Masih Disini Entah berapa ratus musim sudah berganti, berapa | Felix Siauw Official
Masih Disini
Entah berapa ratus musim sudah berganti, berapa masa yang sudah dilewati, ribuan purnama menghampiri, tentara-tentara yang berbaris pergi, para jendral lapangan yang mati. Aku masih disini
Menjadi saksi peradaban manusia yang saling memusuhi, tipudaya yang mencederai, sampai harta yang seringkali menjadi duri, tak peduli selain pada diri mereka sendiri. Aku masih disini
Dibawa bersama kawanan awan yang berlari, dengan angin yang mengendarai, dihempaskan ombak kesana-kemari, berharap pada kebaikan yang tak berisi. Aku masih disini
Di hutan belantara aku dihujani, di kerontang padang pasir aku diuji, di beku tundra aku sendiri, di sepinya malam yang menyelimuti. Aku masih disini
Meski asa terus menyiksa hati, janji-janji yang menanti, canda-tawa yang jadi memori, atau duka-cita yang terus mengiris diri. Aku masih disini
Pelajaran waktu belum usai, genderang perang masih berbunyi, mereka terus bernyanyi dalam sunyi. Aku masih disini
Mengubur rasa dengan puisi, menyeka airmata dengan melodi, menata rasa dengan ayat suci. Aku masih disini
Bersama jiwa-jiwa yang tak lelah aku menanti, menjaga janji pada pemilik bumi. Aku masih disini
Sampai tertutup tirai dunia ini, dipanggil nama yang terakhir kali. Aku masih disini