Get Mystery Box with random crypto!

Keadaan Dunia Islam Sebelum Baghdad Diserang Mongol Kali ini | Gen Saladin Channel

Keadaan Dunia Islam Sebelum Baghdad Diserang Mongol

Kali ini aku akan mengajakmu untuk mentadabburi satu tragedi besar yang terjadi sebelum musibah jatuhnya Baghdad pada tahun 1258 di tangan Mongol. Jatuhnya Baghdad, adalah bencana yang sampai membuat sejarawan muslim Ibnu Atsir pernah menulis, "aku sengaja menolak menjelaskan tragedi ini untuk waktu yang lama, karena aku membencinya." (Al Kamil fi At Tarikh)

Dunia kala itu, yang tadinya adalah panggung persaingan antara kutub peradaban Islam dan kutub Eropa, tiba-tiba dikejutkan dengan hadirnya sebuah gelombang kekuatan baru yang muncul dari timur dan disatukan lewat tangan seorang Genghis Khan. Ia satukan suku-suku Mongol yang tadinya tercerai-berai, kemudian dengan persatuan itu, ia pimpin bangsa yang ahli berkuda ini untuk menaklukkan dunia.

Sebelum Mongol menyerang peradaban Islam, keadaan di sekitar Baghdad saja sebenarnya sudah jauh dari ideal. Di Mesir terjadi pertikaian kekuasaan antara kekuatan Mamalik dan kekuatan Ayyubiyyin keturunan Shalahuddin. Kekhalifahan Abbasiyah juga berselisih dengan kerajaan Islam Khawarizmia yang ada di bagian timur, yang berbatasan langsung dengan area kekuasaan Mongol.

Sementara itu, kekhalifahan Abbasiyah sendiri sebenarnya sudah jauh dari yang kita bayangkan. Wilayah kekuasaannya hanya Baghdad dan area di sekitarnya. Sementara itu, Sultan Kerajaan Khawarizmia —yang padahal sama-sama muslim pula—, malah sibuk memberangkatkan pasukannya ke wilayah Abbasiyah, mengklaim daerah penting seperti kota Bashrah. Jadi bisa disimpulkan, umat Islam kala itu pecah dan saling curiga.

Keadaan tidak ideal ini, bahkan, terjadi setelah Baghdad baru saja dihancurkan Mongol. Bukannya membantu saudara muslimnya yang terkena bencana di Baghdad, sebagian pemimpin muslim malah ada yang memanfaatkan kekacauan ini untuk menyerang negara muslim lainnya, seperti yang dilakukan oleh Al Mughits Umar Al Ayyubi. Ia penguasa Alkarak (Yordania hari ini) dan bukannya menghadapi Mongol, ia malah memberangkatkan pasukannya untuk menyerang Mesir.

Pernah ada masa gulita sekelam itu,
Ketika harapan seakan tabu,
Tapi Allah selalu menjaga din-Nya
Meski diterpa badai bencana,
Akan selalu ada kesatria perkasa,
Yang membalikkan keadaan putus asa,
Dengan iman di dada, dan kepal tekad yang memecah gelombang samudera

Selengkapnya di : Lost Islamic Victory