2022-09-01 09:11:10
KISAH PERSELISIHAN YANG PERNAH TERJADI ANTARA ABU BAKR DAN UMARDua Sahabat Nabi yang paling mulia, Abu Bakr dan Umar, pernah berselisih. Hal itu menunjukkan bahwa kadang perselisihan bisa terjadi antar 2 orang yang sama-sama memiliki kemuliaan. Namun, yang terpenting bagaimana kesudahan dari perselisihan antar orang yang baik itu selesai dan terjadi saling memaafkan.
Berikut ini akan disebutkan hadits dalam Shahih al-Bukhari kemudian diiringi dengan penyebutan faidah-faidah atau pelajaran berharga yang bisa dipetik darinya:
كَانَتْ بَيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ مُحَاوَرَةٌ فَأَغْضَبَ أَبُو بَكْرٍ عُمَرَ فَانْصَرَفَ عَنْهُ عُمَرُ مُغْضَبًا فَاتَّبَعَهُ أَبُو بَكْرٍ يَسْأَلُهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَهُ فَلَمْ يَفْعَلْ حَتَّى أَغْلَقَ بَابَهُ فِي وَجْهِهِ فَأَقْبَلَ أَبُو بَكْرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ وَنَحْنُ عِنْدَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا صَاحِبُكُمْ هَذَا فَقَدْ غَامَرَ قَالَ وَنَدِمَ عُمَرُ عَلَى مَا كَانَ مِنْهُ فَأَقْبَلَ حَتَّى سَلَّمَ وَجَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَصَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَبَرَ قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ وَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعَلَ أَبُو بَكْرٍ يَقُولُ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَأَنَا كُنْتُ أَظْلَمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ أَنْتُمْ تَارِكُونَ لِي صَاحِبِي هَلْ أَنْتُمْ تَارِكُونَ لِي صَاحِبِي إِنِّي قُلْتُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا فَقُلْتُمْ كَذَبْتَ وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ صَدَقْتَ
Pernah terjadi perbincangan antara Abu Bakr dan Umar
yang menyebabkan Umar marah kepada Abu Bakr. Kemudian Umar pun pergi dalam keadaan marah. Abu Bakr menyusul mengikuti Umar dan meminta agar Umar memaafkannya.
Tapi Umar tidak mau dan justru menutup pintu rumahnya di hadapan Abu Bakr. Maka Abu Bakr pun pergi menuju Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Abud Darda’ berkata: pada saat itu kami sedang berada di sisi beliau. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Rekan kalian ini sedang bertengkar/marah (dengan orang lain).
Umar (yang berada di rumahnya) kemudian menyesal hingga datang mengucapkan salam dan duduk di dekat Nabi shollallahu alaihi wasallam. Ia pun menceritakan kejadian itu kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Abud Darda’ berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pun marah. Maka Abu Bakr pun berkata: Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku yang telah berbuat dzhalim. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pun bersabda: Tidakklah kalian tinggalkan saja Sahabatku (jangan kalian sakiti)? Tidakkah kalian tinggalkan saja sahabatku (jangan kalian sakiti)? Sesungguhnya aku dulu berkata: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus kepada kalian seluruhnya. Kalian dulu menyatakan: engkau dusta, sedangkan Abu Bakr berkata: Anda benar (H.R al-Bukhari Kitabut Tafsir Bab Qul Yaa Ayyuhan Naas Inni Rosululllahi Ilaykum Jami’an)
382 views06:11