Get Mystery Box with random crypto!

Pernah bosen belajar ga? Salah satu pertanyaan yang seringkal | Kadam Sidik

Pernah bosen belajar ga?

Salah satu pertanyaan yang seringkali ditanyakan kepada kami adalah “pernah bosen belajar ga?”, jujur saya sebenarnya merasa sangat aneh dengan pertanyaan itu, sebab intensitas belajar saya tidak sebegitunya hingga pantas dilontarkan pertanyaan seperti itu. Namun kembali lagi ke pertanyaan awal “pernah bosen belajar ga?”, jawabannya adalah sering! Apalagi setelah kenal duit melalui bisnis dan endorsement. Jujur berat sekali. Seringkali kami ingin meninggalkan dunia thalabul ilmi dan fokus pada bisnis itu dalam jangka waktu pendek, 6 bulan misalnya.

Tapi… ga rela…
Sebab dengan 6 bulan itu tentu saja banyak sekali ilmu-ilmu baru yang bisa diserap, bait-bait baru yang bisa dihafal, dan dengan segala huru-haranya. Terlalu banyak yang hilang, dan juga terlalu hambar rasanya hidup bila hanya untuk mengejar itu semua.

Lantas apa yang membuat saya bisa merasakan itu semua? Jawabannya adalah “rasa takut”. Takut bahwa saya akan manjadi ayah yang bodoh. Takut bahwa saya akan menjadi suami yang bodoh. Takut bahwa saya akan menjadi guru yang bodoh. Menjadi bodoh itu menyakitkan dan menghinakan. Saya tidak rela untuk terus menjadi bodoh. Saya percaya bahwa setiap manusia pasti terlahir bodoh, dan satu-satunya pintu untuk keluar dari kebodohan itu adalah dengan belajar. Maka, rasa takut akan kebodohan itulah yang menjadi motivasi terbesar saya untuk terus “maksain” diri belajar.

Herannya, karena rasa takut ini, justru rasa nikmat itu datang. Nikmat mendapatkan pengetahuan baru. Nikmat berhasil menyelesaikan masalah baru. Nikmat karena telah memecahkan misteri panjang. Pak Archimedes pernah mengistilahkan perasaan ini dengan eureka, yang kemudian jadi judul lagu mbak2 JKT48 (saya gapernah denger, tapi liat judulnya doang sumpah itu! Percaya plis!).

Orang-orang mungkin menganggap jalan ini mudah, tapi percayalah… berat…
Belajar hanya terlihat mudah dari fyp Tiktok dan reels Instagram, didunia nyata? Jangan harap. Namun justru karena berat itu maka dia menjadi sangat eksklusif.

Imam syafii Radhiyallahu ‘Anhu said:
مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً #  تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتـِهِ
Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu barang sejenak
Ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya.