2022-06-03 03:36:14
[ Kebaikan Bagi Ahlussunnah & Ancaman Bagi Ahli Bid'ah ]Ciri Ahlussunnah adalah bersatu di atas Al Qur'an dan As sunnah dengan pemahaman shahabat radhiyallahu'anhum, sementara ciri ahli bid'ah adalah berpecah belah karena mereka memisah-misahkan agama tidak masuk kedalam islam secara menyeluruh.
Allah ta’ala berfirman:
ٌوَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَٱخۡتَلَفُواْ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَٰتُۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيم
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat”. (Ali ‘Imran [3]: 105)
يَوۡمَ تَبۡيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسۡوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسۡوَدَّتۡ وُجُوهُهُمۡ أَكَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ
“Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”. (Ali ‘Imran [3]: 106)
Ibnu ‘Abbas berkata:
تَبْيَضُّ وُجُوْهُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهُ أَهْلِ الْبِدْعَةِ وَالْفُرْقَةِ
“Muka Ahlussunnah wal jama’ah putih berseri dan muka orang-orang yang berpecah belah (Ahlul Furqah) hitam muram”. (Syarh Ushuulis Sunnah, Al-Lalaka-I (1/72)).
Solusi apabila terjadi perselisihan diantara kaum muslimin adalah mengembalikan kepada Allah dan Rasul Nya sebagaimana
berfirman Allah Ta’ala : َ
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (QS. An Nisa: 59).
Imam Mujahid dan lainnya berkata:
أي: إلى كتاب الله وسنة رسوله
“Yaitu (kembalikan) kepada kitabullah dan sunnah rasul-Nya”
Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
وهذا أمر من الله، عزوجل، بأن كل شيء تنازع الناس فيه من أصول الدين وفروعه أن يرد التنازع في ذلك إلى الكتاب والسنة
“Ini adalah perintah dari Allah Azza wa jalla bahwa segala sesuatu yang diperselisihkan oleh manusia baik dalam pokok-pokok agama atau pun cabang-cabangnya, hendaknya dikembalikan kepada Al Qur’an dan As Sunnah” (Tafsir Ibnu Katsir).
Ayat ini menjelaskan tentang manhaj ahlussunnah dalam perselisihan. Yaitu agar menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai hakimnya. Sebagian kaum muslimin ketika berselisih mengembalikannya kepada madzhab masing-masing. Lalu beralasan dengan ikhtilaf untuk membolehkan suatu hukum hanya dengan dalih bahwa itu perkara yang masih diperselisihkan.
Manhaj seperti ini adalah batil. Karena perselisihan ulama bukan dijadikan sebagai dasar untuk membolehkan. Tetapi yang menjadi dasar adalah Al Qur’an dan As Sunnah.
Referensi : 1.https://www.belajar-islam.net/jalan-keselamatan-adalah-ittibaa-dan-meninggalkan-bidah-2/
2.https://cintasunnah.com/tafsir-ayat-ayat-manhaj-5-an-nisa-ayat-59/
channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
Wallahu 'alam
219 views00:36