2022-08-15 05:27:32
*BAGIAN-1 • RINGKASAN MAJLIS SYAIKH PROF. DR. IBRAHIM AR-RUHAILY • KITAB AL-HIKMAH (Masjid 'Aisyah Lawata • 16 Muharram 1444 | 14-08-2022)*
----
Keutamaan Hikmah
*Pertama:* Allah menyifatkan diri-Nya dengan sifat Hikmah.
إن ربك حكيم عليم - الأنعام: 83
"Sesungguhnya Rabbmu Mahahikmah & Maha mengetahui".
Hikmah adalah sifat dzatiyyah pada diri Allah. Selalu ada pada diri-Nya tidak pernah lepas. Allah itu Hakiim, Mahahikmah pada penciptaan-Nya, Mahahikmah pada perintah-Nya dan syariat-Nya.
*Kedua:* Kitab-Nya, disifatkan dengan sifat Hakiim (yang penuh hikmah).
يس • والقرآن الحكيم
Yaa Siin • Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah.
*Ketiga:* as-Sunnah, disifatkan dengan sifat hikmah.
{ لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِینَ إِذۡ بَعَثَ فِیهِمۡ رَسُولࣰا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ یَتۡلُوا۟ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتِهِۦ وَیُزَكِّیهِمۡ وَیُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ *وَٱلۡحِكۡمَةَ* وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبۡلُ لَفِی ضَلَـٰلࣲ مُّبِینٍ }
"Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur'an) dan *Hikmah (Sunnah)*, meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." [Surah Âl-`Imrân: 164]
*Keempat:* Allah menyifatkan sebagian Nabi-Nya dengan sifat Hikmah.
Seperti sifat yang Allah sematkan pada diri Nabi Daud;
{ وَشَدَدۡنَا مُلۡكَهُۥ وَءَاتَیۡنَـٰهُ ٱلۡحِكۡمَةَ وَفَصۡلَ ٱلۡخِطَابِ }
"Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara". [Surah Sâd: 20]
Demikian juga pada keluarga Ibrahim 'alaihissalam:
{ أَمۡ یَحۡسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَاۤ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۖ فَقَدۡ ءَاتَیۡنَاۤ ءَالَ إِبۡرَ ٰهِیمَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَءَاتَیۡنَـٰهُم مُّلۡكًا عَظِیمࣰا }
"ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab *dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim*, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar." [Surah An-Nisâ': 54]
Dalam ayat ini, Allah mendahulukan penyebutan al-Hikmah sebelum al-Mulk (kerajaan/kekuasaan). Menunjukkan keutamaan hikmah di atas kerajaan/kekuasaan.
*Kelima:* Allah menyifatkan sebagian hamba-Nya yang shalih dengan sifat hikmah.
Seperti Luqman al-Hakim;
{ وَلَقَدۡ ءَاتَیۡنَا لُقۡمَـٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن یَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا یَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِیٌّ حَمِیدࣱ }
Dan sungguh, *telah Kami berikan hikmah kepada Luqman*, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.” [Surah Luqmân: 12]
*Keenam:* Allah mengabarkan, siapa yang diberi hikmah, maka dia telah diberi anugerah yang sangat besar.
{ یُؤۡتِی ٱلۡحِكۡمَةَ مَن یَشَاۤءُۚ وَمَن یُؤۡتَ ٱلۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِیَ خَیۡرࣰا كَثِیرࣰاۗ وَمَا یَذَّكَّرُ إِلَّاۤ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ }
"Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat." [Surah Al-Baqarah: 269]
Keutamaan ini dilihat dari 2 sisi;
- Tidak semua hamba diberi hikmah. Allah memberi hikmah hanya kepada siapa yang Dia kehendaki.
- Allah menyebutnya "Khoiron Katsiiro" (kebaikan yang sangat banyak), dalam bentuk nakiroh, menunjukkan kebaikan yang diraih bersifat umum dan sangat luas cakupannya.
*Ketujuh:* Beberapa riwayat hadits menunjukkan keutamaan Hikmah.
Diantaranya;
لا حسد إلا في اثنتين: رجل آتاه الله مالا فسلطه على هلكته في الحق، ورجل آتاه الله حكمة فهو يقضي بها ويعلمها- متفق عليه.
1.8K views02:27
K
