Get Mystery Box with random crypto!

° 𝐑𝐮𝐛𝐚𝐧𝐢𝐲 Ꮺ

Logo saluran telegram yaturrubaniy — ° 𝐑𝐮𝐛𝐚𝐧𝐢𝐲 Ꮺ
Logo saluran telegram yaturrubaniy — ° 𝐑𝐮𝐛𝐚𝐧𝐢𝐲 Ꮺ
Alamat saluran: @yaturrubaniy
Kategori: Tidak terkategori
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 159
Deskripsi dari saluran

>> tetaplah menebar kan kebaikan, meski sering dianggap munafik oleh orang-orang
>> Apabila kau temui aku sudah tidak aktif lagi dimedsosku,maka akan ada dua alasan : aku sibuk atau aku sudah kembali kepada Rabb-Ku

Ratings & Reviews

2.33

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

0

3 stars

2

2 stars

0

1 stars

1


Pesan-pesan terbaru

2022-03-21 10:32:57 "Siapa merendah karena Allah, Allah tinggikan dia, dan siapa merasa dirinya tinggi namun tidak karena Allah, Allah rendahkan dia"

Orang sombong itu seluruh kebenaran hanya benar jika menurut versi dia, jika benar menurut orang lain, padahal itu memang benar, ia tidak mau.

Orang yang ketika dipuji2 orang lain ia biasa2 saja, tidak terpengaruh, terkadang itu karena dia orang yang sombong, kenapa? Sebab ia menganggap orang lain itu remeh, sehingga pujiannya-pun ia anggap tidak penting. Ini krisis sekali.

Ada orang berbaju bagus, hidup mewah, serba cukup, itu bukan sombong. Ada orang yg tidak bagus dalam sosial, suka diam dan sedikit bicara, itu bukan sombong. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.

Cuek akan menjadi sombong ketika ada kesalahan dirinya dan kebaikan orang lain lalu ia mengabaikan. Cuek akan menjadi tawadlu ketika ada kesalahan orang lain dan kebaikan dirinya lalu ia tidak menghiraukan.

Ada orang yg jika mengetahui ciri-ciri kesombongan, lalu pikirannya tertuju kepada orang lain, bukan kepada dirinya sendiri, kadang itu bukanlah tawadlu. Dan ada orang yg jika mengetahui ciri-ciri tawadlu, lalu pikirannya tertuju kepada dirinya sendiri, bukan kepada orang lain, kadang itu merupakan kesombongan.

Tawadlu' itu tidak harus tunduk. Mengurus kehidupan keluarga itu tawadlu. Menyelesaikan permasalahan orang lain itu tawadlu. Bertanggungjawab itu tawadlu.

Dan dua hal ini, sungguh melelahkan, bahkan yang mengucapkannya pun belum tentu selamat, kecuali dengan adanya hubungan dan bantuan dari langit.

Memang benar kata seseorang:

"Manusia diciptakan dari tanah, berdiri di tanah, tumbuh besar juga di tanah, dan akan dikembalikan ke tanah. Tapi anehnya tingkah dan sifatnya seperti 'langit'?"

﴿تِلكَ الدّارُ الءاخِرَةُ نَجعَلُها لِلَّذينَ لا يُريدونَ عُلُوًّا فِى الأَرضِ وَلا فَسادًا وَالعٰقِبَةُ لِلمُتَّقينَ﴾ [القصص:83]

Negeri akhirat itu hanya Kami jadikan untuk orang2 yang tidak ingin 'tinggi' di bumi, tidak ingin kerusakan di bumi. Dan bagi orang bertakwa, semua berakhir baik.

Semoga Allah menutupi aib kita.
111 viewsNidya Rahma, 07:32
Buka / Bagaimana
2022-03-19 16:22:28 Beberapa orang masih memberi kesempatan atas kesalahan yang pernah kita perbuat. Membuka tangannya lebar-lebar dan menyiapkan ruang pemaafan yang begitu luas. Kita merasa tak layak menerima itu, namun mereka terus meyakinkan sembari menyuguhkan secangkir hangat penuh obrolan.

Kita terus saja berbincang tentang masa lalu, seharusnya begini dan tidak seharusnya begitu. Ia menjeda, "Kemana arahmu sekarang? Berhentilah terjebak di masa lalu dan mulailah membuat cerita baru," katanya menegaskan, "masih ada waktu untuk menciptakan masa depan." Sambungnya menawarkan harapan.

Kita tak pernah tahu, bagaimana mereka beroleh hati seluas dan selapang itu. Memang, kata maaf tak pernah terbatas oleh waktu. Ianya ialah bahasa hati yang bisa diucap kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan bagaimanapun. Meski begitu, mereka yang memulakan maaf adalah pemberani, dan mereka yang bersedia menerima maaf adalah berjiwa kuat.

(Setuju dengan ini?)
106 viewsNidya Rahma, 13:22
Buka / Bagaimana
2022-03-14 17:33:49 Kenyataan yang harus kau hadapi, mungkin tidak selalu menyenangkan. Kenyataan yang terjadi, mungkin kenyataan yang tidak pernah kau harapkan. Tapi adanya memang demikian.
Maka dengan belajar menerima dan memaafkan, semuanya akan terasa lebih melegakan. Akan terasa lebih ringan, hati lebih ringan pula dalam kedamaian.
.
Pun jika memaafkan itu untuk seseorang. Semoga hatimu kian membaik, yang tadinya lukanya menganga—dengan memaafkan jadi lebih mereda rasa sakitnya.
Pun jika karena kecewa, semoga dengan memaafkan; apa-apa yang menyakitkan jadi lebih berkurang rasa kecewanya.
.
Memaafkan memang butuh proses, terkadang tidak mampu satu atau dua hari belajar. Tapi itulah hidup yang terus berjalan. Tidak mungkin hatimu akan kau bayangi dalam kebencian dan dendam.
Maka memaafkan adalah cara mengurangi rasa sakitnya.
Memaafkan adalah menjemput kedamaian diri sendiri, bukan untuk orang lain.
133 viewsNidya Rahma, 14:33
Buka / Bagaimana
2022-03-12 16:53:35 “Gapapa, kalau dirimu lagi kenapa-kenapa” (it’s okay, not to be okay)
.
Gapapa kalau sedang sedih, kalau dirimu sedang marah, sedang kecewa karena suatu hal. Allah menciptakan kita sebagai manusia yang memiliki berbagai macam emosi. Kita bukan robot, jadi wajar kalau merasakan jenis-jenis emosi seperti itu. Yang tidak wajar adalah dirimu memelihara perasaan negatif itu terlalu lama. Dibiarkan membesar amarahnya, dibiarkan berkerak kecewanya, dibiarkan berlarut-larut rasa sedihnya.
.
Kuncinya, terima dulu kalau kau sedang merasakan emosi tersebut. Jadikan Allah sebagai yang pertama kau ceritakan tentang hal ini dan berdoalah ke Allah untuk diberikan kemampuan mengelola rasa. Diberikan kelapangan hati untuk tawakkal atas segala yang diizinkan terjadi oleh Allah dalam kehidupanmu. Diberikan orang-orang baik untuk memberikanmu banyak sudut pandang lain sehingga kau mampu sedikit demi sedikit mengelola emosi negatif tersebut dan tidak membiarkan mengendap lama dalam hatimu.
.
Terima, ketika dalam prosesnya, Allah melatihmu dengan berbagai macam hal dalam hidupmu sehingga pada akhirnya dirimu mendapatkan semua hal yang kau minta tersebut seiring berjalannya waktu. Karena semua itu perlu dilatih, my dear. Izinkan dirimu untuk bersabar dalam berproses untuk mencapai tawakkal atas segala keputusan-Nya. Sehingga kau juga mendapatkan kemampuan dalam mengelola rasa. Saat kau pada akhirnya Allah izinkan mendapatkan kemampuan itu, kau pada akhirnya dapat merasakan di dalam hatimu :
.
“Oh, jadi ini rasanya tenang dan tetap bahagia ketika menerima segala pilihan Allah itu ”
113 viewsNidya Rahma, 13:53
Buka / Bagaimana
2022-03-07 00:57:51 JIKA KITA BERSUKA CITA MAKA MATAPUN MENETESKAN AIRNYA DAN APABILA KITA BERDUKA MATA INI JUGA MENETESKAN AIR MATA, HIDUP MANUSIA HAQIQATNYA BERADA DI PUSARAN AIR MATA SUKA DAN DUKA, SEORANG MUKMIN SEJATI AKAN TETAP MEMUJI RABBNYA APAPUN KEADAANNYA.
122 viewsrobiatul adawiyah, 21:57
Buka / Bagaimana
2022-03-07 00:37:41 Al 'Allamah Ibnul Qoyyim Rahimahullah Berkata :

"Apabila Allah Ta'ala memberikan kenikmatan kepadamu, kemudian Dia mencabutnya, sesungguhnya tidaklah Allah mencabutnya karena sifat bakhil dan tidak pula karena ingin menguasai nikmat tersebut. Akan tetapi engkaulah yang menyebabkan hilangnya nikmat tersebut darimu."

Thoriqul Hijratain, hlm 64.

Cc : fawaidhsylvvea
112 viewsrobiatul adawiyah, 21:37
Buka / Bagaimana
2022-03-07 00:34:04 "Jika kau tak mampu menjadi pena untuk menuliskan kebahagiaan pada orang lain, maka jadilah penghapus, yang mampu menghapus kesedihan orang lain, memberi harapan pada mereka bahwa insyaallah pada hari esok akan lebih indah dibanding hari ini."

Cc : abdurrahmaanzahier
110 viewsrobiatul adawiyah, 21:34
Buka / Bagaimana
2022-03-06 16:50:06 Sekarang, kamu di sini. Di suatu tempat di mana kamu dikelilingi berbagai pilihan: bahagia dan sedih, gelap dan terang, mudah dan sukar. Kamu harus memilih salah satu dari keduanya untuk menemukan kebenaran tersembunyi untuk membuat hatimu merasa damai. Mungkin, kamu akan menyesali keputusan itu beberapa saat. Tak apa. Inilah hidup. Toh, jikalau gagal dan keliru, kesempatan baik itu tidak hilang, ia hanya berganti peran, lalu akan kembali dalam wujud lain.

Menemukan apa yang membuat hatimu tak lagi bertanya-tanya perihal segala sesuatunya memang perlu waktu. Ia tidak datang dengan sukarela, tidak hadir secara tiba-tiba, tidak didapat dengan mudah. Terkadang harus ditempuh dengan pilihan yang sulit dan hari yang melelahkan. Sehingga kamu harus berangkat dengan keyakinan pada diri sendiri, bahwa hari di mana segala sesuatunya terasa berat dan menyesakkan dadamu boleh jadi adalah hari di mana ladang pahala sedang berlimpah ruah. Selama kamu sabar dan ikhlas menjalani, kamu akan menemukan keindahan meski pada kejatuhan paling keras sekali pun. Kamu akan tahu, bahwa bagian terbaik bukanlah kamu dimudahkan memilih, tetapi dipaksa untuk menerima pilihan terbaik.

(Ini mudah dimengerti?)
108 viewsNidya Rahma, 13:50
Buka / Bagaimana
2022-03-05 04:56:07
Ditinggalkan manusia kita masih bisa sanggup, tapi bagaimana bila ditinggal Allah?

Jangan Jauh-Jauh
102 viewsdeleted account, 01:56
Buka / Bagaimana
2022-03-04 15:59:52 Biar bagaimana pun, beberapa orang dan tempat berubah setelah kamu tinggalkan. Itulah mengapa, kamu mesti berpikir ulang sebelum memutuskan benar-benar pergi. Sebab, meskipun ia masih ada di tempatnya saat kamu kembali, semuanya tak lagi sama.

***
Di sisi lain, kamu memaksa seseorang untuk tetap tinggal. Sebab kamu berpikir, kebersamaan itu abadi dan kepergian itu tak akan pernah terjadi. Biar bagaimana pun, jika sudah (hampir) waktunya, ia akan tetap pergi. Jika diizinkan, ia akan meninggalkan tanda-tanda sebelum benar-benar pergi. Tidak besar, terkadang begitu kecil seperti hembus angin sampai kamu tak menyadari.

Kamu malah mengutuk, tak cukup dengan tanda-tanda kecil itu. Kamu meminta tanda-tanda besar. Agar setidaknya, kamu bisa mempersiapkan ruang yang lebih besar untuk menampung segala kekecewaan atas kepergiaan itu.

Seharusnya kamu mengerti, dan mensyukuri sekecil apa pun tanda-tanda itu. Sebab, beberapa jauh lebih menyesakkan ketika seseorang pergi tanpa permisi, tanpa tanda-tanda, tanpa sepatah pun ucapan "selamat tinggal".

***
Sejatinya, meninggalkan atau ditinggalkan, pada akhirnya akan bermuara pada rasa yang sama: Kehilangan.

(Bukankah demikian?)
99 viewsNidya Rahma, 12:59
Buka / Bagaimana