2022-06-05 11:36:49
Ba, kamu tau, orang yang menjanjikan dunia dan seisinya tetep bisa pergi.
Apalagi soal menetap, ternyata rumah tak cukup untuk manusia sekecil itu.
Tetep saja menginginkan yang lebih besar dari itu.
Bebas, Ba. Yang dia mau, bukan aku.
Kenyataan bahwa aku tidak mampu menjadi semestanya, membuat dia ragu, Ba.
Jika bersama denganku, bahagia yang dia cari tidak mencapai titik temu.
Tidak, Ba. Aku tidak marah kepada segala hal yang tidak abadi.
Aku hanya merasa kurang baik dalam memperlakukan sesuatu, termasuk menjadi manusia.
Segenap hati sudah kuberikan semampuku, Ba. Nyatanya satu tidak pernah cukup.
Ba, apakah kamu punya jalan keluar? Harus apa aku sekarang?
Sendiri di tempat ini tidak sebahagia itu, Ba.
Sisi kanan dan kiri dari rumah yang aku bangun untuk persinggahan orang lain sudah hampir hancur, tiang-tiang penyangganya pun sudah mulai rapuh, Ba.
Apa aku harus pergi?
Berhenti menjadi manusia yang baik?
Aku selalu revisi menjadi manusia, Ba. Berpuluh kali bahkan ratus.
Tetep akan gagal pada orang baru.
Tenang Ba, aku tidak pernah berhenti berdoa,
Untuk kebahagiaan mereka.
Terimakasih Ba, kamu sudah dicintai sedalam itu oleh manusia.
Semoga saja suatu saat nanti, aku pun sama bahagianya denganmu sekarang.
Dicintai sedalam itu oleh manusia lain.
Semoga saja.
145 views08:36