Get Mystery Box with random crypto!

MANUSIA YANG VIRAL DI LANGIT 11 Juta Orang Afrika Jadi Mualaf | Ari Chandra Kurniawan

MANUSIA YANG VIRAL DI LANGIT

11 Juta Orang Afrika Jadi Mualaf Melalui Abdurrahman As Sumait. Apakah anda mengenal Sheikh Abdurrahman Al Sumait?

Abdul Rahman Al-Sumait adalah nama yang mungkin tidak banyak orang mengetahuinya. Tapi kiprahnya dalam dunia dakwah dan amal kemanusiaan sudah sangat besar. Sangat bermanfaat mengenang kehidupan tokoh seperti Al-Sumait untuk menghidupkan sisi kemanusiaan yang sudah kian tergerus dalam hati banyak orang saat ini.

Al-Sumait dilahirkan pada tanggal 15 Oktober 1947 di Kuwait. Keluarga islami menjadi lingkungan yang menumbuhkannya menjadi pribadi yang shalih. Cita-cita Al-Sumait sejak kecil adalah menjadi dokter. Lamunannya adalah kondisi masyarakat benua Afrika yang banyak masih menderita dan membutuhkan bantuan. Al-Sumait memang sangat terpengaruh dengan bacaan-bacaannya tentang akhlak Rasulullah saw. dan para sahabat mulia.

Pada tahun 1963, Al-Sumait mendaftarkan dirinya di fakultas kedokteran Universitas Baghdad yang menurut rumor sangat sulit mahasiswa mendapakan kelulusan. Ternyata Al-Sumait lulus lancar pada tahun 1972. Kemudian menambah keilmuannya dengan penyakit wilayah panas di Universitas Liverpool, Inggris. Al-Sumait juga mendalami penyakit dalam dan penyakit pencernaan di Universitas McGill, Kanada.


Al-Sumait menambah pengalaman kedokterannya dengan bekerja di berbagai rumah sakit internasional seperti rumah sakit Montreal, rumah sakit King’s College London, dan rumah sakit Al-Sabah.

Al-Sumait pindah ke benua Afrika ketika ia dipercaya oleh seorang wanita Kuwait yang kaya untuk membangun sebuah masjid di Malawi. saat itu, sebagian masjid yang ada di malawi adalah bangunan yang terbuat dari jerami. Dia melihat orang-orang di negara Afrika yang hidup dalam kondisi kumuh dan miskin.

Al-Sumait juga menyadari pentingnya mengubah perhatian dunia ke benua afrika, dimana sejumlah besar orang yang hidup dalam kemiskinan dan kebodohan dan menderita berbagai penyakit. Di Afrika, Al-Sumait dikenal sebagai da'i dan sebagai seorang pekerja amal yang jujur.

Lalu mulai tahun 1983, Al-Sumait mencurahkan fokusnya dalam amal kemanusiaan di Direct Aid. Al-Sumait lah yang mendirikan, lalu menjadi sekretaris jenderal, dan terakhir sebagai ketua dewan direksinya hingga tahun 2008.

Melalui lembaga inilah cita-cita kemanusiaan Al-Sumait terwujud. Apalagi saat istri Amir Kuwait menyumbang untuk membangun masjid di luar Kuwait. Al-Sumait memilih Malawi yang dilihatnya sangat minim masjid.

Ada satu rahasia kesuksesan Al-Sumait dalam membantu orang lain saat kelaparan dan bencana, yaitu bahwa membantu mereka bukan hanya kewajiban lembaga kemanusiaan, tapi kewajiban semua orang sesuai dengan apa yang dimilikinya. Sehingga yang dilakukan Al-Sumait adalah meyakinkan semua orang bahwa mereka bisa membantu orang lain, walaupun mungkin hanya sedikit.

Al-Sumait mengadakan pengobatan untuk orang-orang sakit, memberi makanan untuk orang-orang yang lapar, dan pakaian bagi mereka yang tidak memiliki mereka. beliau tidak peduli apakah mereka Muslim atau non-Muslim. Ia membantu semua orang yang membutuhkan bantuan tanpa bertanya tentang agama atau ras seseorang.

Sebagai seorang yang sangat sederhana dan rendah hati, semasa hidupnya Al-Sumait memberikan bantuan kepada mereka yang layak mendapatkannya tanpa pernah pamer atau publisitas. Tak ada aksinya yang melibatkan media atau publikasi pencitraan. Inilah yang membuat namanya tidak banyak dikenal di dunia, bahkan di kalangan muslim.

Usaha ini mungkin diremehkan banyak orang, tapi ternyata hasilnya sangat mencengangkan. Al-Sumait berhasil membantu orang yang membutuhkan di 28 negara Afrika. Hasilnya adalah 5.700 masjid, 8600 sumur, 860 sekolah, 4 perguruan tinggi, 204 islamic center, dan melatih 4000 kader dakwah dan guru di Afrika.

Kehidupan Al-Sumait dan istrinya sangat sederhana. Di sebuah rumah kecil di Madagaskar. Perjalanan kerjanya kadang sangat berat. Al-Sumait biasa berjalan kaki di jalan gersang maupun tanah berlumpuh berpuluh-puluh kilometer.