Get Mystery Box with random crypto!

'Tidak boleh 'hasad' kecuali pada 2 hal; pada orang yang diber | Kristaliman

"Tidak boleh "hasad" kecuali pada 2 hal; pada orang yang diberi harta lalu diinfaqkan di jalan yang haq, pada orang yang diberi Hikmah lantas ia mengamalkannya (di antara manusia) dan mengajarkannya" - Muttafaq'alaih

Hasad yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah gibthoh, dan gibthoh tidaklah tercela. Perbedaan antara keduanya;
- Hasad; menginginkan hilangnya nikmat yang dimiliki orang lain.
- Gibthoh; menginginkan nikmat yang dimiliki orang lain, tanpa berharap hilangnya nikmat tersebut darinya.

Nabi pernah mendoakan Ibnu 'Abbas;
اللهم علمه الحكمة
"Ya Allah ajarkanlah ia hikmah" [al-Bukhari]

*Dua (2) rukun Hikmah;*
1. Mampu membedakan hal-hal yang berbeda,
2. Mampu menerapkan hukum yang sesuai dan benar pada masing-masing hal yang berbeda tersebut.

Membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lain, bisa dengan ilmu dan akal. Yang bisa dibedakan dengan syara' maka dibedakan melalui ilmu syar'i. Apa yang bisa dibedakan melalui akal, maka dicari tahu dengan akal.

Ketidakmampuan membedakan, pasti menjadikan seseorang tidak hikmah.

Ketidakmampuan membedakan, ada 2 tingkatan;
1. Kully; tidak mampu total
2. Juz-iy; tidak mampu sebagian.

Contoh yang kully; kesesatan sekte Wihdatul Wujud yang tidak bisa membedakan segala yang wujud di alam (makhluk) dengan al-Khaliq (Allah). Menurut mereka; semua yang nampak ini sama saja, semuanya wujud Kholiq (na'udzubillah).

Adapun yang juz-iy sangat banyak sekali. Beberapa contohnya;
-ketidakmampuan membedakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk. Sampai-sampai ahlul kalam menganggap sifat-sifat Allah yang disebut dalam al-Quran dan hadits-hadits shahih mengandung keserupaan dengan sifat makhluk (na'udzubillah).
-ketidakmampuan membedakan mana maksiat yang bisa mengeluarkan dari Islam dan mana yang tidak sampai mengeluarkan dari Islam. Ini akar kesesatan Khawarij. Mereka jauh dari hikmah.
-ketidakmampuan membedakan mana yang wajib dan mana yang mustahab (amalan anjuran, tidak sampai ke level wajib). Sehingga menyebabkan munculnya sikap yang tidak hikmah, seperti; menghukum anak gara-gara anak meninggalkan perkara yang mustahab. Ini sikap yang tidak hikmah.
-dan lain-lain banyak sekali, yang intinya; sikap tidak hikmah bisa lahir dari ketidakmampuan membedakan tsb.

__
Johan Saputra Halim
t.me/kristaliman