2023-02-28 02:04:40
AUDIO REKAMAN KAJIAN
Kitabul Fitan min Shohih al Bukhori
Bagian ke-4: Bab ke-2 tentang Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: “Kalian akan menyaksikan sepeninggalku berbagai perkara yang kalian meyakini hal itu sebagai kemungkaran.”
Dan Abdullah Ibnu Zaid berkata, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda; ”Bersabarlah kalian, sampai kalian akan berjumpa denganku di telaga (Al Kautsar-pen.)”
Ustadz Abu Abdirrahman #Sofian hafidzahullah
Masjid Al Fauzan, Kompleks Ma'had Al I'tishom bis Sunnah
Rabu Ba'da Maghrib
3 Rabi'ul Awwal 1444 H/28 September 2022 M
Poin-poin Pembahasan:
1. Hadits pertama; bahwa Abdullah (Ibnu Mas'ud) radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda kepada kami, “Sesungguhnya kalian akan melihat sepeninggalku...”
2. Al Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan bahwa riwayat ini pernah disampaikan kepada beberapa sasaran;
•Para sahabat kaum Anshar
•Para sahabat Muhajirin, dan kesempatan lain kepada:
•Keumuman muslimin
3. Faedah bahasa (Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin) bahwa huruf “sin” (س) mengandung 2 makna:
•Kepastian terjadinya
•Relatif dekatnya masa yang akan terjadi itu
Kesimpulannya, perkara yang diperingatkan akan dialami ketika para sahabat masih hidup sepeninggal Nabi shallallahu alaihi wasallam.
4. Makna atsaroh: lebih mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok (memonopoli atau menguasainya) dibandingkan kepentingan/hak umum/masyarakat, baik dalam urusan harta ataupun selainnya dari perkara duniawi (kedudukan, pangkat, dll.). Semuanya seputar syahwat duniawi.
5. Makna umuron tunkirunaha (perkara-perkara yang kalian ingkari); mencakup hal-hal mungkar dalam urusan agama (diniyyah) yang berkaitan pribadi sang pemimpin dalam kaitan dirinya dengan Allah, yang secara khusus tidak merugikan hak masyarakatnya.
6. Kewaspadaan dari beberapa terjemahan hadits yang tidak merujuk penjelasan ulama sehingga keluar dari kandungan isi semestinya.
7. Solusinya disebutkan dalam bimbingan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan:
•(Tetap) menunaikan hak pemerintah
•Memohon kepada Allah agar Allah memenuhi hak kalian
8. Kesimpulan solusi menghadapi atsaroh dan umuron tunkirunaha, ada 2 sikap:
•Menahan diri (Al kaff) dari bersikap emosional menyikapinya
•Bersabar menghadapinya
8. Perintah berjuang (untuk sabar) masanya panjang; dimulai sejak petuah kepada kaum Anshar sampai kita berjumpa dengan Nabi shallallahu alaihi wasallam di telaga beliau.
10. Penjelasan Syaikh Rabi' hafidzahullah bahwa perkara-perkara yang diingkari itu dalam urusan agama pada pribadi beberapa oknum penguasa dan pejabat yang menyelisihi petunjuk Rasulullah. Akan tetapi beberapa penyelisihan itu tidak sampai mengeluarkan mereka dari agama Islam. Bahkan para pelaku beberapa diantara mereka mengakui kesalahannya dan berusaha menghormatinya. Akan tetapi mereka tidak mampu menahan gejolak syahwat mereka, sehingga terjatuh dalam pelanggaran-pelanggaran tersebut.
•Beberapa gambaran fitnah jabatan & kekuasaan, yang kita jika diberi posisi seperti itu belum tentu bisa menghadapinya dengan sabar.
•Waspada terhadap cakupan sikap khuruj/keluar dari ketaatan terhadap pemerintah muslim.
•Hati-hati dari prasangka buruk terhadap pemerintah muslim
11. Pelurusan Syaikh Rabi' hafidzahullah terhadap anggapan bahwa mengingkari pemerintah adalah bagian kecemburuan membela ketentuan agama Islam, dengan pemahaman perlu dipertimbangkan mana yang pantas diingkari sesuai tahapan dan batasan kemampuannya. Terhadap kesalahan pemerintah apakah kita memprovokasi massa dan mengajak revolusi? tentu tidak. Karena Nabi shallallahu alaihi wasallam telah memerintahkan kita bersabar.
Ukuran file: 12,73 MB
Durasi: 53:03
Sumber : https://t.me/ahlussunnahprobolinggo/237
WhatsApp Salafy Muara Bungo
Channel Telegram || Http://telegram.me/salafybungo
Yuk bagikan, Ambil Faedahnya dan Amalkan
Telegram : http://telegram.me/salafybungo
Kajian Islam dan Murotal al-Quran setiap saat di Radio Manhajul Anbiya Download aplikasi di : http://manhajulanbiya.com/radio
51 views23:04