Kepada kamu yang pernah ia sebut cinta; bagian ketiga. Salam | Dialektika Senja

Kepada kamu yang pernah ia sebut cinta; bagian ketiga.

Salam kenal dari aku, perempuan baru yang kini dengan senang hati menggenggam tangan dari laki-laki yang pernah kamu sia-siakan. Sedikit perkenalan singkat dariku, setidaknya membuatmu paham mengenai posisiku, 'kan? Jika tidak, mari kita perjelas.

Laki-laki yang dahulu mendahulukanmu lebih dari apa pun itu, kini tengah bersamaku. Laki-laki yang dahulu perasaannya tidak kamu hargai itu, kini tengah bersamaku. Laki-laki yang dahulu siap siaga serta rela melakukan apa pun demi kamu itu, kini tengah bersamaku.

Kamu memilih jalan bahagia lain tanpa laki-laki itu. Susah payah ia bangkit selepas pergimu, banyak hari yang ia lewatkan sembari menunggu datangnya masa di mana ia akan melupakanmu. Bertemu dengan berbagai macam orang yang dengan senang hati menawarkan bahagia, salah satunya aku.

Lantas setelah segala hari yang aku lalui dengannya, kamu kembali hadir. Menghubunginya kembali seperti sedia kala, seolah tak ada orang lain yang bisa kamu datangi selain dia.

Nona, bukan saya takut ia kembali padamu —sebab saya memercayainya lebih dari apa pun. Namun, setelah kamu paham bahwasanya dia tidak lagi sendiri, apa tidak terbesit di dalam pikiranmu untuk sekadar menjaga perasaanku sebagai seorang perempuan yang kini tengah bersamanya?

— Alphalyra.
#KataAlphalyra