2022-08-30 09:16:23
Mari SUBSCRIBE rame - rame channel BARU
Channel Perjuangan
PERGURUAN TINGGI LADANG KORUPSI?
Perspektif Bung Agung Wisnuwardana
Memangkas virus korupsi tidak cukup dengan propaganda dan klaim. Membangun karakter berintegritas dan bersih juga tidak cukup dengan pelatihan-pelatihan saja. Mirisnya, teriak anti-radikalisme belum tentu tidak korupsi.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron yang menyampaikan, jika pelaku korupsi banyak merupakan alumni perguruan tinggi.
"86 persen pelaku korupsi merupakan alumni dari perguruan tinggi," kata Nurul dalam Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2022 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dikutip dari kanal YouTube resminya, Sabtu (27/8/2022).
Baru - baru ini, KPK menetapkan Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Dr. Karomani (KRM), sebagai tersangka kasus suap proses penerimaan mahasiswa baru jalur khusus, yaitu seleksi mandiri masuk Universitas Lampung (Simanila). KPK menyebut Karomani mematok harga mulai dari Rp100 juta sampai Rp350 juta per mahasiswa, agar diluluskan masuk Unila.
Dalam OTT tersebut, KPK juga memasukkan tujuh orang, termasuk menetapkan wakil Rektor Bidang Akademik, Heryadi, dan Ketua Senat Unika, M. Basri, sebagai tersangka.
Mungkin, kasus dugaan korupsi Rektor Unila ini sebenarnya seperti fenomena gunung es, kasus ini menambah daftar-daftar kasus korupsi di negeri ini, mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari dunia pendidikan hingga perpolitikan. Karomani dinilai sebagian publik aktif menyuarakan suara antiradikalisme, “NKRI harga mati” , dan “Saya Pancasilais” yang sangat kencang, namun, ternyata kena OTT KPK. Lalu, radikalisme seperti apa yang menjadi patokan kampanyenya? Mengapa korupsi begitu mengakar di berbagai lini? Apa dampaknya?
Yuk simak perspektif Bung Agung Wisnuwardana.
169 views06:16