Get Mystery Box with random crypto!

*PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)* DNET di sepanj | Ruang Saham Academy (TIDAK ADA TITIP DANA)

*PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)*

DNET di sepanjang kinerja Semester I-2022 berhasil membukukan laba bersih senilai total Rp614,6 miliar, meroket 120% secara _YoY_. Tercatat, perolehan laba didukung oleh pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yang naik 46,5% menjadi Rp469,73 miliar, yaitu dari peningkatan pendapatan jasa korporasi sebesar 40,6% menjadi Rp204 miliar. Selain itu, pendapatan jasa ritel tumbuh 58% menjadi Rp207,85 miliar. Selanjutnya, setoran laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama naik signifikan positif 140% menjadi level Rp491 miliar. Adapun entitas asosiasi itu antara lain, PT Indomarco Prismatama, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). DNET juga berhasil membukukan pendapatan lainnya senilai Rp14,8 miliar dan penghasilan keuangan Rp277 miliar. Alhasil, laba usaha melesat naik mencapai 112% secara _YoY_ menjadi Rp651 miliar. Sementara itu, nilai kewajiban turun 3,6% dibandingkan dengan akhir tahun 2021 menjadi hanya Rp6,5 triliun. Sedangkan ekuitas DNET tumbuh positif 4,4% menjadi Rp11,7 triliun, sehingga aset meningkat 1,45% menjadi Rp18,3 triliun.

*PT ABM Investama Tbk (ABMM)*

ABMM di sepanjang Semester I-2022 berhasil membukukan laba bersih senilai total US$95,48 juta, melesat naik 73% secara _YoY_. Laba per saham dasar tercatat positif ke level US$0,03468. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan berhasil membukukan US$652,20 juta, naik 51% secara _YoY_. Alhasil, laba kotor melesat naik 97% secara _YoY_ menjadi level US$123,95 juta. Laba usaha tercatat US$199,7 juta, naik 85% secara _YoY_. Sama halnya, pendapatan keuangan bersih sebesar US$5,76 juta, meroket mencapai 734% secara _YoY_. Biaya keuangan mencatatkan kinerja efektif dengan turun menjadi hanya US$19 juta. Dengan perolehan tersebut, laba periode berjalan tercatat US$140,86 juta, meroket 128% secara _YoY_. Ekuitas bersih di level US$432,92 juta, naik dari kinerja pada akhir 2021 sejumlah US$356,88 juta. Lalu total aset positif di level US$1,22 miliar, surplus dari kinerja pada akhir 2021 kemarin sebesar US$1,03 miliar.

*PT DCI Indonesia Tbk (DCII)*

DCII di tahun kinerja 2022 menganggarkan belanja modal (_CAPEX_) senilai Rp500 miliar. Di mana, alokasi _CAPEX_ akan berfokus digunakan untuk pengembangan pusat data (Bisnis Data Center). Untuk pemenuhan kapasitas gedung data center keempat (JK5) di area data center kampus yang berlokasi di Jawa Barat. Gedung JK5 dengan kapasitas listrik sebesar 15 MW ini menjadikan DCII sebagai perusahaan lokal yang unggul dengan memiliki total kapasitas sebesar 37 MW yang mana menguasai pangsa pasar _Data Center Colocation_ di Indonesia.

Sekadar informasi, di sepanjang Semester I-2022 _CAPEX_ sudah terserap hampir mencapai 50% untuk ekspansi data center. Adapun, DCII optimis pada tahun ini mampu membukukan kinerja baik secara pendapatan dan laba bersih yang bisa tumbuh _double digit_ dibandingkan tahun lalu. DCII juga akan melakukan investasi di bisnis area jaringan di mana DCII akan menginvestasikan dananya ke _fiber optic connection_.