Get Mystery Box with random crypto!

Info Seputar Ruqyah

Logo saluran telegram infoseputarruqyah — Info Seputar Ruqyah I
Logo saluran telegram infoseputarruqyah — Info Seputar Ruqyah
Alamat saluran: @infoseputarruqyah
Kategori: Agama
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 6.25K
Deskripsi dari saluran

Media Informasi Ruqyah Al-Syar'iyyah

Ratings & Reviews

2.50

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

0

3 stars

1

2 stars

1

1 stars

0


Pesan-pesan terbaru 3

2022-06-23 07:22:48 Penjelasan Kaidah Ke 14



Mari Berteman dengan Penyakit

Penyakit bagi sebagian orang pasti akan berfikiran sesuatu yang berat. Tak jarang dari mereka salah dalam memaknai penyakit tersebut. Penyakit bisa dimaknai dengan sunatullah yang diberikan kepada manusia, yang mana bagi orang beriman menjadi tolak ukur keimanan seseorang. Seringkali seseorang yang diuji dengan sebuah penyakit hatinya cepat goyah, lemah dan keluh kesah. Tapi ketahuilah bahwa dibalik penyakit itu ada hikmah didalamnya. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surah Al-Insyirah ayat 5-6:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرً ا . إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
" Maka sesungguhnya Bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya Bersama kesulitan ada kemudahan ". (Al-Insyirah: 5-6).

Di dalam Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, surat Al-Insyirah ayat 5-6 merupakan janji Allah yang tegas bahwa Bersama kesempitan terdapat kelapangan, Bersama masalah terdapat jalan keluar dan Bersama kesukaran terdapat kemudahan. Penyakit memang terasa berat, dan sulit, tetapi jika kita bisa ambil hikmahnya seberat apapun penyakit itu pasti akan terasa ringan. Hikmah yang dapat kita ambil dari penyakit, atau musibah apapun itu begitu banyak. Diantaranya sebagaimana kisah dari seorang sahabat, penulis wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Zaid bin Tsabit radiallahu 'anhu. Beliau justru bersyukur ketika ditimpa musibah berupa penyakit. Ketika beliau mendengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ini:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مَرَضٌ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
" Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya¹ ".

Ketika sahabat Zaid bin Tsabit radiallahu'anhu mendengar hadits diatas, maka beliau berdo'a meminta penyakit panas kepada Allah agar dosa-dosa beliau dihapus dengan sebab musibah sakit. Jadi setelah beliau mendengar Nabi shallallabu 'alaihi wa sallam memberikan janji seperti itu, maka beliau minta kepada Allah agar tidak dimatikan dulu oleh Allah kecuali tertimpa musibah. Dan ternyata dalam waktu 40 hari, beliau betul terkena penyakit panas hingga meninggal dunia.

Dari kisah diatas, kita bisa ambil hikmahnya bahwa penyakit adalah diantara musibah yang sudah ditaqdirkan oleh Allah subhanahu wa ta'aala. Kita akan hidup bersama musibah tersebut, dan ini pasti terjadi, dan dalam hal ini manusia itu ada dalam dua keadaan yaitu antara ridho dan marah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
" Sesungguhnya pahala yang besar diperoleh melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang rida (menerimanya) maka Allah akan meridainya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya²".

Bagi seorang yang beriman pilihannya pasti adalah ridho karena menanti dengan penuh harap akan balasan Allah kelak diakhirat. Inilah makna kaidah diatas. Bagaimana agar setiap musibah sakit itu kita jadikan teman dan hidup bersamanya. Dengan sikap ini setiap musibah sakit itu akan terasa ringan, karena beratnya balasan Allah kelak. Ketika ridho sudah ada, maka hati akan tenang, dan rasa tenang ini akan membantu tercapainya kesembuhan yang cepat.

Jelasnya sebagai orang yang beriman yang memiliki pegangan hidup berupa Al-Qur’an dan Hadits seharusnya mengetahui apa yang harus dilakukan ketika mendapatkan musibah sakit. Bersabar adalah pilihan atas musibah yang sedang dialami, dan tidak berputus asa atas rahmat Allah Subhaanahu wa ta'aala.


Apa yang dikatakan oleh penulis kaidah ini memang pilihan yang harus diambil agar mendapatkan balasan besar kelak diakhirat, dan agar kesembuhan itu cepat datang. Jiwa yang tenang hanya diperoleh oleh orang yang beriman. Beriman terhadap taqdir Allah, dan beriman terhadap janji Allah untuk orang yang bersabar dan ridho.
1.9K views04:22
Buka / Bagaimana
2022-06-23 07:22:47
1.3K views04:22
Buka / Bagaimana
2022-06-21 04:17:32
Kabar Gembira bagi yang sudah maupun yang belum memiliki dua buku berikut:

1. Gangguan Jin, Hasad, Sihir, dan Cara Pengobatannya
2. Buku Kaidah-Kaidah Ruqyah Syar'iyah Beserta Syarahnya

Kami dari Cinta Ruqyah Syar'iyah ( CRS ), dan Asosiasi Ruqyah Syar'iyah Indonesia ( ARSYI ) in syaa Allah akan mengadakan bedah kedua buku tersebut, khususnya bagi yang domisili didaerah Jabodetabek dan sekitarnya. Bedah kedua buku tersebut akan dikenai infaq Rp.1.200.000. Setiap peserta akan mendapatkan fasilitas sbb:
1. Dapat makan 2x sehari
2. Free 2 buku diatas bagi yang belum memilikinya, dan untuk yang sudah memilikinya cukup berinfaq Rp. 800.000 saja
3. Cara meruqyah gangguan jin dan kanker
4. Free nginap untuk peserta luar jabodetabek

Mari ramaikan untuk update ilmu ruqyah syar'iyah. Semoga kita semua diberkahi. Aamiin

Salahudin Sunan Alsasaki & Ust. Syuhada Hanafi S.Pd.I
1.5K views01:17
Buka / Bagaimana