Luka itu adalah kita
Saat adu domba mengoyak tatanan Bhineka Tunggal Ika
Kecewa itu tetaplah kita
Disaat yang menduduki singgasana tidak bisa bersikap adil dan bijaksana
Hancurpun tetaplah kita dikala sesama saudara saling tikam karena politik adu domba
Saudaraku
Mengapa kita harus berdebat, menegangkan urat syaraf hanya karena berbeda pendapat
Dua Ribu Dua Puluh Empat
Gunakanlah hak pilih yang tepat, jangan sampai karena kaos dan uang pikiran sesat
Memilih mereka yang tidak bermartabat, menitipkan amanah kepada penjilat bahkan pada mereka yang tidak taat pada syariat
Seribu ucapan diungkapkan untuk menutupi ketidakmampuan
Sejuta alasan dilontarkan untuk menghindari tagihan dan cibiran
Sampai saling lempar kesalahan dilakukan demi menutupi janji yang tidak dilaksanakan
Saudaraku
Mari saling berjabat, berpegang erat memilih pemimpin dan wakil rakyat yang tepat
Jangan sampai dikemudian hari kita menjadi budak oleh mereka yang disebut pejabat, melacurkan diri demi dunia yang sesaat