Get Mystery Box with random crypto!

Langkah-langkah Berkebun yang menghasilkan 1. Pilih Lokasi ya | Lilis Silvia

Langkah-langkah Berkebun yang menghasilkan

1. Pilih Lokasi yang Tepat
Dikutip National Gardening Association.
Disarankan untuk memilih lokasi penanaman yang mudah mendapatkan sinar matahari, ruang yang cukup, dan dekat dengan sumber air.
Pilih area yang cukup datar untuk mencegah erosi.

2.Tentukan Jenis Budidaya
Jenis apa yang ingin ditanam, sayuran, buah-buahan, atau tanaman hias?
Bagi pemula ada baiknya mempertimbangkan jenis budidaya yang lebih mudah ditanam seperti wortel, kacang-kacangan, ketimun, paprika, dan selada dll.

3. Cari Bibit yang Baik
Salah satu hal yang perlu diperhatikan jika beli bibit dari orang lain adalah masa kedaluwarsa.
Perhatikan pula persentase tumbuh dan kemurnian benih guna menjamin keberhasilan tumbuh.

Di sisi lain, kamu bisa memanfaatkan biji dan benih hasil konsumsi sehari-hari.
Kumpulkan biji-biji tersebut dan cuci dengan air hingga bersih.
Selanjutnya, keringkan biji di bawah sinar matahari.
Biasanya, biji yang baik untuk ditanam adalah yang tidak mengembang di air.

4. Siapkan Tanah dan Media Tanam
Kamu bisa berkebun metode hidroponik, tabulampot, atau polybag.

Untuk media tanam, campurkan tanah, kompos, dan pupuk alami dengan perbandingan yang pas sesuai karakteristik tanaman atau sayuran.
Media tanam yang diisikan ke dalam pot terdiri dari tanah, pasir/sekam/serbuk gergajian, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

5. Tentukan Jadwal Penanaman
Kondisi tumbuh dan siklus tiap jenis yang dibudidayakan bisa berbeda-beda tergantung pada tanaman dan musimnya.
Contoh sayuran yang cocok ditanam saat musim hujan:
Sayur kangkung.
Sayur genjer.
Sayur bayam.
Selada.
Sawi putih.
Seledri.
Daun bawang.

6.Tanam Benih
Jika benih, media tanam, dan jadwal penanaman sudah siap maka kamu tinggal menanamnya dengan benar.

Tempatkan benih ke media tanam dengan memberikan jarak satu sama lain.
Jarak tanam terhitung penting untuk pertumbuhan ke depan.
Jika terlalu berhimpitan, maka akar akan saling berebut untuk mendapat nutrisi.
Untuk lebih maksimal, berikan jarak tanamn ideal 20 cm x 20 cm.

7. Siram
Setelah ditanam, siram media tanam agar akar tanaman mendapat nutrisi dari tanah yang basah.

Siram dengan lembut untuk menjaga tanah tetap lembap sepanjang musim tanam.
Penting untuk ke depan, waktu terbaik menyiram adalah pagi saat matahari belum terbit.
Sementara untuk sore hari setelah pukul 3 sore ketika tanaman sedang dalam suhu yang tidak terlalu tinggi.

8. Bersihkan Gulma (rumput liar)
Saat perawatan, usahakan untuk memperhatikan kondisi media tanam salah satunya risiko munculnya gulma.
Jika gulma muncul, ambil langsung dengan akarnya supaya mencegah pertumbuhannya kembali.
Adanya gulma bisa mengalihkan nutrisi tanah yang harusnya didapatkan tanaman yang dibudidaya.

9. Perhatikan Ruang saat Tumbuh
Periksa jarak tanam mengingat seiring waktu kondisi tanaman akan besar dan tinggi.
Jika bibit sudah tinggi 10cm bisa dipindah ke yang lebih luas.

10.Beri Pupuk Sesuai Kebutuhan
Untuk memaksimalkan pertumbuhan, kamu wajib memberinya pupuk sesuai kebutuhan.
Kamu juga dapat memberikan pupuk alami hasil konsumsi rumah tangga seperti cangkang telur, limbah sayur (MOL) atau pupuk organik lainnya
Pupuk yang ada di toko bisa pupuk hydroponik AB mix.

11. Mulai Panen
Masa panen tergantung dari karakteristik yang dibudidayakan.

Beberapa sayuran bahkan cepat panen dengan hitungan bulan.
Misalnya bayam, kangkung, selada, sawi, lobak, buncis, hingga mentimun.

Untuk memanennya, hal ini tergantung dari media tanam dan karakteristik tanaman.
Memanen sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari untuk mengurangi susut bobot akibat transpirasi yang diakibatkan panas sinar matahari.

Semoga bermanfaat
Sumber referensi:
99.co Indonesia