Get Mystery Box with random crypto!

Seperti sebuah buku yang ditulis oleh kita sendiri. Tuhan memb | Learning islamic

Seperti sebuah buku yang ditulis oleh kita sendiri. Tuhan membantu kita menunjukan jalan cerita hidup kita. Namun kita sendiri yang menuliskan ceritanya. Kita bebas menuliskannya seperti apa. kisah sedihnya melulu kah? kisah bahagianya saja kah? atau semua nya seimbang. kita pun mengemas kisah hidup kita semenarik mungkin sehingga orang lain "tertipu" oleh apa yang kita tulis. Kalaupun kita tulis cerita hidup kita sejujur mungkin, orang lain hanya mampu membacanya. Sebab manusia memang dilatih membaca sejak kecil,namun tak semua orang bisa memahami isinya.

Seperti itu juga cerita hidup kita. kita tidak bisa memaksa orang lain untuk memahami hidup kita. senang sedih duka dan bahagia adalah tanggung jawab diri kita. bukan tanggung jawab orang lain. kita pun tidak bisa memaksa orang lain untuk menentukan akhir cerita di buku kita. sebab orang lain pun punya buku nya sendiri yang sedang ia tulis untuk dirinya sendiri.

Sesekali kita membaca buku orang lain. Entah untuk sekedar membaca, atau untuk memahami isinya lebih dalam. Lalu kita tahu bahwa banyak sekali kisah menarik di hidup orang lain yang jauh melampaui kisah yg kita tulis untuk diri kita. Sesekali itu pula kita merasa tidak adil. Merasa mengapa orang lain lebih baik dan kita lebih buruk.

Namun pahami lah, semua orang punya cerita nya masing-masing. layaknya sebuah buku. tidak ada buku yg buruk. sebab semua buku itu baik. jadi, dari pada membandingkan cerita hidup kita dengan orang lain, lebih baik kita menuliskan hal hal bermanfaat dalam buku hidup kita. jadi, kelak orang yang mempelajari "buku hidup" kita, akan merasakan manfaat kehadiran kita di dalam hidup nya. Tetap semangat untuk kalian

✶ ˖ ࣪ ‹ @learningislamicwithme ִֶָ ࣪ ᥫ᭡