2024-04-19 15:15:33
Karya : @bumii_manusiaa
Bertepuk tak searah
—yanti ambarita
Di sudut jendela mirat itu, kau terpaku pada sebuah buku
Ketika daku berlabuh pada perahumu, kau hanya berbalas senyum
Merekah dengan sangat indah. Kau tak sadar? Hatiku, berubah suam
Akan tetapi, aku hancur setelahnya.
Aku terbakar dan nyaris lebur menjadi puing-puing abu
Melati itu, mengunjungi perahumu. Kau menjamunya begitu mesra
Lihat, robek sudah ulu hatiku. Sial kau tak sadar.
Mungkin, bisa di bilang pengecut. Tak tau malu, manusia payah.
Aku pura-pura menaruh berang kepadamu
Aku takut tak mendapat balasan jamuan mesra seperti melati itu
Jangan tanyakan sekoyak apa aku melihatmu berkencan dengan melati itu
Aku tak melihat ada pertanda ketidakbahagiaan di dalam situ
Aku selalu berangan bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu
Mencumbu jejak manis pada bibirmu, lalu kau memelukku erat
Sial, mimpi itu tak kunjung tercipta. Padahal aku sadar sepenuhnya
Paripurna luka memukulku hingga lebam-lebam
Tapi tau kah kau? Aku tak pernah menyesal telah jatuh hati
Tak pernah menaruh jejak protes karena sudah menyayangimu sepenuh jiwa
Aku hanya berpikir dari malam ke malam. Nyaris kehilangan akal
Bagaimana bisa, aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri.
12 Desember 2023
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Selamat berkarya para pujangga
10.1K views12:15