Get Mystery Box with random crypto!

Kajian mustahil miskin

Logo saluran telegram kajian_shubuh — Kajian mustahil miskin K
Logo saluran telegram kajian_shubuh — Kajian mustahil miskin
Alamat saluran: @kajian_shubuh
Kategori: Tidak terkategori
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 1.66K
Deskripsi dari saluran

•Tidak ada KEMENANGAN tanpa KETAATAN
•Tidak ada KEBERHASILAN tanpa KEDISIPLINAN.
•Tidak ada PERTOLONGAN ALLAH tanpa KEISTIQOMAHAN.
ust. Luqmanulhakim

Ratings & Reviews

2.67

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

0

3 stars

0

2 stars

1

1 stars

1


Pesan-pesan terbaru 2

2023-03-15 02:56:38
1.2K viewsmm, 23:56
Buka / Bagaimana
2023-03-14 06:25:05 Pola Berulang

Polanya selalu berulang, bahwa saat kita takut kehilangan sesuatu, tak sadar kita menjadi budak dari sesuatu itu.

Maka seluruh doa-doa kita agar sesuatu itu tetap baik, ada, dan memberikan kebaikan rasanya tak terkabul.

Hal yang terjadi, justru sesuatu itu seperti melakukan perlawanan menjauhi kita dan semakin menuntut pengorbanan diri kita lebih jauh, lebih dalam, dan lebih intens.

Capek rasanya.

Kalimat diatas mungkin terlalu umum, bahas apa sih? Sebagian dari Anda bertanya demikian. Baiklah saya perjelas.

Anggaplah sesuatu itu uang.

Kita sangat ingin mendapatkan uang dan saat sudah dapat, sangat ketakutan kehilangan uang.

Sikap kita menjadi tak ubahnya hamba uang, menyediakan banyak waktu untuk (mendatangkan) uang.

Semua hal yang mampu mendatangkan, memelihara, serta melipatgandakan uang dianggap PENTING. Selain itu, gak perlu.

Maka hubungan dengan anak pun diukur uang. Menemani anak sekedar mengajak main bareng seharian di hari libur, menjadi tak lebih penting daripada survey proyek bersama rekan bisnis.

Apalagi ngobrol panjang lebar dengan pasangan, sekedar mendengarkan cerita curhatannya, tak lebih penting daripada membaca email penawaran atau membalas pesan dari rekan.

Anehnya, semakin diharapkan keberadaannya dan ditakutkan ketiadaannya, uang justru menuntut penghambaan yang lebih lagi.

Dituntut lebih bekerja keras lah, lebih disiplin lah, atau apa pun itu intinya mengorbankan waktu dan kesenangan bersama keluarga.

Seolah-olah, uang adalah solusi.

Merasa gak sih?

Apa hanya itu?

Tidak juga.

Pernah takut kehilangan seseorang?

Polanya selalu sama. Semakin ditakutkan, semakin menuntut pengorbanan. Kalimat lain dari "penghambaan".

Maka orang yang takut kehilangan pasangan, berusaha untuk membahagiakan pasangan, mempertahankan pasangan, dan berharap pasangannya ada memberi kebaikan.

Apa yang terjadi?

Semakin bahagia atau semakin kecewa?

Jawab sendiri bagi yang merasa.

Pola selalu begitu.

Lalu cara melepaskan pola itu bagaimana?

Ganti Tuhan.

Jadikan Allah yang paling diinginkan, cukup.

Allah akan hadir di hati orang yang menginginkanNya.
Allah akan keluar dari hati yang dipenuhi oleh selainNya.

Polanya selalu begitu.

Maka saat Anda merasa mendapat penyakit berat, masalah pelik, atau ekonomi sulit, mulailah dari pertanyaan ini:

Apa yang paling saya takutkan?

Bila bukan 'ditinggalkan Allah' jawabannya, Anda mesti bertaubat.

Mungkin Anda takut dengan sesuatu sampai-sampai lupa bahwa Allah-lah paling berkuasa.

Takut miskin, takut sendirian, takut sakit, takut dihina direndahkan, takut takut takut apapun itu.

Ketakutan adalah bukti ketiadaan Tuhan.

Lalu syetan menemani orang yang ketakutan dengan membisiki banyak prasangka. Maka semua ikhtiar atau kerja kerasnya dipandu oleh prasangka buatan syetan.

Demikianlah polanya.

Boleh percaya boleh tidak, tapi Anda boleh buktikan sendiri. Saat mau kembali kepada Allah, ada saja kendala.

Anda sadar bahwa Anda salah, tapi entah kenapa bingung atau ragu untuk memperbaikinya. Syetan masih bercokol dalam prasangka Anda.

Ok, solusinya apa?

To the point aja,

Pertama taubat, kedua ruqyah, ketiga perbanyak ibadah, keempat bersilaturahmi dengan orang shaleh, kelima sedekah.

Itu terapinya.

Termasuk Anda sedang didera penyakit fisik yang berat.

Bila dilakukan, Allah akan mendekat dan memberi solusi yang tepat.
1.2K viewsmm, 03:25
Buka / Bagaimana
2023-03-13 09:24:40
965 viewsmm, 06:24
Buka / Bagaimana
2023-03-13 09:24:36 Kita Bukan Gajah

Seekor gajah yang baru ditangkap dan diikat kakinya dengan rantai, merasakan sakit yang luar biasa saat berusaha melarikan diri.

Rantai besi dengan sangat kuat mengikat ke kaki, setiap kali ditarik setiap kali itu pula menekan kulitnya hingga lecet.

Maka gajah ini lama kelamaan mendapatkan pengertian bahwa melawan atau berusaha melarikan diri itu menyakitkan, setidaknya membuat kakinya lecet.

Lalu pawang gajah menukar ikatan kaki dengan tali tambang yang tak akan mampu menahan bila gajah melarikan diri.

Tapi gajah kadung "belajar dari pengalaman" alias kadung "bijaksana" bahwa melawan pasti menyakitkan.

Maka ia tetap berdiri dengan ikatan tali tambang yang kuatnya tak seberapa. Gajah telah diikat pikirannya.

Saya berharap Anda tidak mengasihani gajah, sebab itu adalah cerita saya dulu dan mungkin sebagian dari kita.

Kita pernah mengalami gagal atau ditertawakan saat salah menjawab pertanyaan guru sewaktu SD dulu. Maka saat ada pertanyaan hari ini, kita cenderung malas menjawab sekalipun tahu jawabannya.

Atau saat ada masalah, cenderung mencari solusi dengan ikut kebanyakan orang sebab bila pun salah, salah rame-rame dianggap asyik daripada beda sendiri dibully rame-rame.

Ditertawakan itu memalukan, jadi tak berani bersikap beda sebab takut ditertawakan (lagi) berakibat malu (lagi).

Padahal belum tentu keputusan tersebut memancing tawa dan belum tentu juga memalukan. Tapi kadung "bijaksana" belajar dari pengalaman, akhirnya cari aman. Seperti gajah.

Apakah bisnis baru pasti gagal? Sebagian orang menjadikan pengalaman masa lalu sebagai "pelajaran" dengan mengenang kegagalan sehingga memutuskan menjadi karyawan daripada usaha sendiri dan gagal.

Bayangan gagal di masa lalu yang menyakitkan dianggap akan berulang di masa depan, memilih tetap bertahan sebagai karyawan. Mirip gajah.

Tulisan ini bukanlah untuk mentertawakan, sebab saya pun dulu sering terjebak dengan ketakutan sehingga tidak kreatif.

Tapi saya memutuskan sadar bahwa masa depan bisa dikreasikan hari ini melalui pikiran yang terarah dan fokus.

Kuncinya adalah senantiasa behagia dan bersyukur agar pikiran mampu mengakses gambaran yang menyenangkan.

Pikiran yang menangkap pengalaman menyenangkan cenderung menarik realitas menyenangkan di masa yang akan datang. Dengan cara ini lah kita memperbaiki masa depan.

Maka malam ini saya mengajak Anda untuk menuliskan 50 hal yang disyukuri hari ini. Berhenti menganggap "ini kebanyakan!" Tapi mulailah menulis.

Berhenti dijebak oleh pikiran negatif seperti gajah yang memutuskan diam dan pasrah. Jadilah manusia merdeka yang selalu bahagia.

Mungkin tak sampai 50 Anda sudah merasa sangat beruntung! Itulah intinya. Sebanyak Anda mampu mengingat dan menuliskan hal yang Anda syukuri, sebanyak itu pula kesadaran positif memenuhi pikiran Anda.

Akhirnya kita bisa memutus siklus kemiskinan atau kegagalan dari masa lalu agar tak berulang di masa depan. Sebab kita bukan gajah.
982 viewsmm, 06:24
Buka / Bagaimana
2023-03-10 01:54:54 Keberlimpahan & Memaafkan


Bila bumi ini luas tapi perasaan sempit, maka luasnya bumi pun tak berguna. Rasanya tetap saja sempit. Baca sampai tuntas agar paham ya.

Dulu saya pernah tersinggung dengan seseorang, lalu memilih menghindar bertemu dengannya. Bila dia ada di suatu tempat, saya menghindari tempat itu. Bahkan saya pun menghindari teman-teman dekatnya.

Tak sadar saya telah membatasi diri, membatasi area yang biasa saya kunjungi, membatasi orang-orang yang biasa saya temui.

Lebih jauh, membatasi kesempatan dan peluang yang ada pada mereka.

Berawal dari sempit hati, bisa karena tersinggung, lalu menjadi sempit peluang dan kesempatan. Seperti anak yang "ngambek" lalu mogok makan.

Padahal makanan ada, gratis pula. Tapi si anak membatasi diri menolak keberlimpahan hanya karena ngambek alias sempit hati.

Maka membuka keberlimpahan bisa diawali dengan membuka hati, artinya menghapus rasa tersinggung dengan memaafkan.

Dengan kata lain, memaafkan adalah cara membuka keberlimpahan. Semakin sering memaafkan, semakin banyak yang dimaafkan, semakin bumi ini terasa berlimpah.

Lalu saat hati merasa berlimpah, vibrasinya beresonansi dengan sumber-sumber keberlimpahan. Kita mudah menemukan sebab-sebab yang membuat hidup berlimpah.

Wallahu'alam

(Silahkan share bila bermanfaat)
1.2K viewsmm, 22:54
Buka / Bagaimana
2023-03-09 16:35:46
Direkomendasikan langsung dari TANAH SUCI
Yukkk jadikan RAMADHAN TAHUN INI bulun NYERAHNYA KITA dihadapan ALLAH (SURRENDER)

semoga Allah muliakan kita semua
1.1K viewsmm, 13:35
Buka / Bagaimana
2023-03-07 01:25:25 DOA ORANG KAYA SESUNGGUHNYA

Ya Allah Jadikanlah hamba, pasangan, anak cucu keturunan hamba sampa kmi hari kiamat selama lamanya Menjadi orang orang yang paling banyak berzakat, paling banyak berinfaq, paling banyak bersedekah dan paling banyak berwakaf Dan paling banyak menyembunyikan Kebaikan Aamiin ya Rabb. Semoga Allah mengabulkan segala niat baik dengan cara terbaik.
1.3K viewsmm, 22:25
Buka / Bagaimana