Get Mystery Box with random crypto!

'Mungkin minta doanya beres dia langsung pergi lagi. Tapi, saa | Kepoocuy Channel

"Mungkin minta doanya beres dia langsung pergi lagi. Tapi, saat itu kita sudah mau bergerak ke sana. Cuman telat saat itu," jelas Heru.

Dari Cianjur, Tukul langsung menuju Jakartaq dan akhirnya bertolak ke Yogyakarta.

Di Yogyakarta, Tukul sudah satu bulan lebih berada dipersembunyiannya itu.

"Dari situ dia ke Yogyakarta pakai bus," tambah Heru.

Meski begitu, doa dari dukun Tukul gagal mengelabui polisi.

Tukul berhasil ditangkap di Yogyakarta saat bekerja sebagai pelayan di warung makan.

"Dia malah ga ngelawan. Kayanya gapakai ilmu apa apa. Soalnya saya 'cubit' aja dia langsung berbekas," tegas Heru.

Polisi kini tengah mendalami sosok yang mengirimi uang kepada pembacok siswa SMK di Bogor, Tukul selama 2 bulan menjadi buronan.

Tukul akhirnya ditangkap polisi setelah kabur karena membacok Arya Saputra di Simpang Pomad, Bogor, Maret 2023 lalu.

Tersangka pembacokan Tukul ada tiga orang, dua ditangkap tak lama setelah peristiwa terjadi.

Sementara tersangka utama yaitu Tukul kabur dari kejaran polisi sampai ke tiga kota, Bogor, Cianjur, dan Yogyakarta.

Tukul ditangkap di Jalan Bantul, tepatnya di depan Pasar Witen, Yogyakarta, Kamis (11/5/2023).

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, setelah membacok siswa SMK Bogor, Tukul langsung melarikan diri.

Kehidupan Tukul sejak masa pelarian.

Tukul tidur di tempat berbeda-beda setiap malam, mulai dari terminal hingga masjid-masjid.

Tukul pun sempat mengamen untuk bertahan hidup.

Kemudian Tukul bekerja di sebuah warung mi instan alias Warmindo di Yogyakarta.

Namun rupanya tak hanya itu cara Tukul mencari uang.

Menurut Bismo, Tukul memiliki sebuah akun Instagram yang dipakai untuk meminta uang pada teman-temannya.

"Dia juga membuat akun Instagram yang lain. Dia chat ke teman-teman (minta uang)," kata Kombes Pol Bismo.

Untuk itulah kini polisi akan mendalami siapa saja teman yang menyuplai uang pada Tukul, eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor.

"Nanti siapa saja yang suplai uangnya akan kami dalami, saya tanya dilanjut lagi," kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Bismo membeberkan alasan pihaknya kesulitan menangkap Tukul.

Menurut Bismo, remaja 17 tahun tersebut cukup lihai dalam hal melarikan diri.

Bukan tanpa penyebab, keahlian Tukul melarikan diri ternyata dipengaruhi oleh masa lalunya yang kelam.

Sebelum membacok Arya Saputra sampai meninggal dunia di Simpang Pomad, Tukul rupanya merupakan seorang residivis.

Meski masih berusia muda, Tukul pernah terlibat beberapa kasus kejahatan, mulai dari penjambretan hingga pencurian.

Bahkan Tukul pernah merasakan penjara.

"Sebelumnya memang dia pernah terlibat kejahatan jambret, pencurian di wilayah Bogor Kabupaten," kata Bismo.

"Kemudian ditahan di Polres, kemudian teruskan di Lapas, melakukan kejahatan ini (di Simpang Pomad)," imbuhnya.

Seperti diketahui, Pelaku Pembacokan Arya Saptura ada tiga orang dan masing-masing memiliki peran yang berbeda.

Peranan dari masing-masing Pelaku diberitahukan rinciannya oleh Kepala Polresta Bogor Kota, Komisaris Besar Bismo Teguh.

Bismo mengatakan, Pelaku MA berperan sebagai pemilik sejata tajam berupa gobang (golok panjang) dan juga yang mengendarai sepeda motor saat melakukan aksi Pembacokan.

Kemudian, Pelaku SA memiliki peran sebagai penghilang barang bukti berupa senjata tajam gobang.

Lalu, Pelaku ASR berperan menjadi seorang eksekutor yang melakukan aksi Pembacokan dengan menggunakan senjata tajam gobang dan emyabetkan ke leher korban.