keahlian akan tetapi tidak mengambil sanad Al-Quran karena berbagai hal. Entah karena kesibukan, jauh dari para masyayikh yg memiliki sanad ataupun berbagai alasan lainnya.

Sebagaimana alumni dari pesantren kami. Kakak senior kami bercerita bahwa Abah Yai tidak pernah memberi sanad kepada wisudawan. Padahal pondok ini sudah berdiri kurang lebih 40 tahun. Baru angkatan kamilah sanad itu diberikan karena suatu alasan. Abah Yai pun begitu hati-hati dalam memberikan sanad itu.

Namun bukan berarti alumni-alumni pondok kami tidak kapabel dalam mengajar al-Qur'an. Karena persyaratan mendapat sanad yang begitu ketat, maka alumni-alumi pesantren kami hanya diberi syahadah. Sebuah legalitas bahwa santri ini memiliki kemampuan membaca al-Qur'an yang baik dan benar.

Imam As Suyuthi rohimahulloh pernah menyinggung hal ini dalam kitab Al Itqon fi ‘Ulumil Quran :

والإجازة من الشيخ غير شرط جواز التصدي للإقراء والإفادة؛ فمن علم من نفسه الأهلية جاز له ذلك وإن لم يجزه أحد، وعلى ذلك السلف الأولون والصدر الصالح، وكذلك في كل علم وفي الإقراء والإفتاء، خلافا لما يتوهمه الأغبياء من اعتقاد كونها شرطا، وإنما إصطلح الناس على الإجازة لأن أهلية الشخص لا يعلمها غالبا من يريد الأخذ عنه من المبتدئين ونحوهم لقصور مقامهم عن ذلك، والبحث عن الأهلية قبل الأخذ شرط فجعلت الإجازة كالشهادة من الشيخ للمجاز بالأهلية.
والله أعلم.

“Ijazah (sanad Al-Quran) bukanlah merupakan syarat bolehnya seseorang untuk mengajarkan Al-Quran. Oleh sebab itu, siapa saja yg memiliki kapabilitas maka ia berhak untuk mengajarkan Al-Quran meskipun tidak memiliki sanad. Dan seperti itulah keadaan para salafussholih terdahulu, baik mengajarkan Al-Quran ataupun berfatwa. Tidak sebagaimana yg dipahami oleh sebagian orang jahil bahwa memiliki sanad merupakan syarat untuk mengajar.