2023-06-01 10:08:52
"Humanity above religion, kemanusiaan di atas agama," adalah sebuah sudut pandang kehidupan yang dengannya mereka bisa mendistrupsi sekat-sekat agama secara universal. Bagi mereka, manusia tidaklah dilahirkan sebagai penganut agama, namun manusia dilahirkan ke dunia oleh Tuhan ya as a human, sebagai human atau manusia
Spiritualisme di dalam hati mampu menyatukan manusia, namun ketika spiritualisme ini dikooptasi atas nama agama tertenmu maka itulah yang akan berpotensi justru mencerai-beraikan sebab telah tercemari hasrat fana beragama yang diciptakan manusia atas kepentingan-kepentingan kelompok, sehingga tak jarang malah mempersempit makna humanity. Maka spiritualisme di dalam hati yang netral itulah yang bisa benar-benar menciptakan persatuan dan perdamaian, yaitu moral yang terbentuk dalam hati nurani kemanusiaan, bukan bentukan aturan beragama
Jika kamu ga punya agama, kamu pasti punya moral dan kamu ga butuh agama untuk punya moral. Sehingga apabila kamu tidak bisa menentukan benar atau salah maka sebenarnya kamu itu hanya kekurangan empati, bukan kekurangan agama
Namun, "Religion above humanity, agama di atas kemanusiaan," adalah sebuah sudut pandang kehidupan bahwa hanya agamalah yang mampu memandu keliaran syahwat dan syubhat manusia dan menembus potensi manusia yang terbatas lewat informasi yang diturunkan oleh pencipta manusia. Agama bagi mereka adalah seperangkat aturan yang justru mencover keterbatasan manusia bukan justru membatasi sehingga di dalam agama ada banyak nilai yang nantinya tidak terjangkau dengan indra, tidak ternalar dengan akal, tidak terasa lewat hati namun selama dari tuhan, pastilah itu yang terbaik sebab tuhan lebih tahu daripada manusia, kita hanya produkNya yang terbatas sedang Dia Maha Sempurna
Humanisme bagi kaum ini hanyalah nilai bias jika tanpa kehadiran Tuhan dan tuhan menurunkan agama untuk memberitahu kita akan nilai humanisme yang benar dan nilai humanisme yang salah (furqon), sebab humanisme tidak akan bisa dipahami sempurna tanpa bantuan pencipta manusia. Human yang mana yang berhak menentukan benar salah ketika setiap manusia punya hasrat, nafsu, dan kepentingannya masing2?
.
Sekalipun anggaplah semua manusia sepakat terhadap sebuah nilai2 humanity, darimana kita bisa yakin bahwa itulah yang diinginkan Tuhan atas penciptaan kita? Makanya Allah mengatakan, Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan." (QS. 6: 116)
.
Kalian tim yang mana nih?
.
Yang paling bijak sih kalo kita cari tahu dulu tentang Tuhan, Tuhan tuh mau kita yang menentukan nilai-nilai kemanusiaan atau kita ngikut nilai-nilai dia. Temukan jawabannyan di "Life Without God"
.
bit.ly/LWGOD
bit.ly/LWGOD
bit.ly/LWGOD
.
@king_shifrun
1.5K viewsKing Shifrun, 07:08
K
