Get Mystery Box with random crypto!

Time Stop Bagi saya seharusnya analisa itu lebih banyak benar | Confident Traders

Time Stop

Bagi saya seharusnya analisa itu lebih banyak benarnya. Jika tak kena target maka tentulah kena SL. Mana pun yang kena analisa itu benar karena keduanya sudah diperhitungan dalam money management.

Analisa dikatakan salah jika keduanya tidak kena dalam jangka waktu relatif lama. Bisa jadi karena SL yang terlalu dalam dan target yang terlalu tinggi. Ini jadi uang mati. Karenanya perlu ada satu batasan lagi yang disebut time stop. Linda Raschke men-set time stop 7 daily candle. Jika tak terjadi apapun selama 7 hari maka saham itu akan dilepas.

Collin Seow seorang trader Singapura menggunakan time stop weekend. Ia akan mencairkan portonya setiap akhir pekan. I will usually hold a swing position for not more than five days. Senin lusanya ia akan mulai dengan trading pekan berikutnya. Ini cocok pagi para pekerja yang sibuk dengan rutinitas. Weekend menganalisa beberapa saham (maks. 3 kata Elder) dengan alokasi dana 75%. Minggu malam set auto order (entry & exit). Jumat sore menjual saham yang tersisa. Demikian berulang di pekan-pekan berikutnya.

Di negeri +62 sepertinya tak dikenal time stop. Setidaknya tidak pernah dibicarakan. Setelah membaca artikel ini, jika tertarik, Anda bisa mulai mempraktikkannya.
Good luck.

Tapi mengapa ada yang merasa analisanya salah? Karena ia melakukan prediksi bahwa saham ini akan naik karena sudah oversold, MACD GC, volume tinggi tapi setelahnya malah nyungsep. That's way prediksi sebaiknya ditinggalkan. Cukup percaya dengan apa yang dikatakan chart. Ia bilang buy, buy. Ia bilang sell, sell.

Be a confident trader!