" Kita hanya akan menjadi 'pernah' tentang setiap hal yang telah terjadi sebelumnya ".Aku pernah memandangi seseorang dengan rasa ingin memiliki, karena bagiku setiap hal yang ada padanya membuat diri merasa tercukupi.
Aku pernah menggenggam seseorang begitu erat, karena apapun hal yang menyakitinya, juga dapat menyakitiku.
Aku pernah mencoba lebih baik atas segala hal, menjadi yang terbaik untuk seseorang. Meski nyatanya, semua hal tetap tak dapat menjadi cukup.
Pandangannya, terfokus tentang hal yang tetap aku tidak mampu untuk membuatnya cukup, bahkan telinganya pun, tak pernah mendengar apapun yang kusemogakan ketika dia menyandarkan kepalanya pada pundakku.
Aku ingin menyebutnya bajingan, bajingan yang paling sanggup memberikanku rasa kehilangan.
