𝐒𝐄𝐍𝐃𝐀𝐊𝐀𝐋𝐀

2023-07-13 08:00:45 Kita sudah tau bahwa pertemuan pasti akan berakhir dengan perpisahan, tapi kenapa rasanya tetap sakit?

—dian Buka / Bagaimana

2023-07-12 08:01:50 Semilir lembutnya menerpa, namun bukan hanya muka, hatipun ikut merasa nestapa. Kembali pada lampau, kenangan bak fatamorgana itu masih terasa.

Nona... hadirmu bagai delusi mata. Nona... kau melepas belenggu, namun menyeruak menyakiti Kalbu.
Nona... dapatkah kita mengulang kala itu? Kala rasa masih saling menyatu
tidak seperti kini yang tak ada titik temu.

—M Buka / Bagaimana

2023-07-11 08:01:14 Emang bener puncak dari segala rasa sakit hati adalah keluarga.

—silvia.hc Buka / Bagaimana

2023-07-10 08:01:10 Mungkin sebaiknya tetap seperti ini.Tak apa, cinta itu tidak harus memiliki. Sebab tujuan mencintai adalah merelakan. Mengingat untuk melupakan, bahagia untuk menangisi.

—@idnyarahasiaka Buka / Bagaimana

2023-07-09 08:01:44 Capek ya, berharap sama orang yang jelas-jelas gak ngeharepin kita.

—cikikeju Buka / Bagaimana

2023-07-08 08:00:37 Tentangmu akan tetap ada, hanya saja atmamu tak lagi bersama. Harsa yang kau bawakan akan abadi pada nayanika milik lunar martyapada.

—@nyaachy Buka / Bagaimana

2023-07-06 08:00:22 Aku adalah aksara tanpa makna dan kamu adalah metafora yang fana, layaknya bagaskara dan bentala kita adalah dua atma yang tak diizinkan semesta untuk bersama.


—@karienayase Buka / Bagaimana

2023-07-05 08:02:18 Sekedar bertatap mata juga bisa membuat kenangan indah yang tak terlupakan.

—@zienmylfs Buka / Bagaimana

2023-07-04 08:01:09 Jiwaku dan jiwamu tidak akan pernah bersatu, salibmu dan tasbihku juga menolak untuk bersatu bagaimanapun itu, cinta kita tetap satu.

—sky Buka / Bagaimana

2023-07-03 08:00:34 Tetaplah meraup oksigen, sekalipun kamu tau, jika kamu bernyawa atau nyawamu melayang, tak akan ada yang peduli.

—@nak_jamett Buka / Bagaimana