Masih teringat sih gaya permainan bola saat masih kecil dan ne | King Shifrun
Masih teringat sih gaya permainan bola saat masih kecil dan newbie dalam formasi bola. Aku rasa kalian juga ngalamin deh. Saat sama-sama ga tau siapa yang bek, siapa yang gelandang, dan siapa yang penyerang, yang kita tau cuman siapa aja dah yang kiper. Pokoknya semua pengen cetak gol, macam bluelock tapi versi kearifan lokal
Pasalnya gaya main kita dulu itu ya gerombolan serbu bola, giliran bola di belakang-ngumpul semua pemain dibelakang, giliran bola di depan-semua ke depan, bola di kiri-semua ke skiri. ketika bola di kanan-semua kesisi kanan. Istilah anak sekarang, "buta map." Alhasil menang hanyalah sebua hoki
Bluelock ini ngajarin kita akan kesadaran atas posisi. Kesadaran akan posisi diri ini umumnya baru dipahami oleh mereka yang sudah mendewasakan diri, melengkapi pengalamannya dengan ilmu, dan empati yang tinggi sehingga ia mampu menyesuaikan situasi & kondisi dengan sikap prilaku yg dipilih, penguasaan ruang & waktu, serta memprediksi sebab-akibat atau respon seketika rekan maupun lawan ketika ia mengambil sebuah keputusan
Memang sih, kita gak akan bisa nyenengin semua orang. Tapi lihat Rasulullah, memang beliau juga punya musuh, tapi kalo urusan akhlak? semua orang ga pernah kecewa sama akhlak beliau saat berinteraksi dengannya. Termasuk musuhnya sekalipun
Beliau, dibenci bukan karena ga bisa memposisikan diri, skil pemposisian dirinya atau akhlaknya itu sempurnya, beliau dibenci karena kaum close minded yang merasa sok open minded merasa kesenangan & status quonya terusik dengan kehadiran Nabi berikut visi hidupnya
Beliau mengajarkan sama kita agar bisa memposisikan muda-tua, kaya-menengah-tak berpunya, pria-wanita, awam-berpendidikan, jelata-bangsawan, pekerja-bos, dll sesuai dengan kedudukannya. Meski begitu beliau tetap bisa memposisikan lawan sebagai lawan, kawan tetap selayaknya kawan
Lah kita hari ini? Agama, Tuhan, ajaran Nabi, kita tempatkan seenak udel kita. Terlebih jika soalan yang mengusik kesenangan & status quo kita, lalu merasa tetap open minded yang lain itulah yang close minded
.
Itulah penting belajar agar tahu diri sebagai hamba & DIA sebagai Tuhan lewat, "Life Without God"
.
bit.ly/LWGOD
bit.ly/LWGOD
bit.ly/LWGOD