Get Mystery Box with random crypto!

Syiar Tauhid Aceh 96.1 FM

Logo saluran telegram syiartauhidaceh — Syiar Tauhid Aceh 96.1 FM S
Logo saluran telegram syiartauhidaceh — Syiar Tauhid Aceh 96.1 FM
Alamat saluran: @syiartauhidaceh
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 1.92K

Ratings & Reviews

3.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

1

3 stars

0

2 stars

1

1 stars

0


Pesan-pesan terbaru 6

2023-02-08 16:40:35 Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.

*Pertama:* wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.

*Kedua:* wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.

*Ketiga:* wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)

Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.

*Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini*

Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”

Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?

An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:

Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.

Dapat kita maknakan juga bahwawanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!

Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ….

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel https://rumaysho.com

*SYIAR TAUHID ACEH | SAHABAT BELAJAR ILMU ISLAM*
________

Website : http://www.syiartauhidaceh.com
Live Streaming Radio : https://bit.ly/Live_RADIOSTA
Live Youtube : https://bit.ly/Live_STATV
Facebook Radio : https://bit.ly/STARadio_Facebook
Facebook STA TV : https://bit.ly/STATV_Facebook

*SEMOGA BERMANFAAT*
BAARAKALLAHUFIKUM
88 views13:40
Buka / Bagaimana
2023-02-08 16:40:35 *Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang, Sadarlah!*

Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis. Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini. Kami tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini.

*Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda*

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] *para wanita yang berpakaian tapi telanjang,* berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.

Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’
An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.

*Makna pertama:* wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.

*Makna kedua:* wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.

*Makna ketiga:* wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

*Makna keempat:* wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.

Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)

Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan.
86 views13:40
Buka / Bagaimana
2023-02-08 10:54:17
96 views07:54
Buka / Bagaimana
2023-02-04 15:42:19 * SEMUA TERSERAH PADAMU*

Akhi Ukhti…

Terkadang ada orang yang merasakan kerasnya hatinya
Sulit untuk menerima nasehat
Sulit untuk bertaubat
Susah untuk meneteskan air mata
Selalu gundah gulana
Hajatnya tidak terkabulkan…

Mungkin kiranya kau perlu melaksnakan nasehat Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam di bawah ini

((أَتُحِبُّ أَنْ يَلِيْنَ قَلْبُكَ وَتُدْرِكَ حَاجَتَكَ؟ اِرْحَمْ الْيَتِيْمَ، وَامْسَحْ رَأْسَهُ، وَأَطْعِمْهُ مِنْ طَعَامِكَ، يَلِنْ قَلْبُكَ وَتُدْرِكْ حَاجَتَكَ)).

“Apakah kamu ingin hatimu lunak dan Hajatmu dipenuhi ?

1. Sayangilah anak yatim
2. Usaplah kepalanya
3. Berilah ia makan dari makananmu

Niscaya hatimu akan lunak dan hajatmu akan kau dapatkan” [HR Thabrani dishahihkan al Albani].

Semua permasalahan itu ada jalan keluarnya
Segala problematika ada solusinya

Yang jadi masalah adalah ketika engkau tidak mau keluar dari masalahmu
sedangkan pintu terbuka lebar-lebar di hadapanmu

Engkau tinggal melangkah…
Tapi semua terserah padamu

Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah MA, حفظه الله تعالى



*SYIAR TAUHID ACEH | SAHABAT BELAJAR ILMU ISLAM*
________

Website : http://www.syiartauhidaceh.com
Live Streaming Radio : https://bit.ly/Live_RADIOSTA
Live Youtube : https://bit.ly/Live_STATV
Facebook Radio : https://bit.ly/STARadio_Facebook
Facebook STA TV : https://bit.ly/STATV_Facebook

*SEMOGA BERMANFAAT*
BAARAKALLAHUFIKUM
134 views12:42
Buka / Bagaimana
2023-02-02 05:17:05
104 views02:17
Buka / Bagaimana
2023-02-01 17:56:59



Semoga Bermanfaat
131 views14:56
Buka / Bagaimana
2023-01-30 16:09:05
183 views13:09
Buka / Bagaimana
2023-01-27 17:05:48 *DOA KETIKA HUJAN DERAS*


Sebagaimana disebutkan dalam hadits Anas bin Malik, ketika hujan tidak kunjung berhenti, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari

[Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].”

(HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897)

Ibnul Qayyim mengatakan,

”Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam untuk memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do’a di atas.” (Zaadul Ma’ad, 1: 439)

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, hal. 28)

Berarti dapat kita ambil pelajaran bahwa doa di atas dibaca saat hujan itu deras dan membawa dampak bahaya seperti banjir besar atau banjir bandang. Ini bisa terjadi curah hujan itu kecil namun berlangsung dalam waktu yang cukup lama, 3 atau 4 jam di daerah yang rawan banjir. Wallahu a’lam.

Sumber rumaysho.com

*SYIAR TAUHID ACEH | SAHABAT BELAJAR ILMU ISLAM*
________

Website : http://www.syiartauhidaceh.com
Live Streaming Radio : https://bit.ly/Live_RADIOSTA
Live Youtube : https://bit.ly/Live_STATV
Facebook Radio : https://bit.ly/STARadio_Facebook
Facebook STA TV : https://bit.ly/STATV_Facebook

*SEMOGA BERMANFAAT*
BAARAKALLAHUFIKUM
258 views14:05
Buka / Bagaimana
2023-01-25 09:28:29
278 views06:28
Buka / Bagaimana
2023-01-15 16:58:20 * ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ – Campur Tangan Positif Orang Tua*

Pada dasarnya, orang tua tidak boleh turut campur tangan dalam urusan rumah tangga anak-anaknya. Apa yang terjadi adalah urusan mereka; dia dengan suami atau istrinya. Biarkan mereka mencari jalan keluarnya, berikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi lebih dewasa.

Orang tua diperbolehkan intervensi dan turut campur tangan bilamana intervensinya tersebut bersifat positif, dapat membantu mencarikan solusi dan mencapai kebaikan bukan malah menambah runyam.

Belajar dari Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu, diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu, ia mengatakan:

_“Abu Bakar minta izin untuk menemui Rasulullah ﷺ. Saat itu ia mendengar suara yang tinggi dari Aisyah. Maka ketika Abu Bakar masuk, ia langsung menghampiri Aisyah lantas menamparnya. Kemudian ia mengatakan:_

أَلَا أَرَاكِ تَرْفَعِينَ صَوْتَكِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

_“Kenapa aku melihat kamu mengeraskan suara di hadapan Rasulullah ﷺ!”_

Nabi ﷺ pun menghalangi Abu Bakar, dan dengan masih menahan kemarahan Abu Bakar keluar. Saat ia keluar, Nabi ﷺ bersabda kepada Aisyah:

كَيْفَ رَأَيْتِنِي أَنْقَذْتُكِ مِنْ الرَّجُلِ

_“Bagaimana pendapatmu ketika aku menyelamatkanmu dari laki-laki itu (murka Abu Bakar)?”_

Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu kemudian melanjutkan : “Beberapa hari Abu Bakar berdiam diri, hingga kemudian ia meminta izin untuk menemui Rasulullah ﷺ. Ternyata Abu Bakar mendapati keduanya sudah berdamai, lalu Abu Bakar pun berkata kepada keduanya:

أَدْخِلَانِي فِي سِلْمِكُمَا كَمَا أَدْخَلْتُمَانِي فِي حَرْبِكُمَا

_“Libatkanlah aku dalam perdamaian kalian sebagaimana kalian telah melibatkanku dalam perseteruan kalian.”_

Maka Rasulullah ﷺ bersabda:

قَدْ فَعَلْنَا قَدْ فَعَلْنَا

_“Kami telah lakukan, kami telah lakukan.”_ (HR. Abu Dawud: 4999)

Apa yang dilakukan oleh Abu Bakar ini adalah salah satu potret dari campur tangan orang tua yang positif, sehingga mewujudkan kemaslahatan. Maka sebagai orang tua yang memiliki anak-anak yang telah menikah, jangan sampai intervensi dan campur tangan kita malah membuat runyam, tidak memberikan jalan keluar tapi justru malah mendatangkan masalah baru. Oleh sebab itu, timbang baik-baik dulu sebelum kita turut campur tangan dalam urusan rumah tangga anak-anak kita.


* Semoga bermanfaat.*
Ditulis oleh: _Zahir Al Minangkabawi_

_link:_ https://bit.ly/3ixLRN2



*SYIAR TAUHID ACEH | SAHABAT BELAJAR ILMU ISLAM*
________

Website : http://www.syiartauhidaceh.com
Live Streaming Radio : https://bit.ly/Live_RADIOSTA
Live Youtube : https://bit.ly/Live_STATV
Facebook Radio : https://bit.ly/STARadio_Facebook
Facebook STA TV : https://bit.ly/STATV_Facebook

*SEMOGA BERMANFAAT*
_BAARAKALLAHUFIKUM_
477 views13:58
Buka / Bagaimana