Free English Course

2022-06-08 00:46:00 Buka / Bagaimana

2022-06-08 00:43:40 Buka / Bagaimana

2022-06-07 15:43:37 Buka / Bagaimana

2022-06-07 15:40:21 Buka / Bagaimana

2022-06-07 11:31:18 *Be Used to*

Kita udah ngebahas tentang *used to + infinitive*. Nah, sekarang ada lagi nih *used to*. Tapi kali ini, *be used to* yang diikuti oleh _verb ing_ atau _nouns/pronouns._

*Fungsi*

*Be (is, am, are, was, were) used to* yang diikuti oleh _verb ing, noun, atau pronoun_ digunakan untuk menyatakan hal yang biasa kita lakukan. Maksudnya, hal tersebut mudah untuk kita lakukan karena kita sudah terbiasa, jadi kita merasa familiar dengan hal tersebut.

Contoh:
_Novita is used to working under pressure._
(Novita terbiasa bekerja di bawah tekanan)

_Joe used to live in Alaska, so he was used to cold weather._
(Joe dulunya tinggal di Alaska, jadi dia terbiasa dengan udara yang dingin)

_She is used to doing the laundry manually._
(Dia terbiasa mencuci secara manual menggunakan tangan)

_Jonathan is not used to spicy food._
(Jonathan tidak terbiasa dengan makanan pedas)
.
.
.
*Get Used to atau Be Used to?*

Get used to memiliki makna yang mirip dengan be used to. Tapi, get used to digunakan untuk hal yang mulai terbiasa dilakukan.

Bandingkan kedua kalimat berikut ini:

1. _I am used to the hurly-burly of city life because I have lived here since I was born._

2. _I am getting used to the hurly-burly of city life now. I used to live in the countryside. Therefore, I found it stressful when I first moved in Jakarta._


Pada kalimat pertama, dia sudah tinggal di kota sejak lahir, makanya terbiasa dengan hiruk-pikuk kehidupan di kota.

Pada kalimat kedua, dia baru saja pindah dari desa ke kota. Jadi, dia masih harus beradaptasi dengan kehidupan kota Jakarta. Dan sekarang dia sudah mulai terbiasa. Tapi, belum yang 100% terbiasa. Adaptasinya masih berproses. Buka / Bagaimana

2022-06-07 01:52:34 *USED TO + INFINITIVE*

*Fungsi*

*Used to + infinitive* menyatakan kebiasaan atau keadaan yang ada atau terjadi di waktu lampau. Ketika kita menggunakan *used to + infinitive*, berarti kita mau memberitahukan bahwa hal tersebut sudah berubah sekarang.
*Used to* yang digunakan untuk menyatakan kebiasaan atau keadaan yang ada atau terjadi di waktu lampau ini harus diikuti *infinitive* atau kata kerja bentuk paling dasar.

Contoh:
_Sally used to be a crybaby, but now she is a tough woman._
(Sally dulunya cengeng, tapi sekarang dia adalah seorang wanita yang tangguh)

_Josh used to be a chain-smoker._
(Josh dulunya perokok berat, tapi sekarang sudah tidak lagi)

_We used to live here._
(kami dulunya tinggal disini. Sekarang sudah tidak lagi)
.
.
.
*Bentuk Negative dan Interrogative*

Seperti halnya *simple past*, bentuk negative dan interrogative dari Used to + infinitive menggunakan did.

Contoh:
_I didn’t use to sleep early when I was a college student, but I usually go to bed before 10 pm now._
(Aku dulunya gak biasa tidur lebih awal ketika aku masih jadi mahasiswa, tapi sekarang aku biasanya tidur sebelum jam 10 malam)

_She didn’t use to like broccoli, but she loves it now._
(Dia dulunya suka brokoli, tapi dia menyukainya sekarang)

_Did you use to eat rice when you lived in Indonesia?_
(Apakah kamu dulunya makan nasi ketika tinggal di Indonesia?)
.
.
.
*Perbedaan _Used to_ dan _Simple Past_*

Kan sama-sama menyatakan hal yang terjadi di waktu lampau, terus bedanya apa donk?

*Used to + infinitive* dan *simple past* bisa digunakan untuk menyatakan suatu kebiasaan yang ada di waktu lampau, atau hal-hal yang berkali-kali kamu lakukan di waktu lampau. Dan maknanya pun akan sama saja.

Contoh:
_They used to play basketball after school._
_They played basketball after school._
(Mereka dulunya bermain basket sepulang sekolah)
Maknanya sama saja kan?
.
.
.
*_Tapi…_*

*Used to + infinitive* tidak bisa digunakan jika kejadian tersebut merupakan kejadian spesifik yang terjadi di waktu lampau dan bukan bagian dari kebiasaan di waktu itu. Dalam hal ini, kamu hanya bisa menggunakan *simple past.*

Contoh:
I missed the bus this morning.
(Aku ketinggalan bis pagi ini)

BUKAN: I used to miss the bus this morning. Hal ini karena kamu hanya menceritakan kejadian yang kamu alami pagi tadi. Dan hal tersebut bukan merupakan bagian dari kebiasaan kamu di waktu lampau. Buka / Bagaimana

2022-05-25 13:31:21 To make ends meet Buka / Bagaimana

2022-05-25 12:48:39 Make Ends Meet

Apa itu make ends meet?

Make ends meet berarti menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Hanya bisa untuk membayar tagihan listrik, air, telepon, dan lain-lain tanpa harus berhutang.
Dengan kata lain, make ends meet dapat diartikan sebagai “mencukupi kebutuhan sehari-hari.”

Contoh:

He can barely make ends meet, let alone buy a new car.
(Dia aja jarang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi membeli sebuah mobil baru)


Joko is looking for a side hustle to make ends meet.
(Joko sedang mencari pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari) Buka / Bagaimana

2022-05-24 02:50:26 EMBEDDED QUESTIONS

Embedded questions, atau juga dikenal sebagai indirect questions, digunakan untuk menanyakan sesuatu dengan lebih sopan dan meminta atau menyuruh seseorang melakukan sesuatu dengan kesan tidak memaksa.

Contoh:
Normal (Direct) question: What is your name?
Embedded (Indirect) question: Would you tell me what your name is?

Ketika menggunakan embedded question, kesannya jadi lebih sopan kan?
.
.
.
Cara Menyusun Embedded Question

Biasanya (meskipun tidak selalu), embedded questions diawali dengan frasa berikut ini:
Can/Could you tell me…? (Bisakah Anda memberitahu saya …)
Do you know…? (Apakah Anda tahu …)
Would you mind…? (Apakah Anda keberatan…)
Do you have any idea…? (Apakah Anda tahu …)
Would it be possible…? (Apakah memungkinkan …)
I wonder… (Saya penasaran/ingin tahu…)

Kemudian tambahkan kalimat tanya, tapi dengan susunan S + V.
Contoh:
Could you tell me where the bank is?
(Bisakah Anda memberitahu dimana lokasi bank?)


Dalam kalimat ini, kata tanya where berperan sebagai kata hubung kemudian diikuti dengan subject (the bank), lalu verb (is).

Susunan seperti ini biasa digunakan ketika kalimat tanya versi normalnya menggunakan kata tanya, seperti what, when, where, why, who, which, whose, dan how.
.
.
Lha terus gimana donk kalau gak pake kata tanya? Kan ada tuh pertanyaan yang diawali oleh do, does, did, dll?

Kamu hanya perlu menggunakan kata hubung whether atau if dan hilangkan auxiliary verb-nya. Dan jangan lupa gunakan tenses yang sesuai dengan konteks, ya.

Contoh:
Normal question: Has the meeting begun yet? (Apakah rapatnya sudah dimulai?)
Embedded question: Do you know whether the meeting has begun yet? (Apakah Anda tahu rapatnya sudah dimulai atau belum?)

Normal question: Does he love me? (Apakah dia mencintaiku)
Embedded question: I wonder if he loves me. (Aku penasaran apakah dia mencintaiku)
Pada contoh embedded question di atas, auxiliary verb “Does” dihilangkan dan diganti dengan kata hubung “if”. Kemudian, verb-nya muncul setelah subject dan menggunakan simple present tense sesuai dengan konteks. Buka / Bagaimana