Get Mystery Box with random crypto!

Penumpang Gelap Dibalik Penangkapan Para Ustadz dan Ulama | Koleksi E-Book

Penumpang Gelap Dibalik Penangkapan Para Ustadz dan Ulama


Ini bukan pertama kali, penangkapan kepada para Ustadz dan aktivis Islam, sudah berlangsung hampir 20 tahun semenjak Bom Bali

Jika kita perhatikan, ada beberapa agenda penyerta dari para penganut Islamophobia, liberal, sekuler,syiah,dan sejenisnya, di atas apa yang dinamakan mereka "memerangi terorisme (Islam)".

Pertama. Monsterisasi Islam, yaitu memburukkan wajah Islam dengan menunggu momen-momen penangkapan tokoh Islam yang dituduh terkait terorisme.Mereka tidak peduli salah benar, keadilan, kemanusiaan, praduga tidak bersalah, yang mereka inginkan adalah manfaatkan momen emas untuk framing.

Kedua. Menjauhkan umat Islam dari tokoh dan ulamanya. Perjalanan sejarah umat Islam selalu diisi para ulama dan mujahid, sejak masa awal Islam hingga masa-masa kemerdekaan Indonesia.Ketika sudah "enak dan nyaman" barulah ulama dicampakkan dan dijadikan musuh (kecuali ulama suu' yang mengejar dunia dan nyari aman).Penangkapan dan pemenjaraan kepada Muh Natsir, Buya Hamka, serta tokoh-tokoh Islam selanjutnya di masa kini adalah bukti nyata.Ada pun alasan pemenjaraan tentu bisa dicari. Akhirnya, umat jauh dari suluh hidupnya. Sedangkan pengikut syetan rame-rame membuat tagar Bubarkan MUI.

Ketiga. Melupakan kasus-kasus besar yang melibatkan orang-orang penting di rezim. Masyarakat digiring untuk lupa dari para Drakula yang menari-nari di atas kesulitan rakyat dan berenang di atas lautan penderitaan mereka. Polisi dan TNI yang hanif dan paham agama pun dibuat nampak tidak berdaya ketiga "ibu kandung mereka" (rakyat) dibikin susah.

Sementara ahli fiqih, akademisi, pengamat, masih jalan di tempat atau bingung berbuat apa. Anggota dewan pun umumnya bisu.

Apakah ini masanya seperti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam katakan?

إِذَا رَأَيْت أُمَّتِي تَهَابُ فَلَا تَقُولُ لِلظَّالِمِ يَا ظَالِمُ فَقَدْ تُودِّعَ مِنْهُمْ

Jika kau melihat umatku ketakutan dan tidak berkata kepada orang zalim "Wahai Zalim" maka Allah akan tinggalkan mereka. (HR.Ahmad, Al Bazar,Al Hakim, beliau nyatakan: shahih. Disepakati Adz Dzahabi)

Wallahul Musta'an

Wa Shallallahu' ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam.